Info Sekolah
Jumat, 04 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Asyiknya Belajar Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dengan Model Jigsaw

Diterbitkan :

Pendidikan sangat penting bagi kehidupan sepanjang hayat, dengan demikian perlu adanya penanaman nilai-nilai sila Pancasila. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan membentuk sikap, moral yang baik, kreatif, dan bertanggungjawab sebagai warga negara. Berdasarkan kenyataan menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran PPKn belum tercapai sebagaimana yang diharapkan. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran, takut mengemukakan pendapat, kurang bertanggungjawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap kelompoknya, nilai ulangan harian rendah dibawah KKM. Dalam hal ini Guru perlu memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan tanggungjawab yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw  untuk  meningkatkan efektivitas pembelajaran PPKn pada pokok bahasan Konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia Kelas XI SMKN 10 Semarang.

Dalam model pembelajaran Jigsaw, Siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengelola informasi yang dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggungjawab atas keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan materi yang dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya (Rusman, 2008: 203). Model Jigsaw adalah metode pemberian tugas pada Siswa, dimana Guru mengajak Siswa belajar dalam kelompok kecil, untuk melihat langsung di lapangan dengan tujuan mengakrabkan Siswa dengan teman dan pelajaran yang diberikan. Kelompok kecil dapat digunakan sebagai sumber belajar. Peran Guru disini sebagai fasilitator, artinya Guru sebagai pemandu agar Siswa belajar secara aktif, kreatif, dan akrab dalam kelompok yang dibentuk dari awal sampai akhir pembelajaran. Guru harus bisa mengatasi masalah yang muncul, membantu Siswa meningkatkan pemahaman materi pembelajaran, meningkatkan rasa percaya diri Siswa, mengaktifkan Siswa dalam pembelajaran sehingga memperoleh hasil maksimal, efektif dan efisien, dengan susunan pemberian tugas, pemberian lembar ahli, diskusi dan kuis. 

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yaitu  sebelum proses belajar mengajar  dimulai, Siswa dikelompokkan menjadi 5 atau 6 anggota, kemudian tiap Siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.  Setelah itu tiap Siswa dalam tim membaca bagian materi yang ditugaskan, Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru untuk mendiskusikan bagian/sub bab mereka. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajarkan kepada teman satu tim mereka tentang bagian/sub bab yang dipelajarinya dan didiskusikan di dalam kelompok ahli dan tiap anggota yang lain mendengarkan dengan sungguh sungguh. Setelah selesai pertemuan dan diskusi kelompok asal, Siswa dikenai kuis secara individu tentang materi belajar (bagian/sub bab) untuk dipersentasikan; selanjutnya Guru memberikan evaluasi.

Dalam pembelajaran tipe jigsaw Siswa merasa asyik, mudah menemukan dan memahami konsep Hak dan Kewajiban Asasi Manusia yang sulit sehingga memudahkan memecahkan masalah, melalui diskusi terjadi elaborasi kognitif yang baik sehingga dapat meningkatkan daya nalar dan meningkatkan keterlibatan minat Siswa dalam mengikuti pelajaran, adanya interaksi sosial dalam kelompok memungkinkan Siswa berpikir secara kritis, berani berkomunikasi, saling mengajarkan tentang  cara mengatasi pelanggaran Hak dan kewajiban asasi manusia yang marak terjadi di lingkungan masyarakat.

Dapat disimpulkan tipe Jigsaw meningkatkan kreativitas, inisiatif, kemandirian, kerjasama dan gotong royong. Siswa dapat membangun pengetahuan dan keterampilannya sendiri melalui proses bertanya dan kerja kelompok. Peningkatan hasil belajar PPKn didapatkan tidak hanya sekedar hasil menghapal materi belaka, tetapi lebih pada kegiatan nyata dan melatih Siswa untuk bertanggung jawab, bermoral sehingga dapat mengaplikasikan pentingnya perlindungan dan penghormatan terhadap hak dan kewajiban asasi manusia  dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Dra. Sami., Guru Mapel PPKn

Editor: Tim Humas

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar