Info Sekolah
Senin, 28 Apr 2025
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Membangun Keterampilan Praktis dalam Pembelajaran Matematika

Diterbitkan :

Pendidikan matematika memiliki peran integral dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia nyata. Bagaimanapun, seringkali siswa kesulitan melihat relevansi antara konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, pengembangan bahan ajar matematika berbasis vokasi menjadi semakin penting. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mengintegrasikan matematika dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja.

Relevansi menjadi fokus utama, dan salah satu alasan mengapa pengembangan bahan ajar matematika berbasis vokasi sangat diperlukan. Dengan mengaitkan konsep matematika ke dalam konteks pekerjaan dan kehidupan sehari-hari, siswa dapat lebih mudah melihat hubungan langsung dan relevansinya. Keterampilan praktis, yang merupakan kebutuhan utama di dunia kerja, menjadi fokus pengembangan bahan ajar ini.

Pertama-tama, langkah penting adalah mengidentifikasi kompetensi vokasional yang dibutuhkan dalam berbagai bidang pekerjaan. Ini melibatkan konsultasi dengan para profesional industri agar bahan ajar dapat menangkap kebutuhan dunia kerja. Sebagai contoh nyata, kita dapat mengambil pendekatan pengembangan bahan ajar matematika berbasis vokasi dalam desain arsitektur.

Dalam konteks ini, kompetensi vokasional mencakup keterampilan seperti perencanaan ruang, estimasi biaya, dan penggunaan perangkat lunak desain arsitektur. Integrasi konsep matematika dilakukan dengan mengajarkan siswa tentang geometri dan perhitungan luas dan volume, yang kemudian diterapkan dalam merancang bangunan. Penggunaan teknologi juga menjadi bagian integral dengan memanfaatkan perangkat lunak desain arsitektur untuk membuat model 3D.

Pembelajaran berbasis tim memberikan siswa kesempatan untuk bekerja bersama-sama dalam merancang proyek desain arsitektur. Ini bukan hanya membangun keterampilan kolaborasi tetapi juga membantu siswa memahami perspektif yang berbeda dalam menyelesaikan masalah. Evaluasi berkelanjutan melibatkan presentasi proyek desain di depan kelas, di mana siswa menjelaskan keputusan matematis mereka dalam desain mereka.

Dengan menerapkan contoh ini, siswa tidak hanya memahami konsep matematika secara lebih mendalam tetapi juga mendapatkan keterampilan praktis yang dapat mereka terapkan dalam pekerjaan di industri desain arsitektur. Ini memberikan motivasi tambahan kepada siswa karena mereka melihat langsung relevansi matematika dalam menciptakan sesuatu yang konkret seperti bangunan.

Secara keseluruhan, pendekatan ini memiliki manfaat besar. Selain meningkatkan keterampilan praktis siswa, pendekatan ini juga meningkatkan motivasi belajar, meminimalkan jurang antara pendidikan dan dunia kerja, dan meningkatkan kualitas pengajaran. Pengembangan bahan ajar matematika berbasis vokasi merupakan langkah signifikan dalam membangun pendidikan matematika yang lebih bermakna dan relevan bagi siswa, sambil menyelaraskan pengetahuan matematika dengan kebutuhan dunia kerja masa depan.

“Ciptakan Inovasi, Tebarkan Manfaat”

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Anis Indri Hastuti, S.Pd., Guru Mapel Matematika

Penyunting: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar