Info Sekolah
Kamis, 13 Feb 2025
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Lulusan Berkarakter “SMK” Menyongsong Generasi Milenia Indonesia Emas 2045

Diterbitkan :

Tahun 2045 menjadi tonggak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pada peringatan 100 tahun kemerdekaan, Indonesia menargetkan menjadi negara maju, mandiri, dan berdaulat. Dalam upaya mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045 ini, pendidikan menjadi pilar utama. Di dalamnya, peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat strategis. SMK bukan hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga individu yang mampu berkontribusi nyata dalam membangun bangsa yang kompetitif di kancah global.

Untuk mencapai visi ini, diperlukan lulusan SMK yang memiliki tiga nilai utama: spiritual, mandiri, dan kompeten. Ketiga karakter ini, yang disingkat menjadi “SMK,” diharapkan mampu membentuk generasi kuat dan berkualitas di masa depan. Karakter spiritual, mandiri, dan kompeten menjadi fondasi penting dalam membangun manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing tinggi.

Spiritual berasal dari bahasa Latin spiritus, yang berarti jiwa, roh, atau keberanian. Dalam konteks ini, spiritual merujuk pada kesadaran seseorang terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai pusat kehidupannya. Di SMKN 10 Semarang, pengembangan karakter spiritual diwujudkan melalui pembiasaan rutinitas keagamaan, seperti pelaksanaan shalat berjamaah, doa harian, dan kegiatan ibadah bersama. Dengan menanamkan nilai-nilai spiritual dalam keseharian, siswa diajak untuk selalu menyempurnakan amal ibadah, menjaga kesucian rohani, dan mengedepankan moralitas yang luhur. Nilai spiritual ini menjadi dasar bagi siswa untuk menjalani hidup dengan penuh integritas dan tanggung jawab.

Kemandirian adalah nilai kedua yang tumbuh dari spiritualitas yang kuat. Seseorang yang mandiri memiliki kepercayaan diri untuk menghadapi tantangan hidup tanpa bergantung pada orang lain. Di SMKN 10 Semarang, siswa didorong untuk menjadi individu yang mandiri melalui berbagai program pembelajaran. Mereka diajarkan untuk merencanakan jadwal belajar sendiri, meningkatkan keterampilan pribadi, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan bersikap proaktif dalam mengatasi masalah. Kemandirian ini penting tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam menghadapi dinamika dunia kerja yang semakin kompleks.

Kompetensi menjadi pilar terakhir yang melengkapi spiritual dan kemandirian. Kompeten berarti memiliki sikap, pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan untuk melaksanakan tugas secara efisien. SMKN 10 Semarang memberikan perhatian besar pada pengembangan kompetensi siswa, terutama yang relevan dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Dengan pendekatan teaching factory, pembelajaran berbasis industri dan kewirausahaan menjadi andalan dalam mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja global. Orientasi ini memungkinkan lulusan SMK untuk tidak hanya menjadi pekerja yang andal, tetapi juga entrepreneur yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Transformasi SMKN 10 Semarang mencerminkan upaya serius untuk mencetak generasi emas yang mampu mengangkat derajat bangsa. Dengan lulusan yang berkarakter spiritual, mandiri, dan kompeten, SMKN 10 Semarang siap berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Generasi ini tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, tetapi juga etika kerja yang tinggi, kepercayaan diri yang kuat, dan nilai-nilai spiritual yang membimbing setiap langkah mereka.

Momen bersejarah 100 tahun kemerdekaan Indonesia harus menjadi titik balik untuk memperkuat pondasi pendidikan, khususnya di jenjang SMK. Perjalanan panjang menuju Indonesia Emas memang penuh tantangan, tetapi dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan kerja keras, cita-cita besar itu bukanlah hal yang mustahil. SMKN 10 Semarang, bersama SMK-SMK lain di seluruh Indonesia, akan terus berjuang untuk membangun generasi unggul demi Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaulat di tahun emas 2045.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Johan Hanifah, S.Pi., Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan

Penyunting: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

1 Komentar

Antar subandana
Jumat, 15 Nov 2024

Sangat menginspirasi… Luar biasa ….

Balas

Beri Komentar