Penempatan saya di SMKN 10 Semarang pada bulan Januari 2022 menjadi lahan saya belajar mengelola sekolah yang ketiga. Pertama adalah SMKN 1 Tuntang dan kedua adalah SMKN H Moenadi Ungaran.
Saya memahami betul bagian tersulit sebagai pemimpin di sekolah adalah membuat perencanaan. Kata para ahli strategi, perencanaan yang baik pada suatu kegiatan adalah awal dalam meraih sebuah kesuksesan. Pada saat kita mulai menyusun perencanaan kegiatan, kita telah menciptakan banyak peluang untuk menuju kesuksesan.
Siapa tidak kenal Jenghis Khan, seorang ahli strategi yang ulung dalam dunia peperangan. Dengan taktik perangnya, 22 persen wilayah dunia atau sekitar 23 juta meter persegi luas daratan bumi berhasil dikuasai Kekaisaran Mongol yang merupakan kerajaan yang didirikan olehnya.
Jenghis Khan, yang juga merupakan raja pertama Kekaisaran Mongolia, berhasil melakukan strategi perang legendaris dengan pasukan berkuda. Saat itu pasukan-pasukannya merupakan satuan tentara kuat dengan keahlian memanah dari atas kuda. Mereka adalah pasukan terbaik yang dilatih khusus untuk bisa membidik dan melepaskan anak panah secara akurat dari atas kuda.
Meski dalam keadaan penuh goncangan di atas kuda serta dengan tingginya kecepatan lari kuda, nyatanya kemampuan memanah pasukan ini selalu sulit diimbangi kekuatan infantri lainnya ketika harus berhadapan dengan pasukan Mongol.
Fritz-Erich von Lewinski, atau yang lebih dikenal sebagai Erich Von Maintein, merupakan salah seorang Jendral Jerman yang paling berpengaruh dalam Perang Dunia II. Ia merupakan salah satu komandan yang paling menonjol dalam tubuh angkatan bersenjata Jerman sampai pihak sekutu pun menyebut Von Mainstein merupakan jendral terbaik yang pernah dimiliki Jerman di Perang Dunia II.
Dia merupakan inisiator dan peletak rencana strategi alternatif ketika terjadi pertempuran Ardennes, salah satu kunci keberhasilan invasi ke Perancis tahun 1940. Ia menerima banyak pujian karena berhasil menang dalam pertempuran Perekop, Kerch, Sevastopol, dan Kharkov di Rusia.
Keberhasilan Jenghis Khan dan Fritz-Erich von Lewinski tentu karena perencanaan yang matang. Berkali-kali coretan dan diskusi panjang mewarnai persiapan mereka.
Kita memang beda dengan mereka dalam posisi kekuasaaan. Tetapi ada satu hal yang patut dipelajari dari mereka adalah pembuatan rencana yang matang. Perencanaan dapat dikatakan mempunyai fungsi terpenting di antara fungsi-fungsi manajemen lainnya. Apapun yang dilakukan berikutnya dalam proses manajemen bermula dari perencanaan.
Mengutip pendapat Daft: “When planning is done well, the other management functions can be done well.” Perencanaan pada intinya merupakan upaya penentuan ke mana sebuah organisasi akan menuju pada masa depan dan bagaimana sampai pada tujuan itu.
Salah satu perencanaan yang paling memusingkan adalah membuat rencana kerja anggaran sekolah. Untuk itu, saya berinisiatif untuk menyelenggarakan Musrenbang SMKN 10 Semarang.
Kata musrenbang merupakan singkatan dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan. Kata musyawarah berasal dari Bahasa Arab yang menggambarkan bagaimana warga saling berdiskusi memecahkan masalah konflik dan juga problem di masyarakat. Musrenbang, oleh karena itu, identik dengan diskusi di masyarakat / kelurahan tentang kebutuhan pembangunan daerah. Konsep ini saya adaptasikan di SMKN 10 Semarang.
Perkembangan perencanaan partisipatif bermula dari kesadaran bahwa kinerja sebuah prakarsa sangat ditentukan oleh semua pihak yang terkait dengan prakarsa tersebut. Semua pihak yang terkait selanjutnya dikenal dengan istilah pemangku kepentingan (stakeholders).
Komitmen semua pemangku kepentingan adalah kunci keberhasilan program, dan diyakini bahwa besarnya komitmen ini tergantung kepada sejauhmana mereka terlibat dalam proses perencanaan.
Penyusunan RKAS melalui Musrenbang tentu sangat membantu sekolah dalam membuat perencanaan anggaran yang reliabel dan akuntabel. Sebuah ikhtiar untuk menghebatkan SMKN 10 Semarang.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 10 Semarang
Beri Komentar