Sistem starter pada sepeda motor adalah komponen yang digunakan untuk memulai mesin sepeda motor. Ini merupakan salah satu komponen penting dalam sepeda motor karena mesin sepeda motor tidak dapat dihidupkan secara manual seperti pada sepeda tua atau sepeda motor yang lebih besar. Fungsi utama sistem starter adalah menggerakkan engkol atau crankshaft mesin sehingga mesin dapat mulai berputar dan berfungsi.
Sistem starter sepeda motor biasanya menggunakan satu dari dua tipe starter berikut:
- Starter listrik: Ini adalah jenis starter paling umum dalam sepeda motor modern. Starter listrik menggunakan motor listrik kecil yang diaktifkan dengan menekan tombol starter. Motor listrik ini akan memutar crankshaft mesin untuk memulai sepeda motor. Sistem ini memerlukan daya dari baterai sepeda motor untuk mengaktifkan starter listrik
- Kick starter: Beberapa sepeda motor masih dilengkapi dengan kick starter, yang merupakan tuas atau pegangan yang dapat diinjak oleh pengendara. Dengan menginjak kick starter dengan kaki, pengendara dapat menggerakkan crankshaft mesin secara manual untuk memulai sepeda motor. Namun, ini memerlukan usaha fisik yang lebih besar daripada menggunakan starter listrik
Sistem starter sepeda motor sangat penting karena memudahkan pengendara dalam memulai mesin dengan cepat dan efisien, khususnya pada cuaca dingin atau mesin dalam keadaan dingin. Sistem starter sepeda motor umumnya terdiri dari beberapa bagian penting, antara lain:
- Tombol Starter: Ini adalah tombol atau saklar yang digunakan untuk memulai mesin sepeda motor. Ketika tombol starter ditekan, ia mengirim sinyal ke seluruh sistem starter untuk menggerakkan mesin.
- Motor Starter: Motor starter adalah motor listrik kecil yang terhubung ke mesin sepeda motor. Fungsinya adalah untuk menggerakkan gigi rantai atau roda gigi penggerak yang menghubungkan ke mesin utama. Ketika motor starter diaktifkan, ia memutar mesin untuk memulai sepeda motor.
- Rantai gigi starter: Gigi rantai adalah bagian yang berfungsi untuk menghubungkan motor starter dengan mesin sepeda motor. Ini terletak pada ujung motor starter dan berinteraksi dengan gigi mesin utama untuk memulai putaran mesin.
- Kabel dan Konektor: Kabel listrik yang kuat dan konektor yang baik menghubungkan seluruh sistem starter, termasuk baterai, tombol starter, solenoid starter, dan motor starter.
- Baterai: Baterai sepeda motor memberikan daya yang diperlukan untuk memulai mesin. Motor starter menggunakan energi dari baterai untuk memutar mesin sepeda motor
- Relay Starter: Membantu mengontrol aliran listrik dari baterai ke motor starter. Relay starter dapat membantu mengurangi beban listrik pada tombol starter.
- Fuse: Dalam beberapa sistem starter, ada juga pengaman (fuse) yang berfungsi untuk melindungi sistem dari korsleting listrik atau beban berlebih.
Semua bagian ini bekerja sama untuk memastikan bahwa mesin sepeda motor dapat dihidupkan dengan aman dan efisien. Saat tombol starter ditekan, solenoid starter akan mengaktifkan motor starter, yang kemudian memutar gigi rantai untuk menghidupkan mesin utama. Setelah mesin hidup, solenoid starter akan memutuskan arus listrik ke motor starter, dan motor sepeda motor akan terus beroperasi sendiri.
- Identifikasi Gejala: Pertama-tama, identifikasi gejala yang mengindikasikan kerusakan pada sistem starter. Beberapa gejala umum kerusakan starter motor dapat meliputi: a) Motor tidak dapat dinyalakan sama sekali, b) Suara “klik” saat mencoba menyalakan motor, c) Motor berputar pelan atau terdengar seperti berat saat dinyalakan.
- Periksa Baterai: Pastikan baterai sepeda motor dalam kondisi baik dan memiliki daya yang cukup untuk menghidupkan starter motor. Baterai yang lemah atau rusak dapat menyebabkan masalah starter. Gunakan multimeter untuk mengukur tegangan baterai serta gunakan batere tester untuk mengukur kapasitas batere, Ah batere.
- Periksa Kabel dan Konektor: Periksa semua kabel dan konektor yang terhubung ke starter motor. Pastikan tidak ada kabel yang kendor, terputus, atau korosi pada konektor. Bersihkan dan perbaiki atau ganti kabel yang rusak.
- Periksa Tombol Starter: Periksa tombol starter yang terletak di grip gas sepeda motor bagian kanan. Pastikan saklar ini berfungsi dengan baik dan memberikan sinyal yang tepat ke starter motor saat Anda menekan tuas starter. Pemeriksaan tombol starter dapat dilakukan dengan menggunakan ohmmeter.
- Periksa Starter Motor: Periksa starter motor secara langsung. Anda mungkin perlu melepaskan starter motor dari sepeda motor untuk memeriksa kondisinya. Beberapa hal yang dapat diperiksa meliputi: a) Apakah motor starter berputar dengan baik saat diberi arus langsung dari baterai? b) Apakah gigi starter (pinion) bergerak dengan lancar? c) Apakah komutator dalam kondisi baik? d) Apakah belitan starter dalam kondisi baik? Jika Anda menemukan masalah pada starter motor, perbaiki atau gantilah jika diperlukan
- Ganti Karbon Starter (jika perlu): Jika starter motor Anda menggunakan karbon starter (brush), periksa karbon tersebut. Karbon yang aus dapat menyebabkan starter motor tidak berfungsi dengan baik. Gantilah karbon starter jika karbon starter kurang dari 4mm.
- Uji Kembali: Setelah Anda melakukan perbaikan dan pemeriksaan yang diperlukan, coba nyalakan sepeda motor kembali. Pastikan bahwa masalah sudah teratasi dan motor dapat dinyalakan dengan baik.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Gesit Trimakno, S.Pd, Guru Produktif Teknik Sepeda Motor
Editor: Tim Humas dan Literasi
Semangat literasi untuk berbagi dan menginspirasi.. 👍
Menganalisa … sip
Josssss James Bond
Alhamdulillah
Pak gesit luar biasa,,, mantap👍👍👍
Beri Komentar