SMKN 10 Semarang Berbagi Praktik Baik Tingkatkan Kapabilitas Guru Dalam Inovasi Pembelajaran

Semarang-SMP Negeri 24 Semarang menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapabilitas guru melalui penyelenggaraan In House Training (IHT) bertema Peningkatan Kapabilitas Guru dalam Inovasi Pembelajaran. Acara ini dilaksanakan pada Selasa, 10 Desember 2024, mulai pukul 13.00 WIB di Laboratorium IPA SMP Negeri 24 Semarang. Dengan menghadirkan narasumber berpengalaman, Ardan Sirodjuddin, M.Pd, kegiatan ini menjadi momen penting bagi 40 guru yang hadir untuk mengasah kemampuan dan menambah wawasan.

Kepala SMP Negeri 24 Semarang, Lilis Tri Saktini, S.Pd., M.Pd., membuka acara dengan ucapan terima kasih kepada narasumber. “Kami sangat berterima kasih kepada Pak Ardan yang telah berkenan membersamai guru-guru kami dalam upaya meningkatkan kapabilitas mereka. Semoga apa yang disampaikan hari ini menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus berinovasi,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Selama sesi berlangsung, Ardan Sirodjuddin, yang juga sebagai Kepala SMKN 10 Semarang, memberikan penjelasan komprehensif tentang pentingnya kapabilitas guru sebagai motor penggerak inovasi pendidikan. Ia membagikan strategi yang diterapkan di SMKN 10 Semarang untuk meningkatkan kemampuan para pendidik. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa setiap guru pada dasarnya adalah seorang pemimpin. “Modal menjadi pemimpin itu ada tiga, yakni bakat, pengalaman hidup, dan pendidikan,” tegasnya.

Ardan menekankan pentingnya memiliki growth mindset atau pola pikir bertumbuh sebagai kunci peningkatan kapabilitas. Menurutnya, growth mindset adalah kemampuan untuk terus berkembang melalui latihan dan usaha yang konsisten. “Orang yang memiliki growth mindset percaya bahwa mereka dapat menguasai keterampilan baru, asal ada keinginan untuk belajar, pelatihan yang tepat, motivasi diri, dan pemikiran yang terbuka,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kebahagiaan dalam bekerja bagi para guru. “Agar produktif, guru harus bahagia dalam bekerja. Kebahagiaan yang dicapai bukan sekadar kebahagiaan sesaat, tetapi kebahagiaan yang bermakna. Pekerjaan tidak lagi menjadi beban, melainkan panggilan jiwa,” ungkap Ardan. Ia menambahkan, “Bahagia itu adalah pilihan kita sendiri. Kita yang mengizinkan diri ini untuk bahagia.”

Salah satu metode yang dibagikan untuk menciptakan inovasi dalam pembelajaran adalah pendekatan STAR (Situation, Task, Action, Result). Metode ini, yang sering digunakan dalam evaluasi berbasis perilaku, dapat membantu guru dalam mendesain strategi pembelajaran yang efektif. “Dengan STAR, kita belajar untuk memahami situasi, menetapkan tugas, mengambil tindakan yang tepat, dan mengevaluasi hasilnya. Ini adalah cara yang terstruktur untuk membangun pembelajaran inovatif,” kata Ardan.

Para peserta terlihat antusias sepanjang kegiatan. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab menghidupkan suasana. Kepala SMPN 24 Semarang, Lilis Tri Saktini mengaku terinspirasi oleh sesi tersebut. “Ilmunya luar biasa. Teman-teman pingin ada motivasi lagi dari Pak Ardan,” ungkapnya.

Acara ini diakhiri dengan harapan besar dari seluruh peserta dan panitia. Kepala sekolah, Lilis Tri Saktini, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat. “Semoga IHT ini menjadi langkah awal bagi kita untuk terus bergerak maju, menciptakan inovasi, dan memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa kita,” tutupnya.

Penulis : Anni Rahayuningsih, S.Hum, Kepala Perpustakaan SMKN 10 Semarang