Info Sekolah
Jumat, 18 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Peran Sumber Daya Manusia dalam Mengamankan Informasi Sekolah

Diterbitkan :

Pada tanggal 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional (PDN) yang dikelola oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami serangan ransomware yang mengganggu operasionalnya. Serangan ini tidak hanya mempengaruhi PDN tetapi juga sistem imigrasi di beberapa bandara, termasuk Bandara Soekarno-Hatta. Akibatnya, layanan imigrasi lumpuh, menyebabkan antrean panjang dan keluhan dari masyarakat di media sosial.

Serangan ini dilakukan menggunakan ransomware bernama Brain Cipher, yang merupakan varian dari Lockbit 3.0. Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi data pada komputer korban dan meminta tebusan untuk mendapatkan kunci dekripsi. Dalam kasus ini, pelaku meminta tebusan sebesar 8 juta dolar AS (sekitar Rp 131,2 miliar). Meskipun demikian, pemerintah Indonesia menegaskan bahwa mereka tidak akan membayar tebusan kepada peretas.

Untuk mengatasi dampak serangan tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kominfo, Cyber Crime Kepolisian RI (Polri), dan KSO Telkomsigma sedang melakukan investigasi dan upaya pemulihan data. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memulihkan data yang terenkripsi dan memulihkan layanan publik yang terganggu akibat serangan ini.

Kejadian di PDN menyoroti betapa pentingnya keamanan data digital, terutama di lingkungan sekolah. Dengan semakin banyaknya penggunaan teknologi dalam pendidikan, volume data yang dihasilkan dan disimpan oleh sekolah juga meningkat. Data ini meliputi informasi sensitif seperti data pribadi siswa, catatan akademik, dan informasi keuangan sekolah.

Keamanan data digital di sekolah bukan hanya tentang melindungi privasi individu tetapi juga untuk menjaga integritas dan reputasi institusi pendidikan. Pelanggaran data dapat menyebabkan kerugian serius, seperti pencurian identitas, kerugian finansial, dan gangguan operasional yang signifikan. Sekolah yang tidak mampu melindungi data mereka dengan baik juga dapat kehilangan kepercayaan dari orang tua, siswa, dan masyarakat luas.

Dalam konteks pendidikan, keamanan data digital memainkan peran penting dalam memastikan bahwa informasi akademik tetap akurat dan tidak dimanipulasi. Lingkungan belajar yang aman dan terlindungi adalah prasyarat untuk pembelajaran yang efektif dan berkualitas, di mana siswa dapat fokus pada pengembangan potensi mereka tanpa khawatir terhadap risiko kebocoran atau penyalahgunaan data.

Perkembangan teknologi di bidang pendidikan, seperti perangkat lunak pembelajaran daring, platform manajemen kelas, dan alat kolaborasi digital, telah mengubah cara guru mengajar dan siswa belajar. Integrasi teknologi ini memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif, efisien, dan dapat diakses dari mana saja. Namun, di balik manfaat ini, ada risiko keamanan data yang semakin meningkat.

Semakin banyaknya data yang disimpan secara digital membuat sekolah rentan terhadap serangan siber seperti peretasan, phishing, dan ransomware. Data sensitif seperti informasi pribadi siswa dan catatan akademik menjadi target empuk bagi penjahat siber. Penggunaan perangkat yang terhubung ke internet juga meningkatkan risiko kebocoran data melalui akses yang tidak sah atau kurangnya pengamanan yang memadai.

Kurangnya kesadaran dan pelatihan tentang praktik keamanan siber di kalangan guru dan siswa juga memperburuk situasi ini. Oleh karena itu, penting bagi setiap sekolah untuk mengadopsi langkah-langkah keamanan data yang kuat dan terintegrasi dengan memberikan edukasi yang tepat kepada seluruh warga sekolah tentang pentingnya menjaga privasi dan keamanan informasi digital.

Keamanan data digital di sekolah merujuk pada serangkaian tindakan untuk melindungi informasi digital dari akses yang tidak sah dan ancaman siber. Ini melibatkan penggunaan teknologi keamanan seperti enkripsi data, firewall, perangkat lunak antivirus, serta kebijakan dan prosedur untuk mengatur penggunaan dan akses data.

Definisi keamanan data digital dalam konteks pendidikan mencakup tiga aspek utama yaitu pertama kerahasiaan yaitu menjaga informasi tetap aman dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang. Kedua Integritas yaitu memastikan bahwa data tidak diubah atau dimanipulasi oleh pihak yang tidak berwenang, sehingga tetap akurat dan dapat dipercaya. Dan ketiga Ketersediaan yaitu Memastikan bahwa data dan sistem informasi selalu tersedia bagi pengguna yang berwenang saat dibutuhkan.

