Info Sekolah
Sabtu, 27 Jul 2024
  • SMKN 10 Semarang siap menerima siswa baru dengan delapan jurusan sebanyak 540 siswa#SMKN 10 Semarang membuka jurusan baru Manajemen Logistik

PUEBI Permudah Menyusun Karya Ilmiah Bagi Siswa SMK

Diterbitkan :

PUEBI kependekan dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ini merupakan pedoman terbaru ejaan bahasa Indonesia, menggantikan pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD). PUEBI sifatnya merevisi dan menambahkan cara pemakaian huruf dan tanda baca.

Bahasa Indonesia mengalamiperkembangan yang sangat pesat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Oleh karena itu, kita memerlukan buku rujukan yang dijadikan sebagai pedoman dan acuan bagi pengguna bahasa Indonesia, terutama pemakaian bahasa tulis, secara baik dan benar.

Menurut KBBI, karya ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang dibuat dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah yang berdasarkan data dan fakta. Karya tulis ilmiah biasanya  disusun  oleh Siswa dan mahaSiswa  sebagai   suatu persyaratan  menyelesaikan jenjang  sekolah   atau  mata  kuliah.

Menurut Dwiloka dan Riana, Karya ilmiah atau artikel ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (dalam bentuk pembangunan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui literatur, koleksi pengalaman, penelitian ( https://www.gramedia.com/literasi/karya-tulis-ilmiah/). Pambelajaran menyusun karya ilmiah terdapat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas XI semester 4 pada KD4.14. Merancang informasi, tujuan dan esensi yang harus disajikan dalam karya ilmiah. Karya tulis digolongkan sebagai karya ilmiah merupakan  karangan yang didasarkan pada kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah dalam hal  ini dapat berupa  penelitian, berupa sebuah laporan ilmiah, atau telaah  buku. Sebuah tulisan disebut karya tulis ilmiah   apabila mengandung unsur-unsur  sebagai  berikut: (1) Didasarkan pada fakta dan data, (2) Disajikan secara objektif atau apa adanya, (3) Menggunakan bahasa yang lugas dan jelas.

Dalam menyusun sebuah karya ilmiah agar mudah dipahami pembaca, perlu disesuaikan dengan struktur, dan tata penulisan berpedoman pada PUEBI. Struktur Karya Ilmiah meliputi: (1) Pendahuluan, yang berisi tentang yang menjadi dasar penelitian ilmiah, masalah yang diangkat dan mekanisme penyelesaian masalah tersebut. (2) Bagian Isi dan Pembahasan. Bagian ini biasanya terdiri dari satu atau dua bab, dengan jumlah bab yang tergantung pada seberapa pelik pembedahan dan pembahasannya dari bahan penelitian itu sendiri. (3) Bagian Penutup dan Kesimpulan. Bagian dari kesimpulan adalah hasil analisis penelitian dari bagian isi dan pembahasan. Dengan kesimpulan yang disampaikan di bagian yang berupa penjelasan singkat dan padat, tentang hasil analisis. Biasanya bagian ini terdiri dari satu bab saja dan ditambah dengan paparan saran.

Cara membuat karya ilmiah yang baik dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Pemilihan topik. Dalam memilih topic untuk karya ilmiah, harus memperhatikan kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta cara penulisan yang bersifat keilmuan, sehingga harus mengutamakan fakta dan data. Selanjutnya pengumpulan data dengan cara pengamatan, wawancara dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya, membaca brosur ataupun buku, serta mencari pendukung di internet. Setelah semua data diperoleh, untuk mempermudah penyusunan perlu dibuat kerangka tulisan. Dari kerangka tulisan ituakan memudahkan mengembangkan menjadi sebuah karya ilmiah yang baik. (2) Mengidentifikasi Pembaca. Sebelum mulai menulis sebuah karya ilmiah, harus menentukan dahulu siapa target pembaca. Kenali terlebih dahulu kira-kira siapa yang nantinya akan membaca karya ilmiah itu! Hal tersebut harus dipertimbangkan agar karya ilmiah yang disusun bisa tepat sasaran.

Pelaksanaan penulisan karya ilmiah sederhana bagi para Siswa SMK Negeri 10 Semarang, dilakukan setelah mengadakan studi budaya. Dari kegiatan tersebut paraSiswa melakukan observasi terhadap benda-benda maupun keadaan di tempat yang mereka kunjungi. Selain itu, juga melakukan wawancara terhadap narasumber, membaca brosur, maupun mencari informasi di internet untuk mendukung kelengkapan penyusunan karya ilmiah tersebut.

Setelah penyusunan karya ilmiah selesai, hendaknya dicek kembali dari segi isi, bahasa maupun tulisan. Apakah karya ilmiah itu sudah sesuai dengan PUEBI yang digunakan sebagai pedoman? Hal ini agar  pembaca benar- benar memahami isi karya ilmiah tersebut. Jadi dengan PUEBI karya ilmiah tidak diragukan lagi kebenaran dalam penyusunannya.*

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Suparyati, S.Pd., Guru Mapel Bahasa Indonesia

Editor: Tim Humas

Artikel ini memiliki

1 Komentar

Kamis, 11 Mei 2023

Mohon maaf sebelumnya.
Kok masih PUEBI? Bukankah sudah diperbarui dengan EYD edisi V?

Balas

Beri Komentar