SMKN 10 Semarang Hadir Dalam Seminar Pendidikan Damai Bina Kerukunan Bagi Pelajar

Semarang – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang menggelar seminar bertajuk “Pendidikan Damai, Bina Kerukunan Bagi Pelajar” pada Rabu, 4 Desember 2024, di Hotel Grasia Semarang, Jalan Letnan Jenderal S. Parman No. 29, Gajahmungkur. Acara ini dihadiri oleh ratusan siswa beserta para guru pendamping dari berbagai sekolah di Kota Semarang.

Ketua FKUB Kota Semarang, Drs. KH. N. Mustam Aji, MM, menegaskan pentingnya pendidikan damai di lingkungan sekolah. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kerukunan antarumat beragama harus dimulai sejak usia dini melalui pendidikan yang menanamkan nilai-nilai toleransi dan kedamaian. “Para pelajar adalah generasi penerus bangsa yang harus dibekali dengan sikap saling menghormati, terbuka, dan empati. Forum ini menjadi wadah bagi kita semua untuk bersama-sama mencari solusi atas berbagai tantangan yang ada di dunia pendidikan,” ujarnya.

Seminar ini membahas isu-isu penting seperti bullying, tawuran, dan krisis spiritual yang kerap dihadapi pelajar di era modern. Peserta diajak berdiskusi dan memberikan pandangan serta ide-ide untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Salah satu hasil diskusi adalah usulan pembentukan komunitas atau duta kerukunan pelajar yang bertugas untuk menangani dan mencegah masalah-masalah tersebut di lingkungan sekolah.

Sekretaris FKUB Kota Semarang, Syarif Hidayatullah, S.Ag., M.Si., menambahkan bahwa keterlibatan aktif siswa dalam mempromosikan nilai-nilai perdamaian sangat penting. “Kita ingin para siswa tidak hanya menjadi penerima materi, tetapi juga menjadi agen perubahan di lingkungannya masing-masing. Dengan adanya komunitas atau duta kerukunan, kita berharap akan muncul generasi pelajar yang mampu menjadi teladan dalam menjaga keharmonisan,” tuturnya.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd. Menurutnya, antusiasme siswa dan guru yang hadir mencerminkan betapa pentingnya tema yang diangkat. “Kegiatan seperti ini sangat relevan untuk membangun karakter pelajar. Kepedulian yang ditunjukkan oleh bapak/ibu guru dan semangat siswa dalam memberikan usulan program kerja menunjukkan bahwa diskusi ini membawa dampak positif bagi seluruh peserta,” kata Ardan.

Para peserta seminar sepakat bahwa pembahasan isu-isu seperti bullying dan tawuran membutuhkan langkah nyata yang melibatkan semua pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan masyarakat. Dalam diskusi, beberapa peserta mengusulkan program kerja yang melibatkan kolaborasi lintas sekolah untuk memperkuat solidaritas antar pelajar.

Seminar ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama untuk terus menjaga kerukunan di lingkungan sekolah. FKUB Kota Semarang berharap forum ini dapat menjadi titik awal bagi terciptanya generasi muda yang lebih peduli dan berkontribusi dalam menciptakan perdamaian di tengah keberagaman.

Penulis : Helmi Yuhdana, MM, Waka Kesiswaan SMKN 10 Semarang