Pada prinsipnya manusia adalah makhluk sosial. Yang mana didefinisikan sebagai makhluk yang membutuhkan individu lain disetiap lini kehidupannya. Kita sebagai manusia setiap hari pasti berinteraksi dengan orang lain contohnya keluarga. Di fase ini, anak akan dibentuk dan dibimbing oleh anggota keluarga sebelum ia siap terjun ke masyarakat. Semakin bertambahnya usia anak akan berubah menuju fase remaja. Dimana sebagai individu mulai mengenal lingkungan yang lebih luas dan beragam. Fase ini adalah fase yang paling rentan karena anak akan mencari jati dirinya. Jika ajaran dan norma yang diajarkan dilingkungan keluarga sangat baik maka anak juga akan berinteraksi dengan sesamanya dengan baik begitu juga sebaliknya.
Seperti yang sedang marak saat ini kasus perundungan atau lebih kita kenal sebagai pembullyan. Seperti dialami oleh anak kelas 2 SD dipukuli, dibully, diinjak kepalanya oleh 15 anak, kakak kelas dan teman sekelasnya. Hal ini terjadi lantaran sang anak dianggap memiliki wajah seperti orang India. Contoh lain pada anak laki-laki berusia 11 tahun di Tasikmalaya yang meninggal setelah mengalami perundungan oleh teman-teman sekolahnya. Anak tersebut meninggal lantaran depresi yang menyebabkan dirinya tidak mau makan dan minum dan mengalami peradangan otak. Hal ini sungguh sangat miris dimana sekolah yang seharusnya menjadi tempat anak menimba ilmu berubah menjadi tempat yang sangat menakutkan.
Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih “lemah” oleh seseorang atau sekelompok orang. Pengertian lain dari bully adalah perilaku agresif menyakiti dengan kekuatan dominan secara sengaja. Ada beberapa jenis bullying yang sering kita jumpai dilingkungan sekolah antara lain:
Pemeran dalam bullying:
Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan oleh kita pada saat terjadi kasus pembullyan atau perundungan:
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Kartika Supriyani, S.Pd., Guru PPL PPG Unnes Mapel Bahasa Inggris
Editor: Tim Humas
Beri Komentar