Problem-Based Learning (PBL) adalah metode pembelajaran yang berpusat pada murid, di mana mereka belajar dengan memecahkan masalah nyata yang relevan dengan materi. Dalam konteks pembelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan, PBL dapat diterapkan dengan melibatkan murid dalam menganalisis, mendiagnosis, dan memperbaiki permasalahan pada mesin kendaraan.
Tujuan Penerapan PBL dalam Pembelajaran Pemeliharaan Mesin, yaitu: (1)Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, (2) Meningkatkan pemahaman konsep teori dan praktik secara bersamaan, (3) Meningkatkan kemampuan kolaborasi dan komunikasi dalam tim, (4) Menumbuhkan sikap tanggung jawab dan kemandirian dalam belajar.
Tahapan Penerapan PBL dalam Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan:
- Identifikasi Masalah (Problem Identification): (1) Murid diberikan studi kasus seperti kendaraan yang mengalami penurunan performa mesin, suara kasar, atau konsumsi bahan bakar boros, (2) Masalah yang diberikan harus relevan dengan kompetensi yang dipelajari, misalnya perawatan sistem pelumasan, sistem pendinginan, atau sistem pembakaran.
- Pembelajaran Mandiri (Self-Directed Learning): (1) Murid melakukan eksplorasi teori secara mandiri melalui buku panduan, modul digital, atau sumber daring, (2) Guru berperan sebagai fasilitator dengan memberikan arahan sumber belajar yang dapat diakses.
- Diskusi dan Kolaborasi (Collaboration and Group Work): (1) Murid bekerja dalam kelompok untuk menganalisis penyebab masalah yang ditemukan, (2) Diskusi melibatkan brainstorming solusi, seperti pengecekan oli mesin, penggantian filter udara, atau pemeriksaan busi.
- Eksperimen dan Praktik (Investigation and Experimentation): (1) Murid melakukan praktik langsung di bengkel dengan melakukan pengecekan dan tindakan pemeliharaan sesuai dengan analisis yang telah dilakukan, (2) Praktik mencakup langkah-langkah seperti: Mengecek kondisi oli dan filter, Melakukan penggantian atau perbaikan komponen yang rusak.
- Evaluasi dan Refleksi (Evaluation and Reflection): Murid mempresentasikan hasil diagnosis dan perbaikan yang dilakukan, (2) Guru melakukan evaluasi dengan rubrik penilaian yang mencakup: Ketepatan diagnosis, Keterampilan praktik, Kerjasama tim dan komunikasi.
- Tindak Lanjut (Feedback and Follow-up): (1) Guru memberikan umpan balik terhadap hasil praktik murid, (2) Diskusi terbuka mengenai kemungkinan solusi lain yang dapat diterapkan.
Keunggulan Penerapan PBL dalam Pemeliharaan Mesin, antara lain: (1) Aktif dan Kontekstual: Murid belajar dari pengalaman nyata yang relevan dengan dunia industri, (2) Meningkatkan Keterampilan Praktis: Menghubungkan teori dengan praktik langsung, (3) Mengembangkan Soft Skills: Kerjasama tim, komunikasi, dan manajemen waktu.
Penerapan PBL dalam pembelajaran pemeliharaan mesin kendaraan ringan dapat membantu murid memahami konsep dengan lebih mendalam melalui pengalaman nyata. Metode ini dapat meningkatkan keterampilan teknis dan non-teknis yang dibutuhkan di dunia kerja.
“Ciptakan Inovasi, Tebarkan Manfaat”
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Selamet Pujianto, S.Pd., Guru Produktif TKR
Penyunting: Tim Humas dan Literasi
👍👍👍👍🥰
Mantap
Mantap👍💯
Semoga dapat diterapkan dalam pembelajaran
Semangat 🔥literasi, memberi manfaat dan menginspirasi.. 👍
SMK 10 joss semakin di depan
Mantap pak met
Beri Komentar