Semarang—Workshop bertajuk Sukseskan Tracer Study untuk SMK yang Makin Hebat sukses diselenggarakan di Ruang Pertemuan Baita Adhi Guna, SMKN 10 Semarang, pada Jumat, 22 November 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 peserta yang terdiri dari tim tracer study dan perwakilan kompetensi keahlian dari sekolah. Dengan tujuan utama untuk mensukseskan pelaksanaan tracer study, acara ini menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMK.
Kegiatan dibuka oleh Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd., yang menyampaikan sambutan inspiratif tentang pentingnya tracer study dalam menilai keberhasilan program pendidikan vokasi. “Kami sangat bangga dapat melaporkan bahwa progres tracer study SMKN 10 Semarang telah mencapai 99,8%. Ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim, namun tentu masih ada ruang untuk perbaikan,” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber kompeten, yaitu Pandoyo selaku Pengawas Pendidikan dan Ina Maryani, M.Kom., yang membahas berbagai strategi untuk memastikan tracer study berjalan efektif. Pandoyo dalam sesinya menekankan pentingnya keterlibatan Kepala Kompetensi Keahlian (KKK) di setiap jurusan untuk memetakan arah lulusan, apakah akan bekerja, melanjutkan studi, atau berwirausaha. “Tracer study bukan hanya tentang melacak lulusan, tetapi juga memberikan data penting untuk evaluasi dan perbaikan sistem pendidikan vokasi,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, salah satu tantangan utama dalam tracer study adalah memastikan semua lulusan dapat terlacak dengan baik. “Kita perlu meminimalkan kendala, baik dari segi teknis maupun nonteknis, agar data yang dihasilkan akurat dan dapat digunakan sebagai dasar kebijakan,” ungkap Pandoyo.
Sementara itu, Ina Maryani memaparkan pentingnya data tracer study sebagai alat ukur kualitas pendidikan SMK. “Data tracer study memberikan umpan balik yang berharga bagi sekolah, baik dalam mengembangkan kurikulum maupun memperbaiki sistem pembelajaran. Dengan data ini, kita bisa mengetahui sejauh mana program pendidikan vokasi berdampak pada lulusan, baik yang memilih bekerja, melanjutkan studi, maupun berwirausaha,” tuturnya.
Ina juga mendorong pemanfaatan teknologi untuk mendukung pelaksanaan tracer study. “Dengan platform digital, kita bisa mempercepat pengumpulan data dan memastikan akurasinya. Ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk alumni, perusahaan, dan lembaga pendidikan tinggi, sehingga hasil tracer study lebih komprehensif,” katanya.
Workshop ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Banyak peserta memberikan masukan dan berbagi pengalaman terkait pelaksanaan tracer study di jurusan masing-masing. Salah satu peserta, perwakilan dari jurusan Teknik Komputer dan Jaringan, menyebutkan bahwa tracer study telah membantu jurusan mereka dalam menjalin kemitraan dengan dunia industri.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan tracer study dapat terus dikembangkan dan dioptimalkan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan pendidikan vokasi. “Jika kita bisa melaksanakan tracer study dengan baik, kita bukan hanya melacak lulusan, tetapi juga turut membangun SMK yang makin hebat,” pungkas Ardan Sirodjuddin.
Kegiatan ini menjadi langkah nyata SMKN 10 Semarang dalam menguatkan perannya sebagai sekolah yang terus berinovasi demi masa depan siswa dan alumninya.
Penulis : Danti Putri, Staf Humas SMKN 10 Semarang
Jaya SMKN 10 Semarang, memberi manfaat dan menginspirasi.. 👍
Mantap👍💯
Beri Komentar