Semarang – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam penanganan kondisi darurat medis, Dinas Kesehatan Kota Semarang mengadakan Kegiatan Cafe Community Masyarakat dengan tema Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada Rabu, 12 Juni 2024. Acara ini diadakan di Kantor Kecamatan Semarang Tengah dan dimulai pada pukul 09.30 WIB hingga selesai.
SMKN 10 Semarang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan mengirimkan guru dan siswa. Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis terkait Bantuan Hidup Dasar, yang sangat penting dalam situasi gawat darurat.
Pelatihan ini disampaikan oleh narasumber berpengalaman, Bapak Ahmad Mustofa dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus). Dengan latar belakang keilmuan dan pengalaman yang kuat, Bapak Ahmad Mustofa memberikan materi secara komprehensif dan interaktif, memungkinkan peserta untuk belajar secara langsung melalui simulasi dan praktik lapangan.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari perwakilan Dinas Kesehatan Kota Semarang yang menekankan pentingnya pelatihan BHD bagi masyarakat umum. Mereka menyampaikan bahwa keterampilan ini dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat seperti serangan jantung, pingsan, atau kecelakaan. Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pengetahuan peserta, tetapi juga membangun kesadaran tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam keadaan darurat medis.
Selama sesi pelatihan, peserta diajarkan berbagai teknik dasar dalam Bantuan Hidup Dasar, termasuk Resusitasi Jantung Paru (RJP), penanganan jalan napas tersumbat, dan cara menggunakan Automated External Defibrillator (AED). Bapak Ahmad Mustofa menjelaskan setiap langkah dengan rinci dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba secara langsung.
Guru dan siswa SMKN 10 Semarang terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi, menunjukkan minat yang besar terhadap materi yang disampaikan. Guru SMKN 10 Semarang, Ibu Suparyati, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan berharap agar keterampilan yang didapat bisa ditularkan kepada siswa lainnya di sekolah.
Selain pelatihan teknis, acara ini juga memberikan wawasan tentang pentingnya mental preparedness dalam menghadapi situasi darurat. Peserta diajarkan untuk tetap tenang dan berpikir jernih, karena sikap mental yang tepat sangat mempengaruhi efektivitas tindakan penyelamatan.
Partisipasi SMKN 10 Semarang dalam kegiatan ini merupakan langkah positif dalam membekali siswa dengan keterampilan hidup yang penting. Kepala Sekolah SMKN 10 Semarang, Bapak Ardan Sirodjuddin, M.Pd, menyatakan kebanggaannya atas partisipasi aktif para guru dan siswa dalam acara ini. “Kami berharap kegiatan ini dapat membangun kesadaran akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi situasi darurat dan melatih siswa kami untuk menjadi individu yang siap membantu sesama dalam kondisi apapun,” ujarnya.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para peserta, khususnya guru dan siswa dari SMKN 10 Semarang, dapat menyebarluaskan ilmu yang didapatkan kepada lingkungan sekitar, sehingga semakin banyak orang yang mampu memberikan bantuan hidup dasar saat diperlukan. Semangat untuk belajar dan berbagi ini diharapkan terus menyebar, menciptakan masyarakat yang lebih siaga dan peduli terhadap kesehatan serta keselamatan bersama.
Penulis : Suparyati, Pembina UKS SMKN 10 Semarang
Alhamdulillah, 👍👍👍
Semoga smakin berpengalaman…basis trainning safety
Jioossss
Menambah pengalaman dan wawasan
Kegiatan yang sangat bermanfaat.
Beri Komentar