Info Sekolah
Jumat, 18 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Menggali Ide Pendiri Bangsa Tentang Dasar Negara dengan Metode Membaca Jigsaw

Diterbitkan :

Indonesia, negara kepulauan yang terletak di Asia Tenggara, memiliki sejarah panjang yang penuh perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Pada tahun 1945, bangsa Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaan mereka dari penjajahan Belanda, dan dalam perjalanan tersebut, para pendiri bangsa ini merumuskan sebuah konsep dasar negara yang menjadi landasan bagi Indonesia modern. Untuk memahami ide-ide para pendiri bangsa tentang dasar negara, kita dapat menggunakan metode membaca jigsaw, yang mengharuskan kita untuk mengumpulkan potongan-potongan informasi dari berbagai sumber untuk merakit gambaran utuh.

Para pendiri bangsa Indonesia adalah tokoh-tokoh terkemuka seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan sejumlah tokoh lainnya yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki visi tentang Indonesia sebagai negara merdeka, yang diwujudkan dalam rumusan dasar negara yang dikenal dengan Pancasila.

Pertama-tama, kita harus mencari potongan-potongan informasi dari pidato-pidato para pendiri bangsa pada masa perjuangan kemerdekaan. Soekarno, sebagai Presiden pertama Indonesia, banyak mengungkapkan pemikirannya tentang dasar negara. Salah satu pidato terkenalnya adalah pidato dalam sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato tersebut, Soekarno menyampaikan pemikiran-pemikirannya tentang dasar negara Indonesia.

Soekarno menyatakan bahwa dasar negara Indonesia haruslah merangkul semua elemen masyarakat, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Ide ini menjadi landasan untuk satu poin dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Soekarno juga menekankan pentingnya keadilan sosial, yang kemudian tercermin dalam poin-poin Pancasila seperti Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Selain Soekarno, Mohammad Hatta juga memberikan kontribusi besar dalam merumuskan dasar negara. Dalam pidato-pidatonya, Hatta menekankan pentingnya kedaulatan rakyat dan sistem demokrasi. Konsep ini tercermin dalam Pancasila melalui poin-poin seperti Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat dan Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, kita juga dapat mencari informasi dari dokumen-dokumen sejarah seperti naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam naskah tersebut, mereka menyatakan bahwa Indonesia merdeka dalam rangka menjalankan peraturan-peraturan darurat yang bersifat sementara, sampai suatu konstitusi negara yang baru dapat dibentuk. Hal ini menunjukkan tekad para pendiri bangsa untuk merumuskan dasar negara yang sesuai dengan cita-cita kemerdekaan.

Selain itu, kita juga dapat memeriksa konstitusi Indonesia yang pertama, yaitu UUD 1945. Konstitusi ini merupakan hasil perjuangan panjang para pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara. Dalam pembukaan UUD 1945, terdapat pemaparan tentang Pancasila sebagai dasar negara. Ini menegaskan bahwa ide-ide para pendiri bangsa tentang dasar negara tercermin dalam konstitusi tersebut.

Namun, untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, kita perlu melihat pemikiran para pendiri bangsa dalam konteks sejarah dan perkembangan politik pada masa itu. Mereka menghadapi berbagai tekanan dan tantangan, termasuk dari pihak kolonial Belanda yang berusaha untuk mempertahankan kekuasaannya di Indonesia. Hal ini memengaruhi cara mereka merumuskan dasar negara yang harus melibatkan perjuangan politik, diplomasi, dan negosiasi.

Selain itu, para pendiri bangsa juga harus mempertimbangkan keragaman masyarakat Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya. Ide dasar negara yang mereka rancang harus mampu merangkul semua elemen ini agar Indonesia dapat bersatu dalam keragaman.

Selama proses perumusan dasar negara, banyak tokoh dan kelompok memiliki pandangan yang berbeda. Oleh karena itu, mereka harus melakukan perundingan dan kompromi untuk mencapai kesepakatan yang diterima oleh semua pihak. Proses ini tercermin dalam peran Dewan Perwakilan Rakyat Sementara (DPRS) yang kemudian menjadi Konstituante dalam menyusun UUD 1945.

Dalam konteks pembentukan dasar negara, tokoh-tokoh seperti Ki Hadjar Dewantara dan Mohammad Natsir juga memberikan kontribusi penting. Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak pribumi. Pandangannya tentang pendidikan dan kemerdekaan juga berpengaruh dalam perumusan dasar negara.

Sementara Mohammad Natsir, seorang pemikir Islam, berusaha untuk memastikan bahwa dasar negara Indonesia juga mencerminkan nilai-nilai agama. Meskipun Pancasila secara resmi bersifat sekuler, nilai-nilai agama tetap menjadi bagian integral dalam masyarakat Indonesia, dan pandangan Natsir memainkan peran penting dalam mengakomodasi aspek ini dalam rumusan dasar negara.

Dalam menggali ide-ide para pendiri bangsa tentang dasar negara, kita juga tidak boleh melupakan peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan. Para pejuang wanita seperti Kartini dan Maria Ulfah Santoso juga memiliki pandangan dan kontribusi mereka dalam merumuskan dasar negara. Kartini, misalnya, menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan, yang kemudian tercermin dalam poin Pancasila yang menekankan Pendidikan.

Dengan demikian, metode membaca jigsaw memungkinkan kita untuk menggali ide-ide para pendiri bangsa tentang dasar negara dengan cara yang lebih komprehensif. Ide-ide ini mencakup prinsip-prinsip dasar seperti persatuan, keadilan sosial, demokrasi, dan pluralisme yang tercermin dalam Pancasila. Proses perumusan dasar negara ini melibatkan perjuangan, kompromi, dan perundingan yang memperhitungkan keragaman masyarakat Indonesia.

Selain itu, pemikiran para pendiri bangsa tentang dasar negara juga mencerminkan semangat dan tekad mereka dalam membangun negara yang merdeka dan berdaulat. Meskipun mereka menghadapi berbagai tantangan dan tekanan, mereka berhasil merumuskan dasar negara yang masih menjadi landasan bagi Indonesia hingga saat ini. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang ide-ide para pendiri bangsa ini sangat penting dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar Indonesia.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Yusuf Trisnawan, S.Pd., Guru Mapel PPKn

Editor: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

3 Komentar

Elmina Ita K., S.Pd., M.Si.
Jumat, 13 Sep 2024

Tehnik Jiksaw…keren

Balas
Andhika Wildan Krisnamurti
Jumat, 13 Sep 2024

Setuju, Pak Yusuf.

Balas
Antar Subandono
Senin, 16 Sep 2024

Luar biasa. Sangat bagus

Balas

Beri Komentar