Inovasi Baru: Proyek AR dan Pop-up Book Buktikan Kreativitas Tanpa Batas

Dalam sebuah inovasi pembelajaran yang menarik, siswa-siswa di SMK N 10 Semarang menunjukkan kreativitas luar biasa dengan menciptakan proyek-proyek yang menggabungkan teknologi modern dan seni tradisional. Dibagi menjadi beberapa kelompok, mereka diberikan tugas untuk menyampaikan materi tentang letak wilayah Indonesia, bentang alam, dan kondisi sosial budaya dengan cara yang unik dan interaktif.

Beberapa kelompok memilih untuk menjelajahi dunia Augmented Reality (AR) dengan menggunakan aplikasi Assemblr Edu. Mereka merancang model 3D yang menakjubkan yang dapat dianimasikan dan ditampilkan dalam dunia nyata melalui perangkat seluler. Bayangkan, dengan mengarahkan ponsel ke gambar atau objek tertentu, siswa dapat melihat pegunungan, sungai, atau bahkan kota-kota besar di Indonesia muncul secara tiga dimensi tepat di hadapan mata mereka!

Sementara itu, kelompok lain memilih pendekatan yang lebih tradisional namun tidak kalah kreatif. Mereka membuat pop-up book yang indah dan detail. Buku-buku ini tidak hanya menampilkan gambar-gambar yang menarik, tetapi juga memiliki bagian-bagian yang dapat diangkat dan diputar, sehingga menciptakan efek tiga dimensi yang memukau. Dengan cara ini, siswa dapat menjelaskan konsep-konsep seperti lapisan bumi, zona waktu, atau persebaran penduduk dengan cara yang lebih mudah dipahami.

Kedua jenis proyek ini memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu siswa memahami keruangan serta konektivitas antar ruang dan waktu dengan lebih baik. Dalam proses pembuatan proyek, siswa menghadapi berbagai tantangan. Mereka harus belajar menggunakan perangkat lunak baru, mencari informasi yang relevan, dan bekerja sama dalam tim. Namun, dengan bimbingan guru dan semangat yang tinggi, mereka berhasil mengatasi semua tantangan tersebut.

Proyek ini memberikan banyak manfaat bagi siswa. Selain meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran, proyek ini juga melatih keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan pemecahan masalah. Siswa juga menjadi lebih mandiri dan percaya diri dalam menyampaikan ide-ide mereka. Pengalaman belajar yang inovatif ini menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan terus mengembangkan dan memanfaatkan teknologi, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan kebutuhan siswa di abad ke-21.

“Ciptakan Inovasi, Tebarkan Manfaat”

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Sofiatul Nadziyah, S.Pd., Guru Mapel IPAS

Penyunting: Tim Humas dan Literasi