Info Sekolah
Rabu, 23 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Penerapan Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Pada Fase F kelas XII

Diterbitkan :

Dalam bidang pendidikan, strategi pengajaran yang kreatif dan menawan sangat penting untuk meningkatkan minat siswa untuk belajar. Teams Games Tournament (TGT) merupakan paradigma pembelajaran yang terbukti berhasil membangkitkan semangat dan keterlibatan siswa. Untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan menarik, pendekatan ini menggabungkan aspek kolaborasi dan kompetisi. Artikel ini akan membahas penerapan model TGT untuk meningkatkan partisipasi belajar pada fase F kelas XII.

Fase F kelas XII merupakan tahap krusial dalam perjalanan pendidikan siswa. Siswa kini perlu berpartisipasi dalam proses pembelajaran dengan lebih aktif, mandiri, dan bertanggung jawab. Model pembelajaran kooperatif, seperti Teams Games Tournament (TGT), adalah salah satu strategi pengajaran yang dapat mendorong keterlibatan siswa. Siswa Kelas XII dapat belajar dalam lingkungan yang efektif dan menarik di TGT karena kerangka kerja yang terorganisir dengan baik dan fitur kompetitif yang sehat.

Teams Games Tournament (TGT) adalah metode pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Model ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi siswa dengan cara menggabungkan permainan tim dan kompetisi akademik. TGT melibatkan pembentukan kelompok siswa yang bekerja sama untuk mempersiapkan dan mengikuti kompetisi berbasis akademik. Keuntungan dari metode ini adalah dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

Metode ini berupaya untuk meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan kerja sama, memotivasi semangat belajar, dan meningkatkan pemahaman belajar. Dengan adanya elemen kompetisi dan permainan, siswa cenderung lebih termotivasi untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa belajar untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mendukung satu sama lain.

Metode pembelajaran TGT mempunyai sasaran pada peserta didik kelas XII TSM dan RPL pada pembelajaran PKK (Produk Kreatif dan Kewirausahaan). Pembelajaran ini membantu peserta didik dalam memahami materi lewat games yang asik sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan justru menyenangkan.

Langkah-Langkah Penerapan Model TGT

Pertama, Pembentukan Tim. Langkah pertama dalam penerapan TGT adalah membentuk tim. Setiap tim terdiri dari beberapa siswa yang berasal dari latar belakang akademik yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menciptakan kelompok yang heterogen sehingga setiap anggota dapat saling membantu dan belajar dari satu sama lain. Pembentukan tim ini penting untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan terlibat dalam proses pembelajaran.

Kedua, Penjelasan Materi. Setelah tim terbentuk, guru akan menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari. Penjelasan materi ini harus dilakukan dengan jelas dan menyeluruh agar semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama. Materi ini biasanya disampaikan melalui ceramah, diskusi, atau penggunaan media pembelajaran lainnya.

Ketiga, Persiapan Tim. Setelah materi disampaikan, setiap tim akan diberikan waktu untuk berdiskusi dan mempersiapkan diri untuk berkompetisi. Anggota tim bekerja sama untuk memahami materi lebih dalam, menyelesaikan tugas, dan mempersiapkan strategi untuk kompetisi. Persiapan ini juga membantu siswa untuk saling berkolaborasi dan mengasah keterampilan kerja sama.

Keempat, Kompetisi. Kompetisi adalah bagian inti dari model TGT. Setiap tim akan mengikuti permainan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kompetisi Games TGT ini berupa mencocokan antara pertanyaan dengan jawaban yang sudah disediakan oleh guru. Peserta didik tinggal mencari pasangan antara pertanyaan dan jawaban yang cocok dan ditempelkan di kertas kosong yang sudah disediakan oleh guru. Kegiatan pembelajaran ini sangat menantang pengetahuan dan pemahaman siswa tentang materi. Selama kompetisi, siswa akan menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas yang telah disiapkan sebelumnya.

Kelima, Penilaian dan Umpan Balik. Setelah kompetisi selesai, hasil setiap tim akan dinilai dan diberikan umpan balik, Penilaian dilakukan untuk menilai pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, serta efektivitas kerja sama dalam tim. Umpan balik dari guru dan anggota tim lainnya sangat penting untuk membantu siswa mengetahui kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Salsabila Dhea Irbah, Mahasiswa Lantip Unnes 2024

Editor: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

1 Komentar

Andhika Wildan Krisnamurti
Selasa, 24 Sep 2024

Menarik.

Balas

Beri Komentar