Info Sekolah
Selasa, 22 Okt 2024
  • Guru PAI SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru PAI Berprestasi Kemenag Kota Semarang##SMKN 10 Semarang Juara 2 Anugerah Sekolah Berbudaya Sehat Tk. Nasional

Membuat Teks Eksposisi dengan Metode Observasi

Diterbitkan :

Teks eksposisi bertujuan untuk menjelaskan, menguraikan, atau mengupas suatu topik secara rinci dan objektif. Biasanya, teks eksposisi digunakan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan kepada pembaca. Materi teks eksposisi bisa mencakup berbagai topik, mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi, hingga budaya. Penting untuk menyusun teks eksposisi dengan struktur yang jelas, termasuk pendahuluan, isi, dan kesimpulan.

Metode Observasi dan Contohnya. Setiap peneliti tentunya mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu dan mengamati fakta yang terdapat di dalamnya. Hal ini tentu saja didorong oleh rasa keingin tahuan yang tinggi terkait pemahaman fakta yang diamati secara lebih mendalam. Pada hakikatnya, seorang peneliti pastinya memunculkan berbagai pertanyaan. Pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas masalah, dan usaha untuk menjawab rumusan masalah didasarkan pada teori. Hal ini merupakan esensi dari sebuah riset. Dalam suatu penelitian, metode observasi akan digambarkan sebagai metode yang dipergunakan dalam mengamati dan mendeskripsikan tingkah laku subjek. Seperti namanya, observasi ini adalah cara mengumpulkan informasi dan data yang relevan dengan mengamati, sehingga dalam hal ini observasi disebut sebagai studi partisipatif karena si peneliti harus menjalin hubungan dengan responden dan untuk ini harus membenamkan dirinya dalam pengaturan yang sama dengan mereka. Berikut contoh Teks Eksposisi tersebut:

Judul: “Keajaiban Alam: Kekayaan Bawah Laut Melalui Metode Observasi”

Pendahuluan: Dalam era modern ini, manusia semakin menyadari pentingnya menjaga keberlanjutan alam. Salah satu cara untuk memahami dan melindungi keajaiban alam adalah melalui metode observasi. Fokus observasi kali ini adalah kekayaan bawah laut yang seringkali terabaikan.

Pengamatan Awal: Melalui penelitian dan pengamatan, para ilmuwan menyaksikan keberagaman hayati di dasar laut. Jenis-jenis biota yang unik dan belum tergali sepenuhnya menjadi bukti betapa pentingnya menjaga ekosistem laut.

Manfaat bagi Kehidupan: Observasi menyeluruh terhadap kehidupan laut membuka wawasan mengenai potensi obat-obatan baru, sumber pangan, dan bahkan energi terbarukan. Dengan memahami ekosistem laut, kita dapat merancang langkah-langkah konservasi yang lebih efektif.

Ancaman Lingkungan: Sayangnya, observasi juga mengungkapkan dampak negatif aktivitas manusia terhadap laut. Pencemaran plastik, overfishing, dan perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan ekosistem laut.

Solusi dan Tindakan: Berbagai observasi mendukung perlunya tindakan konservasi dan perlindungan. Kesadaran akan kerusakan lingkungan harus memicu langkah-langkah nyata seperti pengurangan penggunaan plastik, penegakan aturan perikanan berkelanjutan, dan investasi dalam energi terbarukan.

Kesimpulan: Melalui metode observasi, kita dapat menggali kekayaan bawah laut sambil menyadari tanggung jawab kita dalam menjaga keberlanjutan ekosistem ini. Tindakan positif berdasarkan pemahaman yang mendalam akan membantu memastikan bahwa keajaiban alam ini tetap lestari untuk generasi mendatang.

Dari contoh diatas, bahwa dengan kita mengamati atau observasi secara langsung akan lebih mudah untuk mengungkapkan ide atau gagasan. Ide akan muncul dan bisa dikembangkan dalam bentuk tulisan. Metode observasi memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

Pertama, Ketelitian Data. Observasi memungkinkan pengumpulan data secara langsung dari situasi yang diamati, meningkatkan akurasi dan ketelitian informasi.

Kedua, Keterlibatan Langsung. Peneliti dapat terlibat langsung dalam lingkungan yang diamati, memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konteks dan fenomena yang diteliti.

Ketiga, Realitas Kontekstual. Observasi dapat mencerminkan situasi yang sebenarnya tanpa terpengaruh oleh keterbatasan ingatan atau persepsi subjektif yang mungkin muncul dalam wawancara.

Empat, Identifikasi Pola dan Tren. Dengan mengamati perilaku atau kejadian secara kontinu, metode ini memfasilitasi pengidentifikasian pola atau  tren yang mungkin sulit dideteksi melalui metode lain.

Kelima, Non-Verbal Komunikasi. Observasi memungkinkan pengamatan terhadap aspek non-verbal komunikasi, seperti ekspresi wajah dan gerakan tubuh, yang dapat memberikan wawasan tambahan.

Keenam, Penelitian Kontekstual. Cocok untuk penelitian di lingkungan nyata, terutama ketika interaksi dan situasi alamiah menjadi fokus penelitian.

Namun, penting untuk diingat bahwa metodeo bservasi juga memiliki keterbatasan, seperti keterbatasan dalam memahami motivasi dan pikiran subjek yang diamati serta potensi pengaruh peneliti terhadap lingkungan yang diamati.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Dra. Warni, Guru Mapel Bahas Indonesia

Penyunting: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

2 Komentar

Dra.Warni
Senin, 21 Okt 2024

Semoga menginspirasi untuk pembelajaran

Balas
Elmina Ita K., S.Pd., M.Si.
Senin, 21 Okt 2024

Smoga bermanfaat bagi smua…

Balas

Beri Komentar