Semarang – Dalam upaya memperkuat peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan, Dewan Pendidikan Kota Semarang menggelar kegiatan bertajuk Upgrading Komite Sekolah: Peran Serta Masyarakat dalam Menumbuhkan Iklim Kompetisi bagi Peserta Didik. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 14 November 2024, di Aula SMAN 2 Semarang dan dihadiri oleh Ketua Komite Sekolah serta perwakilan orang tua wali murid dari lembaga pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK se-Kota Semarang.
Tujuan utama kegiatan ini adalah mengubah paradigma komite sekolah yang kurang aktif menjadi lebih peduli dan berkontribusi terhadap perkembangan sekolah. Dengan mendorong partisipasi masyarakat secara langsung, diharapkan solusi atas berbagai tantangan pendidikan dapat ditemukan sehingga sekolah menjadi tempat yang lebih ramah bagi anak maupun guru.
Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pendidikan Kota Semarang menegaskan pentingnya kolaborasi antara tiga pusat pendidikan sebagaimana diajarkan Ki Hajar Dewantara: keluarga, sekolah, dan masyarakat. “Melalui sinergi yang kuat antara orang tua, sekolah, dan lingkungan masyarakat, kita dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang berkeadilan dan mampu menumbuhkan iklim kompetisi yang sehat bagi peserta didik,” ujarnya.
Ahmad Subhan, S.Pd., M.Pd., dosen Universitas Negeri Semarang sekaligus praktisi pendidikan yang menjadi narasumber utama, mengungkapkan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam mendukung sekolah. “Komite sekolah harus menjadi garda depan yang memastikan pendidikan di sekolah berjalan dengan baik, sesuai kebutuhan siswa dan guru. Keberadaan komite bukan sekadar formalitas, tetapi benar-benar memberikan kontribusi nyata,” kata Subhan.
Diskusi yang melibatkan seluruh peserta menghasilkan beberapa keputusan penting. Pertama, menciptakan sekolah yang ramah anak dengan memperhatikan kebutuhan fisik, emosional, dan psikologis peserta didik. Kedua, mendukung pengesahan Undang-Undang Perlindungan Guru untuk memastikan kenyamanan dan keamanan tenaga pendidik dalam menjalankan tugasnya. Ketiga, menyepakati bahwa kegiatan wisata siswa diperbolehkan selama mendukung kegiatan belajar-mengajar (KBM) dan diselenggarakan atas dukungan serta partisipasi aktif komite sekolah.
Salah satu peserta, Sugeng Wahyudi, Ketua Komite SMP Negeri Semarang, menyambut baik kegiatan ini. “Kami jadi lebih memahami tanggung jawab sebagai komite sekolah. Setelah ini, kami siap berkolaborasi lebih erat dengan sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik,” ungkapnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan penekanan bahwa komite sekolah harus menjadi mitra strategis sekolah dalam menciptakan suasana pendidikan yang kondusif, inovatif, dan berdaya saing tinggi. Harapannya, melalui peran serta masyarakat yang semakin aktif, sekolah-sekolah di Semarang mampu mencetak generasi yang tidak hanya kompeten secara akademik tetapi juga unggul dalam karakter dan kreativitas.
Penulis : Muhammad Suparjo, Guru Pendidikan Agama Islam SMKN 10 Semarang
Beri Komentar