Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan merupakan pembelajaran yang menanamkan pendidikan kewirausahaan kepada peserta didik secara langsung. Mata pelajaran ini juga dapat memberikan Pemahaman dan keterampilan berwirausaha kepada peserta didik. Projek kreatif kewirausahaan ini membekali peserta didik dengan kemampuan kewirausahaan, keterampilan praktis, dan sikap mandiri yang dibutuhkan di dunia kerja, peserta didik SMK dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan dunia usaha, baik sebagai pekerja maupun pengusaha. Mata pelajaran ini juga memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitas, berpikir kritis, dan berinovasi, yang merupakan kompetensi kunci di era modern yang terus berubah. Untuk memastikan peserta didik dapat bekal yang baik dalam berwirausaha maka diterapkan metode dan model pembelajaran yang sesuai untuk seluruh peserta didik. Mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan merupakan pembelajaran bagi peserta didik yang pendekatan pembelajarannya berbasis projek yang kemudian diaktualisasikan dan diekspresikan kompetensi yang dikuasai pada kegiatan pembuatan produk/pekerjaan layanan jasa secara kreatif dan bernilai ekonomis.
Model pembelajaran adalah pola atau langkah-langkah dalam suatu pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien, sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang di pergunakan oleh tenaga pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses belajar dan mengajar dalam mencapai tujuan atau capaian pembelajaran. model pembelajaran yang digunakan atau diteapkan di jurusan TPK (Teknik Permesinan Kapal) adalah adalah Project Based Learning dan dengan menggunakan metode small group discussion.
Metode Small Group Discussion adalah sebuah proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok dalam jumlah kecil, tujuannya agar peserta didik memiliki keterampilan memecahkan masalah terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan bertukar pemikiran dan berdiskusi. Penerapan model Small Group Discussion ini mengharuskan peserta didik menghasilkan produk sehingga di dalam benak mereka harus menentukan proyeknya dengan berdiskusi dengan kelompoknya mulai dari membuat desain yang sudah dipikirkan dan didiskusikan bersama kelompoknya, kemudian membuat proyek, melakukan pengemasan dan membuat desain kemasan, mempresentasikan, mengevaluasi hingga menjualkan produk baik secara langsung maupun via sosmed.
Manfaat menggunakan metode small group discussion dalam pembelajaran projek kreatif dan kewirausahaan
Pertama, Meningkatkan kemampuan kerja sama dan kolaborasi. Peserta didik belajar bekerja dalam tim, berbagi ide, dan saling membantu untuk mencapai tujuan bersama.
Kedua, Meningkatkan pemecahan masalah. Dalam diskusi kelompok kecil, peserta didik diajak untuk berpikir kritis dan kreatif, memecahkan masalah bisnis nyata atau simulasi proyek kewirausahaan. Mereka bisa saling berbagi perspektif yang berbeda, yang membantu menemukan solusi yang lebih inovatif.
Ketiga, Mengembangkan keterampilan komunikasi. Metode ini memungkinkan peserta didik untuk belajar bagaimana mengkomunikasikan ide mereka dengan jelas dan mendengarkan masukan dari orang lain. Keterampilan komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam berwirausaha, terutama dalam bernegosiasi, presentasi, dan menjalin hubungan dengan pihak lain.
Keempat, Memotivasi partisipasi aktif. Small group discussion memungkinkan setiap anggota untuk lebih aktif berkontribusi. Dengan jumlah anggota yang lebih kecil, peserta didik merasa lebih nyaman untuk berbicara dan mengajukan ide-ide mereka.
Kelima, Memupuk rasa tanggung jawab dan kepemimpinan. Setiap anggota memiliki tanggung jawab terhadap hasil akhir diskusi. Hal ini membantu mereka mengasah keterampilan kepemimpinan, mengatur tugas, dan memotivasi tim agar mencapai hasil yang diinginkan.
Keenam, Mempermudah pembelajaran personalisasi. Lebih mudah memberikan perhatian pada kebutuhan masing-masing peserta didik dalam kelompok kecil, memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan sesuai dengan kemampuan atau kebutuhan individu dalam memahami konsep kewirausahaan.
Ketujuh, Meningkatkan keterlibatan kognitif. Diskusi dalam kelompok kecil sering kali menantang peserta didik untuk berpikir lebih mendalam tentang materi yang dipelajari, termasuk bagaimana ide-ide kreatif dalam kewirausahaan dapat diterapkan dalam situasi nyata.
Kesimpulannya adalah, metode Small Group Discussion memungkinkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah, berdiskusi, dan menghasilkan proyek nyata, mulai dari memikirkan jenis produk yang akan di produksi, mendesain hingga pemasaran produk. Penerapan metode ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga sosial, komunikasi, dan kerja sama siswa. Manfaat penerapan metode Small Group Discussion meliputi partisipasi aktif seluruh siswa, penghargaan terhadap pendapat orang lain, pengembangan sikap sosial dan demokratis, peningkatan keterampilan komunikasi, dan pengayaan pengetahuan melalui pertukaran ide antar kelompok.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Salsa Bila Azara, Mahasiswa Lantip Unnes 2024
Penyunting: Tim Humas dan Literasi
Beri Komentar