Info Sekolah
Jumat, 26 Jul 2024
  • SMKN 10 Semarang siap menerima siswa baru dengan delapan jurusan sebanyak 540 siswa#SMKN 10 Semarang membuka jurusan baru Manajemen Logistik

Meningkatkan Hasil Belajar Keselamatan, Kesehatan Kerja, Dan Lingkungan Hidup (K3LH) Dengan Model Snowball Throwing Untuk Pembelajaran Yang Lebih Variatif

Diterbitkan :

Kemajuan suatu bangsa di masa yang akan datang sangat tergantung pada mutu pendidikan  generasi muda saat ini. Dengan pendidikan, maka kualitas manusia diubah ke arah yang lebih baik dan menjadikannya sumber daya yang berguna bagi dirinya maupun masyarakat. Pada dasarnya, hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru.Maka dari itu, guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang aktif agar siswa dapat terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Dan seorang guru sebaiknya perlu mengetahuii metode pembelajaran atau learning methods apayang tepat untuk digunakan agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Selain itu siswa juga bisa belajar dengan baik karena learning methods yang digunakan oleh guru menjadikan penyampaian materi menjadi lebih menarik dan bagus.

Model pembelajaran adalah suatu pendekatan atau metode pembelajaran yang menggunakan cara-cara baru yang kreatif dan mengedepankan pemikiran kritis, keterlibatan aktif, dan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara mandiri, kreatif, dan inovatif, sehingga mereka dapat menghasilkan ide-ide baru, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan nyata.Model pembelajaranjuga dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.

Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) adalah salah satu elemen dari mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Mesinkelas X pada Konsentrasi Keahlian Teknik Pemesinan Kapal (TPK) di SMK Negeri 10 Semarang, dengan orientasi membekali siswa untuk kelak mandiri/berwiraswasta memasuki profesi tertentu di dunia kerja. K3LH sangat penting ditanamkan sejak awal bahkan sebelum memasuki dunia kerja yaitu di sekolah. Siswa bisa lebih mempersiapkan diri sebelum terjun ke dunia kerja. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk lebih aktif agar tidak tertinggal dengan siswa lain yang memiliki tingkat kepandaian dan keberanian yang lebih tinggi.Dari fenomena tersebut, maka penulis mengupayakan penggunaan suatu model pembelajaran yang dapat memungkinkan terjadinya aktivitas belajar, saling berinteraksi dengan sesama secara aktif, dan efektif melalui sebuah model pembelajaran yang disebut pembelajaran kooperatif. Dengan kooperatif diharapkan siswa dapat lebih intensif belajar sehingga akan menguasai materi pelajaran dengan mudah, karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. Salah satu model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif dengan Snowball Throwing yang mengacu pada pendekatan konstekstual meliputi inquiry, questioning, dan constructivism.

Snowball Throwing merupakan satu dari model pembelajaran kooperatif dan membuat siswalebih aktif dalam pembelajaran karena dituntut untuk membuat pertanyaan dan pertanyaan tersebut dilempar ke kelompok lain untuk dikerjakan (Suprijono, 2011). Snowball Throwing diterapkan karena model pembelajaran ini mempunyai peran dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dan dapat mendongkrak hasil belajar K3LH siswa yang masih tergolong rendah. Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup (K3LH) adalah bagian integral dari setiap lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari kita. Dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang K3LH, metode pembelajaran yang inovatif dan bervariasi sangat diperlukan. Salah satu model pembelajaran yang mampu mencapai tujuan ini adalah Model Snowball Throwing. Artikel ini akan menjelaskan bagaimana penggunaan model Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar K3LH dan menjadikan pembelajaran lebih variatif serta interaktif.

