Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Mengembangkan Kompetensi Mengelola Sumber Daya Untuk Mendukung Pembelajaran

Diterbitkan :

Setiap guru memiliki kesempatan untuk berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang melaksanakan prakarsa perubahan dalam proses pembelajaran dengan mampu mengidentifikasi sumber daya dan memanfaatkannya untuk mendukung proses pembelajaran bersama murid.

Penulis merupakan Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 11, yang juga mengampu mata pelajaran pilihan pada konsentrasi keahlian teknik kendaraan ringan (TKR). Setiap materi yang diterima, sangat berkontribusi bagi penulis untuk belajar tentang pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya diharapkan mampu mengembangkan kompetensi baru, diantaranya:

Pertama, mampu melakukan pendampingan kepada seluruh komunitas sekolah untuk dapat menggunakan pendekatan reflektif dan literatif dalam mengelola program dan sumber daya sekolah.

Kedua, Mampu merencanakan, menginisiasi dan mengorganisasi kerangka program pengembangan sekolah yang mendorong kepemimpinan murid berbasis data dan bukti.

Ketiga, Mampu memfasilitasi pelibatan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam pengembangan sekolah untuk peningkatan kualitas belajar murid.

Implementasi dari sebuah tanggung jawab dan tugas yang tepat seorang pemimpin, khususnya satuan pendidikan, sangat berperan penting dalam pengembangan lembaga yang dipimpinnya. Kemampuan untuk mengidentifikasi sumber daya yang ada di lingkungan, kemudian mengelola dan mewujudkannya sesuai dengan visi sekolah, sangat dibutuhkan dari seorang pemimpin. Penulis sangat tertarik mempelajari dan memperdalam materi tentang “Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya” ini.

Untuk memahami dan mempraktikkan dalam tugas sehari-hari di sekolah, baik dalam pembelajaran bersama murid maupun tugas lainnya dalam rangka pengembangan sekolah, saya sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya tidak bisa terlepas dari pemahaman dan penguasaan materi-materi yang telah saya pahami dan praktikkan sebelumnya, yaitu:

Pertama, Dimulai dari pemahaman tentang filosofi pendidikan KHD, yang menyadarkan guru bahwa seluruh proses pembelajaran merupakan tuntunan pada murid untuk mencapai kodrat hidup yang mulia sesuai potensi dan bakatnya masing-masing.

Kedua, Setelah memamahi filosofi tersebut, maka dalam diri guru akan tumbuh nilai, peran, dan visi guru penggerak yang menuntun guru membuat prakarsa perubahan dan budaya positif di lingkungan sekolah.

Ketiga, Sebuah pondasi yang sangat kuat bagi guru yang telah menyadari pentingnya prakarsa perubahan dan budaya positif, sehingga akan meningkatkan kompetensi dirinya untuk melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid untuk memenuhi kebutuhan belajarnya melalui pembelajaran berdiferensiasi serta memenuhi kebutuhan sosial dan emosional murid.

Keempat, Tidak hanya pada murid, guru sebagai pempin pembelajaran pun akan saling berpartisipasi dalam peningkatan kompetensi sesama rekan sejawat melalui coaching untuk supervisi akademik. Tujuan dari coaching ini adalah proses kolaborasi bersama antar rekan sejawat melalui supervisi bersama untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berpihak pada murid.

Kelima, Tumbuh dan meningkatnya kolaborasi antar rekan sejawat di lingkungan sekolah mendorong guru sebagai pemimpin pembelajaran untuk memiliki kompetensi dalam pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan. Memang tidak mudah bagi seorang pemimpin, untuk berani mengambil keputusan yang antara dilema etika dan bujukan moral. Namun demikian, itulah peran penting seorang pemimpin dalam mengelola satuan pendidikan untuk mampu mengambil keputusan yang krusial dan tepat sesuai dengan visi dan nilai-nilai kebajikan yang telah disepakati bersama.

Mengelola Sumber Daya dalam Pembelajaran

Pada salah satu materi pembelajaran yang saya ampu, yaitu Mata Pelajaran Pilihan dalam bidang kewirausahaan bidang teknik otomotif. Tujuan dari pembelajaran ini adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada murid, khususnya pada bidang kejuruan otomotif. Dalam proses pembelajaran tersebut, saya menggunakan metode pembelajaran project based learning (PjBL), dimana pada akhir pembelajaran, murid dapat menghasilkan produk. Dengan harapan, murid setelah lulus sekolah tidak hanya siap bekerja namun juga mampu membuka peluang usaha mandiri.

Untuk mewujudkan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi murid tersebut, tentunya terdapat tantangan yang dihadapi. Untuk mengatasi beberapa tantangan tersebut, saya mengidentisikasi kebutuhan untuk melaksanakan pembelajaran mulai dari aset/modal: manusia, sosial, fisik, lingkungan/alam, finansial, politik, agama dan budaya. Setelah mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, saya mengelola sumber daya yang tersedia baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah untuk mewujudkan pembelajaran yang berkualitas bersama murid, sehingga menerima manfaat dalam mengembangkan keterampilan berwirausaha.

