Semarang-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah berkomitmen untuk meningkatkan pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan. Komitmen ini diwujudkan melalui pelaksanaan Lomba Dokumen Laporan dan Video Best Practice “AYO RUKUN” tahun 2024 yang akan melibatkan satuan pendidikan tingkat SMA, SMK, dan SLB di seluruh provinsi. Lomba ini diadakan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Mendikbud Ristek RI Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan, serta Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 420.1/127 Tahun 2023 tentang Pembentukan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan untuk periode tahun 2023-2027.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah berharap melalui lomba ini, satuan pendidikan dapat berbagi praktik terbaik dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa seluruh Cabang Dinas Pendidikan di Jawa Tengah akan terlibat aktif dalam seleksi awal lomba ini. “Setiap Cabang Dinas Pendidikan akan memilih tiga dokumen laporan dan video terbaik dari masing-masing satuan pendidikan yang kemudian akan dikirim ke tingkat provinsi untuk penilaian lebih lanjut,” ujar Kepala Dinas.
Lomba ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi sekolah-sekolah untuk menunjukkan berbagai upaya dan inovasi yang telah dilakukan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Salah satu yang turut menyambut positif adalah SMKN 10 Semarang. Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi lomba ‘AYO RUKUN’ ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat upaya pencegahan kekerasan di sekolah. SMKN 10 Semarang siap berpartisipasi dengan menyusun tim dan membuat dokumen laporan serta video best practice yang menggambarkan langkah-langkah yang telah kami lakukan,” ujar Ardan.
Lebih lanjut, Ardan menjelaskan bahwa partisipasi dalam lomba ini bukan semata-mata untuk meraih prestasi, tetapi lebih kepada memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan aman bagi seluruh warga sekolah. “Kami akan mengajak seluruh tim guru, tenaga kependidikan, serta siswa untuk terlibat aktif dalam penyusunan dokumen dan video. Kami ingin memastikan bahwa setiap langkah yang diambil dalam pencegahan dan penanganan kekerasan bisa terdokumentasikan dengan baik dan menjadi inspirasi bagi satuan pendidikan lain,” tambah Ardan.
Dengan adanya lomba ini, diharapkan sekolah-sekolah di Provinsi Jawa Tengah semakin termotivasi untuk meningkatkan kesadaran serta berkolaborasi dalam mencegah kekerasan di lingkungan pendidikan. Selain itu, lomba ini juga memberikan kesempatan bagi satuan pendidikan untuk saling belajar dari praktik-praktik terbaik yang ada. Kepala SMKN 10 Semarang juga menegaskan bahwa pihaknya siap berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan dalam hal teknis pelaksanaan dan pengumpulan dokumen serta video.
“Ini adalah peluang bagi kami untuk menampilkan apa yang sudah dilakukan dan apa yang masih perlu diperbaiki dalam pencegahan kekerasan di sekolah. Semoga SMKN 10 Semarang bisa memberikan kontribusi yang bermakna dalam lomba ini,” pungkas Ardan dengan penuh optimisme.
Lomba ini diharapkan dapat memotivasi seluruh satuan pendidikan di Jawa Tengah untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan belajar yang aman, damai, dan kondusif. Melalui Lomba “AYO RUKUN”, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah berharap terbangun sinergi yang kuat antara sekolah, siswa, dan masyarakat dalam mencegah kekerasan dan memperkuat budaya saling menghormati di lingkungan pendidikan. Selain itu, adanya praktik terbaik yang dibagikan dalam lomba ini juga menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan pendekatan serupa.
Partisipasi aktif dari sekolah-sekolah di Jawa Tengah akan sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan program ini. Selain menjadi sarana sosialisasi kebijakan pencegahan dan penanganan kekerasan, lomba ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang terhadap budaya sekolah yang harmonis dan berorientasi pada kesejahteraan siswa serta guru.
Dokumentasi kegiatan Ayo Rukun SMKN 10 Semarang bisa diakses disini
Penulis : Helmi Yuhdana, MM, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.
Mantaabbb’s. . . . .
Bismillah..yoch juara yoch..aamiinn
Bismillah..yoch iso yoch..aamiinn
Editornya keren banget
Jos… mantab….
Tetap juara💯👍
Beri Komentar