Mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) merupakan mata pelajaran yang mempelajari mulai dari definisi wirausaha, kewirausahaan, hak cipta, desain produk, membuat produk sampai menjual produk. Tujuan dari mata pelajaran PKK yaitu diharapkan Siswa dapat menciptakan hasil karya (produk) yang layak jual dan dapat digunakan Siswa sebagai bekal dalam berwirausaha. Proses pembelajaran PKK guna mencapai tujuan pembelajaran bukan hanya berfokus dalam kegiatan belajar-mengajar secara teori, akan tetapi Siswa dituntut untuk dapat menghasilkan karya yang mencerminkan kompetensi keahlian masing-masing Siswa tersebut.
Model Pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran PKK. Project Based Learning memiliki manfaat yakni mengembangkan kemampuan kreativitas Siswa, keterampilan berpikir, keterampilan dalam membuat keputusan, dan mengembangkan rasa percaya diri Siswa (Abidin, 2014). Hal tersebut juga sama dalam kajian Krajcik, et al. dalam Abdurrahim (2011) pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran dengan cara pembuatan produk yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan serta keterampilan Siswa. Produk ini dibuat menggunakan lima karakteristik pembelajaran berbasis proyek: driving question, investigation, artifacts, collaboration dan technological tools.
Pada mata pelajaran PKK di SMK Negeri 10 Semarang terutama pada Jurusan Teknik Pengelasan kelas XI, harus ada produk yang dirancang dan didesain oleh Siswa. Hal ini selaku dengan pembelajaran pada abad 21 seperti kreatif, berpikir kritis, komunikatif serta kolaboratif. Perancangan dan pembuatan desain produk adalah langkah pertama yang harus dilakukan oleh Siswa. Tahapan perancangan ini dilakukan oleh Siswa untuk menentukan produk apa yang nantinya dibuat, gambar desain atau model produk, bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat produk tersebut, dan anggaran biaya pembuatan produk. Jika Siswa telah selesai membuat rancangan produk, maka Siswa akan mengerjakan produk rancangannya secara berkelompok. Pengerjaan produk kreatif ini dilakukan secara berkelompok guna meningkatkan kerja sama Siswa satu sama lain, meningkatkan keterampilan Siswa dalam hal komunikasi, dan pekerjaan yang diselesaikan oleh Siswa dapat memberikan hasil lebih baik.
Contoh produk yang dirancang oleh Siswa kelas XI Teknik Pengelasan SMK Negeri 10 Semarang ini adalah rak sepatu yang terbuat dari besi, yang bahannya berasal dari besi batangan untuk rangka dari rak sepatu dan pelat besi untuk alas sepatu. Ide pembuatan rak sepatu ini diawali dengan Siswa memikirkan atau mencari referensi di internet seperti desain dan bahan-bahannya. Ide pembuatan rak sepatu diawali melalui pengamatan yang dilakukan peserta didik yang akhirnya mereka melihat adanya peluang pembuatan produk rak sepatu dari besi.
Melalui metode pembelajaran Project Based Learning, Siswa lebih termotivasi dan dapat menerapkan ide kreativitas yang dimilikinya. Oleh itu, pembelajaran dengan Model pembelajaran Project Based Learning adalah model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam model pembelajaran ini Siswa dituntut untuk menghasilkan suatu produk dari proyek yang telah dilakukan dalam pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Di dalam pembelajaran PKK, Siswa diberikan pengalaman belajar yang belum tentu didapatkan dari mata pelajaran yang lain. Untuk itu, pembelajaran PKK ini perlu menerapkan model pembelajaran yang cocok, contohnya seperti model Project Based Learning.
Penulis: Resha Oktavian Risanto, MahaSiswa UNNES Lantip Angkatan 2 di SMKN 10 Semarang
Editor: Tim Humas
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Beri Komentar