Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Gelar Rapat Koordinasi Online dengan Kepala SMAN, SMKN, dan SLBN

Semarang, 02 Januari 2024. Dalam rangka Penguatan Penyelenggaraan Pendidikan Tahun 2024 bagi Satuan Pendidikan (SMA/SMK/SLB Negeri) di Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan rapat koordinasi secara online melalui zoom meeting pada hari Selasa, 02 Januari 2024 pukul 09.00 WIB. Rapat koordinasi ini diikuti oleh Kepala SMAN, SMKN dan SLBN se Jawa Tengah.

Rapat koordinasi online ini bertujuan untuk menyampaikan arahan, bimbingan, dan evaluasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah kepada Kepala SMAN, SMKN dan SLBN se Jawa Tengah, terkait dengan pelaksanaan program-program pendidikan yang telah dan akan dilakukan.

Rapat koordinasi online ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Ibu Dr. Uswatun Hasanah, S.Pd, M.Pd. Beliau memberikan arahan dan apresiasi kepada seluruh kepala sekolah atas prestasi-prestasi yang telah diraih selama tahun 2023, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Beliau juga mengingatkan bahwa tahun ini adalah tahun politik, karena pada bulan Februari 2024 akan ada pemilihan umum. Beliau berpesan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik, tanpa terganggu oleh isu-isu politik yang bisa menimbulkan perpecahan. Beliau juga menekankan bahwa kepala sekolah dan guru harus bersikap netral dalam pemilu, tidak memihak atau mendukung salah satu calon atau partai. Beliau mengatakan bahwa tugas kita sebagai pendidik adalah membentuk karakter siswa yang cerdas, berakhlak, dan demokratis. Beliau berharap agar kita semua bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghormati pilihan masyarakat.

Selain itu, Ibu Kadinas juga menginstruksikan agar kepala sekolah menyiapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan baik, sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Beliau menginginkan agar sekolah kami bisa menerima siswa-siswa yang berpotensi dan berprestasi, tanpa membeda-bedakan latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya.

Beliau juga mengapresiasi gerakan ayo rukun yang telah dilakukan oleh sekolah, dengan mengadakan deklarasi anti kekerasan. Beliau mengatakan bahwa gerakan ini sangat penting untuk menciptakan suasana sekolah yang harmonis, aman, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah.

Terakhir, Ibu Kadinas juga memberikan apresiasi kepada kurikulum yang telah dilaksanakan oleh sekolah kami, yang mengutamakan kolaborasi antar mata pelajaran dengan project based learning. Beliau menilai bahwa kurikulum ini sangat sesuai dengan tuntutan zaman, yang mengharuskan siswa untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Beliau berharap agar kurikulum ini bisa terus ditingkatkan dan dikembangkan, agar siswa bisa siap menghadapi tantangan masa depan.

Setelah mendengarkan arahan dari Ibu Kadinas, peserta kemudian dimasukkan ke dalam breakout room sesuai jenjang SMA/SMK/SLB. SMKN 10 Semarang masuk dalam kelompok SMK. Sebanyak 220 SMK hadir dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kepala Bidang SMK Bapak Ainur Rojik.

Dalam arahannya, Bapak Ainur Rojik menegaskan kembali agar kepala sekolah dan guru tidak berpihak dalam pemilihan umum yang akan digelar pada bulan Februari 2024. Beliau mengatakan bahwa tugas pendidik adalah membina siswa untuk menjadi warga negara yang cerdas, berakhlak, dan demokratis, tanpa terpengaruh oleh isu-isu politik yang bisa menimbulkan perpecahan.

Beliau juga menginstruksikan agar sekolah menyiapkan dokumen kurikulum tahun pelajaran 2024/2025 dengan baik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beliau mengatakan bahwa kurikulum yang terbaik adalah kurikulum yang mengikuti perkembangan zaman, yang mampu menjawab tantangan dan kebutuhan masa depan. Beliau menambahkan bahwa kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum merdeka, yang memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menentukan kompetensi dan materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan potensi siswa.

Beliau juga menekankan pentingnya implementasi kurikulum merdeka sebagai ujung tombak pengembangan potensi siswa secara aktif. Beliau mengatakan bahwa kurikulum merdeka mengutamakan pembelajaran berbasis proyek, yang melibatkan kolaborasi antar mata pelajaran dan lintas sektor. Beliau berharap agar sekolah bisa mengembangkan proyek-proyek yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, serta meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif siswa.

Penulis : Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Guru SMKN 10 Semarang