Model Snowball Throwing adalah pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompok kecil untuk memahami topik tertentu. Proses dimulai dengan kelompok pertama yang merangkum pemahaman mereka tentang topik tersebut dalam “bola salju.” Selanjutnya, mereka bertukar dengan kelompok lain untuk memahami pemahaman yang lebih dalam dari kelompok tersebut dan merangkumnya lagi dalam “bola salju” berikutnya. Proses ini berlanjut hingga semua kelompok memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tersebut.Keuntungan dari metode Snowball Throwing adalah: 1). Meningkatkan Keterlibatan: Peserta aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan berkontribusi dalam mendiskusikan konsep-konsep K3LH; 2). Pembelajaran Kolaboratif: Peserta belajar dari satu sama lain, memperkaya pemahaman mereka melalui kolaborasi; 3). Pemahaman yang Lebih Mendalam: Dengan berulang kali merumuskan dan menyajikan informasi, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep K3LH; 4). Variasi dalam Pembelajaran: Metode ini memungkinkan variasi dalam pembelajaran dengan melibatkan berbagai kelompok dan metode presentasi; 5). Kesempatan untuk Mengevaluasi: Peserta dapat mengevaluasi pemahaman mereka sendiri dan pemahaman kelompok lain.

Adapun langkah-langkah dalam menerapkan model Snowball Throwing ini adalah:

  • Pembentukan Kelompok: Bagi peserta belajar menjadi kelompok kecil, biasanya terdiri dari 4-6 orang. Setiap kelompok akan membentuk “salju bola” pertama, yang berisi satu konsep K3LH yang akan dipelajari.
  • Pembentukan Ide: Setiap kelompok harus merumuskan ide atau informasi tentang konsep K3LH yang telah diberikan kepada mereka. Mereka dapat menggunakan sumber-sumber referensi seperti buku, artikel, atau panduan K3LH.
  • Berbagi Pengetahuan: Setelah setiap kelompok memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep K3LH yang mereka teliti, mereka akan berbagi pengetahuan mereka dengan kelompok lain. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti presentasi singkat, diskusi, atau pembuatan poster.
  • Konstruksi “Salju Bola”: Setelah berbagi pengetahuan, setiap kelompok harus menciptakan “salju bola” kedua yang berisi ringkasan informasi yang mereka dapatkan dari kelompok lain. Ini berarti mereka akan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang beberapa konsep K3LH.
  • Berlanjut hingga selesai: Proses berbagi informasi dan pembuatan “salju bola” dilakukan secara berulang dengan berbagai kelompok hingga setiap kelompok memiliki “salju bola” yang berisi ringkasan dari setiap konsep K3LH yang diajarkan dalam pelajaran tersebut.
  • Diskusi Akhir: Setelah semua kelompok telah selesai, ada diskusi akhir di mana semua peserta berkumpul dan berbagi “salju bola” mereka. Ini adalah kesempatan untuk merenungkan dan mendiskusikan kesimpulan yang diperoleh dari semua konsep K3LH yang dipelajari.

Kesimpulannya adalah bahwa model Snowball Throwing adalah alat yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar K3LH dan membuat pembelajaran lebih variatif. Dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi aktif, kolaborasi, dan pertukaran informasi, model ini membuka jalan menuju pemahaman yang lebih mendalam dan kesadaran yang lebih besar tentang K3LH. Dalam konteks lingkungan kerja, penerapan model ini dapat menghasilkan manfaat besar dalam menciptakan tempat kerja yang lebih aman dan berkelanjutan. Dengan demikian, model Snowball Throwing adalah alat yang layak untuk memperkuat pemahaman K3LH dan memperkaya pembelajaran.Penerapan metode Snowball Throwing dalam pembelajaran K3LH dapat membantu meningkatkan hasil belajar dengan memberikan pendekatan yang lebih dinamis dan bervariasi dalam pembelajaran.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Hesti Sulistiyowati, S.Pd, M.Si., Guru Produktif dan KKK Teknik Pemesinan Kapal

Editor: Tim Humas

Artikel ini memiliki

4 Komentar

Dra.Warni
Kamis, 16 Nov 2023

Hebat terus berkarya

Balas
Beny Legowo
Senin, 20 Nov 2023

Sangat bermanfaat

Balas
Suparman, S.Pd
Selasa, 21 Nov 2023

Luar biasa

Balas
Landung jati ismoyo
Rabu, 20 Des 2023

Trima kasih ilmu dan pengetahuannya. Sangat bermanfaat

Balas

Beri Komentar