Melindungi data digital di sekolah merupakan langkah yang sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan informasi yang dapat merugikan siswa, guru, dan seluruh komunitas sekolah. Implementasi kebijakan keamanan yang kuat, teknologi pengamanan yang canggih, serta edukasi dan pelatihan yang terus-menerus bagi semua warga sekolah adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan terpercaya.

Peran sumber daya manusia (SDM) dalam keamanan data di sekolah sangat krusial karena mereka berada di garis depan dalam menjaga dan melindungi informasi digital. Teknologi saja tidak cukup; diperlukan keterlibatan aktif dari seluruh staf sekolah, termasuk guru, staf administrasi, dan siswa, untuk memastikan bahwa data tetap aman dan terlindungi.

Langkah pertama yang sangat penting dalam membangun fondasi keamanan data yang kuat di sekolah adalah edukasi dan pelatihan bagi tata usaha. Tata Usaha sekolah perlu dipersiapkan dengan pengetahuan dasar tentang keamanan siber, termasuk cara mengidentifikasi dan menghindari berbagai jenis ancaman seperti phishing, malware, dan serangan peretasan.

Pelatihan ini harus mencakup beberapa aspek kunci yaitu kesadaran Keamanan Siber dimana memperkenalkan tat usaha tentang pentingnya keamanan data dan dampak negatif dari serangan siber terhadap operasional sekolah. Kemudian Praktik Terbaik Keamanan yaitu mendidik tata usaha tentang praktik terbaik dalam mengelola kata sandi yang kuat, dan mengenali dan menghindari email atau tautan yang mencurigakan. Dan selanjutnya Prosedur Tanggap Darurat yaitu melatih tata usaha tentang prosedur yang harus diikuti dalam menghadapi insiden keamanan, termasuk cara melaporkan dan merespons serangan atau pelanggaran data dengan cepat dan efektif.

Di samping tata usaha, setiap individu di lingkungan sekolah memiliki peran penting dalam menjaga keamanan data antara lain Guru, harus menjaga kerahasiaan informasi pribadi siswa, mengamankan perangkat mereka, dan memastikan bahwa mereka tidak membagikan informasi sensitif melalui saluran yang tidak aman. Guru juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya dan praktik keamanan data. Siswa perlu dididik tentang pentingnya melindungi informasi pribadi mereka sendiri, seperti tidak membagikan kata sandi dengan orang lain dan menggunakan internet dengan bijak. Dan tata usaha bertanggung jawab atas manajemen data sensitif dan harus menerapkan praktik keamanan yang ketat serta memastikan bahwa hanya orang yang berwenang yang memiliki akses ke informasi tersebut.

Dengan mengintegrasikan edukasi, pelatihan, dan tanggung jawab individu ke dalam strategi keamanan data sekolah, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman dan terlindungi dari ancaman siber. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap anggota komunitas sekolah memahami peran mereka dalam menjaga keamanan data dan berkomitmen untuk melindungi informasi penting dengan konsisten.

Secara keseluruhan, keamanan data digital di sekolah tidak hanya tentang teknologi atau kebijakan, tetapi juga tentang budaya dan kesadaran yang ditanamkan kepada setiap individu. Dengan mengadopsi praktik keamanan yang kuat dan melibatkan seluruh komunitas sekolah, kita dapat memastikan bahwa lingkungan belajar tetap aman, produktif, dan terpercaya bagi semua yang terlibat di dalamnya.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang

Baca juga artikel berikut :

Kepala SMKN 10 Semarang Berbagi Penguatan Numerasi di SMKN 1 Kaligondang

Tingkatkan Literasi Dan Numerasi, SMAN 1 Rowokele Gandeng SMKN 10 Semarang

SMKN 10 Semarang Menjadi Rujukan Penguatan Literasi Guru Di SMK Teuku Umar

Workshop Peningkatan Kapabilitas GTK di SMKN 9 Surakarta

 

 

Artikel ini memiliki

5 Komentar

Arimurti Asmoro
Jumat, 28 Jun 2024

SMKN 10 Semarang menuju sekolah digital abad 21, dengan meningkatkan kualitas SDM dan infrastruktur

Balas
Helmi Yuhdana H
Jumat, 28 Jun 2024

Luar biasaaa

Balas
Andhika Wildan Krisnamurti
Sabtu, 29 Jun 2024

Setuju.

Balas
Suparman, S.Pd
Selasa, 2 Jul 2024

Meningkatkan kualitas SDM SMK N 10 Semarang

Balas
Johan h
Sabtu, 13 Jul 2024

SMKN 10 Semarang Jaya

Balas

Beri Komentar