Semarang-Rapat Koordinasi (RAKOR) bersama Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) BMTI Cimahi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah berlangsung pada Jumat, 8 November 2024. Acara digelar di Ruang Rapat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Gedung A lantai 2, Disdikbud Pemprov Jawa Tengah, Jalan Pemuda No. 134, Semarang. Rapat ini dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk Kabid Pembinaan SMK, Kabid Ketenagaan, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Provinsi Jawa Tengah, serta beberapa kepala sekolah SMK dari Semarang, di antaranya Kepala SMKN 3, SMKN 4, dan SMKN 10 Semarang.
RAKOR ini bertujuan untuk membuka diskusi dan menggali potensi kerja sama antara BBPPMPV BMTI Bandung dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan kualitas dan kompetensi guru kejuruan SMK di provinsi ini. Kepala BBPPMPV BMTI Cimahi menyampaikan, kolaborasi ini akan difokuskan pada program upskilling dan reskilling guru SMK, di mana para guru akan diberi pelatihan di BBPPMPV BMTI dan kemudian menjalani uji kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) P3. Setelahnya, para guru akan mengikuti program magang di industri guna menambah pengalaman praktik langsung di dunia kerja.
Data dari BBPPMPV BMTI menunjukkan, baru sekitar 19 persen guru SMK di Provinsi Jawa Tengah yang sudah mengikuti program upskilling dan reskilling ini. Hal ini mengindikasikan adanya kebutuhan besar untuk terus meningkatkan keterampilan para pendidik, khususnya dalam menghadapi tantangan pendidikan vokasi yang terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan tuntutan industri.
“Kami berharap melalui kolaborasi ini, kompetensi guru kejuruan SMK dapat terus meningkat, sehingga mereka bisa memberikan kualitas pembelajaran yang lebih baik dan menghasilkan lulusan yang siap kerja,” ujar Kabid SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah. Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas ini juga akan mendukung upaya Dinas dalam mempertahankan reputasi sebagai lembaga pendidikan yang peduli terhadap pengembangan profesionalitas guru. Selain itu, kemitraan dengan BBPPMPV BMTI memberikan akses ke sumber daya pelatihan yang lebih berkualitas serta dukungan dalam pengembangan program pelatihan yang strategis.
Melalui kerja sama ini, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah akan mendapatkan manfaat nyata, di antaranya memiliki tenaga pengajar yang lebih kompeten dan dapat mengimplementasikan metode pembelajaran yang berfokus pada keterampilan yang relevan dengan dunia industri. “Guru wajib melaksanakan pengembangan profesionalitas, utamanya bagi guru produktif kejuruan, karena tantangan pendidikan vokasi di SMK semakin tinggi. Kebutuhan akan keterampilan yang relevan dengan industri dan perkembangan teknologi yang pesat perlu diimbangi dengan pembelajaran kejuruan yang berpusat pada murid, yang membekali mereka dengan hardskill dan soft skill sesuai kebutuhan industri,” tambah Kabid SMK, menegaskan pentingnya peningkatan profesionalitas guru dalam konteks pendidikan kejuruan.
Selain meningkatkan keterampilan guru, upaya ini juga akan membawa dampak positif terhadap reputasi Dinas Pendidikan Jawa Tengah yang diakui sebagai lembaga yang proaktif dalam pengembangan kapasitas guru. Kemitraan dengan BBPPMPV BMTI juga memungkinkan Dinas untuk mendapatkan dukungan dalam penyusunan program pelatihan berkualitas yang disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dunia kerja.
RAKOR ini menjadi langkah awal yang signifikan bagi BBPPMPV BMTI Bandung dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah dalam memperkuat sinergi antara lembaga pendidikan dan industri. Diharapkan, kolaborasi ini dapat mempercepat tercapainya visi bersama dalam mencetak generasi lulusan SMK yang siap bersaing di dunia kerja dan mampu menjawab tantangan industri yang terus berkembang.
Penulis : Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Ketua Pokja PK SMKN 10 Semarang
Semangat yang luar biasa,,,hebat👍💯
Mantaaabbb’s
Keren
Alhamdulillah
Beri Komentar