Masikah kita ingat sinetron “Rumah masa Depan” yang populer di tahun 1985? Barangkali bagi kita yang lahir sebelum era tahun 1980an masih ingat jelas, sehingga foto diatas mengingatkan memory kita akan banyak peristiwa yang terjadi di keluarga pak Sukri. Pada sinetron tersebut dikisahkan perjalanan Hidup keluarga pak Sukri yang terdiri kakek (Pak Musa), nenek (mak Wok), ayah (Pak Sukri) , ibu (Bu Sukri) dan dua anaknya Bayu dan Gerhana yang mengalami dinamika sejarah dari waktu ke waktu namun tetap rukun dan damai saling membangun anggota satu sama lain . Beranjak dari potret keluarga pak Sukri, alangkah indahnya bila kemudian Siswa belajar sejarah dikaitkan dengan sejarah kelurga masing-masing. Tentunya akan lebih bermakana dan dapat membangun setiap anggota keluarga untuk belajar akan kesadaran sejarah.
Dalam kurikulum merdeka yang diterapkan mulai Tahun Pelajaran 2022/2023 memberikan tantangan baru dalam pembelajaran sejarah. Struktur capaian pembelajaran sejarah tidak lagi mengutamakan pada pemahaman konsep melainkan juga harus menekankan pada elemen keterampilan proses. Dijelaskan juga Dalam aturan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 008/H/KR/2022, ruang lingkup pembelajaran sejarah mulai dari masa asal usul nenek moyang hingga masa masa Pemerintahan Reformasi. Transformasi pengetahuan atas masa lalu untuk dikontekstualisasikan dalam kehidupan kekinian, dan sebagai bahan proyeksi untuk masa depan sangatlah penting untuk Siswa. Hal ini sebagai upaya memperkuat jati diri manusia dalam dimensi lokal, nasional, dan global. Kemudian Lingkup Strandar Kecakapan dalam mata pelajaran Sejarah dalam kurikulum merdeka tersebut , disebutkan sebagai berikut :
Di Kurikulum sejarah kelas X SMK pada materi penelitian sejarah (Historical Research) hadir sebagai tantangan bagi Guru untuk memberikan kecakapan dalam mata pelajaran sejarah. Penelitian Sejarah merupakan salah satu metodologi penelitian yang dilakukan oleh akademisi, baik itu Siswa, mahasiswa maupun dosen dan para ahli untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu pendekatan khas sejarah seperti diakronis (kronologi) maupun sinkronis bisa diterapkan dalam upaya membelajarkan Siswa untuk mengenal kegiatan penelitian sejarah. Sementara itu pengalaman belajar saintifik yang diperoleh melalui tahapan mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi), analisis dan sintesis sumber (interpretasi), sampai mengambil kesimpulan dan refleksi yang dituliskan secara historiografi.
Apa Itu Penelitian Sejarah atau Historical Research ?
Penelitian merupakan salah satu keterampilan berfikir yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Kemampuan Siswa dalam melakukan penelitian merupakan bagian dari keterampilan berfikir (thinking skills). Menurut Alfian, penelitian sejarah merupakan seperangkat aturan dan prinsip-prinsip yang sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber secara efektif, menilainya secara kritis, dan mengujikan sintesis dari hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk tulisan. (Alfian dalam Santoso: 2006)
Penelitian sejarah atau yang juga disebut dengan riset sejarah merupakan salah satu metode penelitian yang meneliti mengenai apa yang terjadi di masa lalu atau di masa lampau. Penelitian sejarah ini merupakan riset untuk mempelajari, memahami, dan juga menafsirkan peristiwa dari masa lalu.
Salah satu tujuan penelitian sejarah menurut Jack R. Fraenkel dan Norman E. Wallen yaitu : menumbuhkan kesadaran terhadap kejadian di masa lalu. Sehingga muncul kemauan untuk belajar dan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut di masa kini, Berdasarkan pendapat tersebut maka penting penelitian sejarah dikalangaan Siswa diterapkan sebagai bentuk tugas diranah ketrampilan sejarah. Kesadaran sejarah yang dibangun dengan bimbingan dan arahan para Guru-Guru sejarah melalui kegiatan penelitian sejarah di dalam dan di ruang kelas . Bimbingan dan arahan ini diperlukan agar Siswa mendapatkan intisari kegiatan tersebut berupa edukasi dan refleksi masa lampau. Kegiatan untuk membanguan kesadaran sejarah ini bisa di fasilitasi Guru di dalam dan di luaar kelas melalui tahapan-tahapan penelitian sebagai berikut : 1) Pemilihan topik atau tema berlanjut pada judul penelitian, 2) Pengumpulan sumber –sumber Sejarah , baik sumber primer ataupun sumber sekunder yaang berupa benda, lesan atau tulisan (Heuristik), 3) pemeriksaan terhadap keaslian dan kebenaran sumber sejarah (Verifikasi/Kritik Sumber), 4) Memberikan penafsiran, pendapat, dan analisis dari fakta yang ada (Intepertasi), 5) Penulisan hasil Penelitian Sejarah (Historiografi)
Manfaat mengetahui Sejarah keluarga bagi Siswa
Secara alami tempat pertama ketika anak (Siswa) menjadi pelaku sejarah adalah ada di keluarga. Di dalam keluarga anggota-anggota yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lain, karena itu hubungan antara anggota dijiwai oleh suasana kasih sayang dan rasa tanggung jawab. Mengingat pentingnya fungsi keluarga maka perlu digali upaya penelitian sejarah yang dimulai dari ruang likup dengan tema keluarga, harapan akhirnya Siswa mengetahui sejarah keluarganya masing-masing. Pengaruh positif Siswa mengetahui sejarah keluarga Fenurut Fivush dan Duke, di antaranya:
Penelitian Sejarah dengan tema Keluarga
Berangkaat dari manfaat pentingnya Siswa mengetahui sejarah di dalam keluarganya, maka dalam pembelajaran sejarah di SMK perlu dibuat penelitian sejarah dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Mengakhiri tulisan ini Penulis berharap melalui penelitian sejarah, keluarga bisa membangun komunikasi yang tidak terputus, sehingga kesadaran sejarah untuk menyampaikan pesan bijak dari generasi ke generasi tetap terus berlanjut. Bukankah generasi sekarang (Siswa) adalah pemilik masa depan keluarga dan bangsanya? Renungkan “Historia Vitae Magistra” (Sejarah Menjadikan hidup Bijaksana).
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Slamet Adi Purwanto, S.Pd., M.Si., Guru Mapel Sejarah Indonesia
Editor: Tim Humas
Beri Komentar