Dalam menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif, keterampilan sosial dan emosional menjadi aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap lulusan sekolah kejuruan. SMKN 10 Semarang menyadari selain keterampilan teknis, siswa juga perlu dibekali dengan kemampuan mengelola sosial emosional pada diri mereka. Oleh karena itu, sekolah menerapkan pendekatan sosial emosional dalam berbagai kegiatan untuk membantu siswa mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.
Salah satu bentuk penerapan pendekatan tersebut di SMKN 10 Semarang adalah melalui budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun). Budaya ini diterapkan setiap pagi dengan menyambut siswa di gerbang sekolah serta diterapkan dalam interaksi sehari-hari antara siswa, guru, dan staff sekolah. Budaya 5S diterapkan untuk membentuk kebiasaan positif dalam berkomunikasi. Dunia industri menuntut tenaga kerja yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga memiliki soft skills yang baik, seperti kemampuan berkomunikasi, kerja sama tim, dan pengendalian emosi dalam menghadapi tekanan kerja. Oleh karena itu, melalui penerapan 5S sejak dini, SMKN 10 Semarang berupaya membekali siswanya dengan kompetensi yang lebih lengkap dan sesuai dengan kebutuhan industri.
Namun, terdapat tantangan dalam pelaksanaan 5S, terutama dalam membentuk kesadaran siswa agar menerapkannya secara konsisten. Oleh karena itu, sekolah terus melakukan pembiasaan, baik melalui kegiatan ekstrakurikuler, program mentoring, maupun peran serta orang tua dalam mendukung pembentukan karakter anak. Dengan kerja sama yang baik antara pihak sekolah, guru, siswa, dan orang tua, diharapkan budaya 5S dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari karakter siswa SMKN 10 Semarang.
Selain itu, sekolah juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan dalam program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Melalui PKL, siswa mendapatkan pengalaman langsung di dunia industri, di mana mereka belajar tentang budaya kerja, kerja sama tim, serta bagaimana menghadapi tekanan dan tantangan di tempat kerja. Pengalaman ini membantu siswa mengasah keterampilan adaptasi dan pengelolaan emosi, yang menjadi kunci dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan kerja.
SMKN 10 Semarang juga menyediakan bimbingan konseling untuk membantu siswa dalam mengembangkan kesadaran diri dan mengelola perasaan mereka dengan lebih baik. Konseling ini bertujuan untuk memberikan dukungan emosional kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, menghadapi tekanan akademik, atau masalah pribadi yang dapat memengaruhi kesiapan mereka dalam memasuki dunia kerja. Dengan adanya layanan ini, siswa dapat memiliki keseimbangan emosional yang baik serta mampu membuat keputusan dengan lebih bijak.
Melalui berbagai program tersebut, SMKN 10 Semarang berupaya memastikan bahwa lulusannya tidak hanya unggul dalam keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kecerdasan sosial dan emosional yang tinggi. Dengan keterampilan ini, siswa diharapkan dapat menjadi tenaga kerja yang profesional, mudah beradaptasi, dan mampu bekerja secara efektif dalam berbagai situasi, sehingga mereka memiliki daya saing yang lebih baik di dunia industri maupun dunia usaha.
“Ciptakan Inovasi, Tebarkan Manfaat”
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Nihayatul Karimah, S.Pd., Mahasiswa PPL PPG Unissula
Penyunting: Tim Humas dan Literasi
Beri Komentar