Tahapan Mengelola Sumber Daya dalam Pembelajaran

Berikut adalah salah satu proses pembelajaran yang saya laksanakan dengan tahapan B-A-G-J-A untuk mengelola aset/modal yang tersedia:

Pertama, Saya berdiskusi bersama rekan sejawat mengenai prakarsa perubahan pada mata pelajaran yang saya ampu, yaitu pembelajaran yang berpihak pada murid dengan menumbuhkan kemandirian dan kreativitas melalui pembelajaran kewirausahaan.

Kedua, Melalui diskusi bersama rekan sejawat tersebut, saya menggunakan metode pembelajaran PjBL agar murid dapat memahami materi kewirausahaan yang melatih dalam menghasilkan produk.

B-uat Pertanyaan Utama. Saya membuat pertanyaan pemantik pada murid: “Produk Perawatan Otomotif”. Pada tahap ini saya ingin mengajak murid untuk menyampaikan ide dan gagasannya pada suatu produk yang dapat digunakan untuk merawat mobil dan sepeda motor.

A-mbil Pelajaran. Untuk mendapatkan inisiatif langsung dari murid, saya mengajak murid untuk menyampaikan ide/gagasan tentang jenis-jenis produk barang dan jasa pada bidang otomotif. Untuk menghasilkan produk yang relevan, saya mengajak murid berdiskusi menghubungkan antara produk perawatan mobil dan sepeda motor dengan musim, serta mencari jenis-jenis produk melalui berbagai literatur.

G-ali Mimpi. Melalui diskusi dan sumber informasi yang didapat, maka murid sepakat untuk membuat sabun cuci mobil dan sepeda motor. Alasan membuat produk ini adalah:  (1) dapat digunakan untuk perawatan mobil/sepeda motor baik musim hujan maupun kemarau; (2) lebih ekonomis digunakan sendiri, karena kalau membeli lebih mahal; (3) bila bekerja atau wirausaha bengkel perawatan mesin mobil/sepeda motor, dapat digunakan pula untuk perawatan cuci mobil/sepeda motor; (4) dapat menjadi usaha mandiri dan bisnis tambahan meskipun telah bekerja dibidang yang lain.

J-abarkan Rencana. Oleh karena dalam memproduksi sabun cuci mobil dan sepeda motor, belum ada yang memiliki keterampilan, belum memahami bahan sabun, serta membutuhkan berbagai sarana prasarana, maka saya bersama murid mengatur rencana pelaksanaan pembelajaran dengan hasil sebagai berikut: (1) menghubungi mitra dari sekolah farmasi atau pengusaha sabun cuci mobil/sepeda motor untuk mengajar dan melatih membuat sabun cuci; (2) mencari informasi penjual bahan pembuat sabun cuci; (3) meminta ijin kepala laboratorium untuk menggunakan ruang dan alat laboratorium untuk pelajaran dan praktik membuat sabun cuci; (4) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran.

A-tur Eksekusi. Pada tahap ini, saya telah membagi murid dalam beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok berbagi tugas menyiapkan bahan dan kelengkapan alat yang dibutuhkan. Pada hari pelajaran yang telah ditentukan, saya membimbing kelas dengan beberapa kegiatan, yaitu: (1) mengatur kelompok murid pada beberapa tempat di ruang laboratorium; (2) mempersilahkan guru mitra atau praktisi untuk mengajar murid membuat sabun cuci mobil/ sepeda motor. (3) mengelola produk sabun cuci mobil/sepeda motor hasil karya murid.

Perubahan Pemahaman dan Perilaku Pemimpin Pembelajaran

Pertama, Strategi Pembelajaran. Mampu mengelola pembelajaran dengan strategi lebih variatif untuk mencapai tujuan yang berpihak pada murid.

Kedua, Mengidentifikasi Aset. Ketercapaian pembelajaran tidak hanya karena faktor kompetensi individu guru, namun juga kemampuan membangun kolaborasi dalam memanfaatkan aset.

Ketiga, Peran, Nilai, dan Visi Pemimpin. Pemikiran dan pemahaman yang lebih mendalam tentang peran pemimpin sebagai pemrakarsa perubahan, mewujudkan nilai kebajikan bagi murid, serta konsistensi pada visi untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Simak juga link YouTube berikut:  https://youtu.be/M0HaYpEwuf4

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Arimurti Asmoro, S.Pd., M.Pd., CGP Angkatan 11 dan Guru Produktif Teknik Kendaraan Ringan

Penyunting: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

11 Komentar

Elmina Ita K, S.Pd,M Si
Rabu, 6 Nov 2024

Semangat terus meraih prestasi …

Balas
Suparman, S.Pd
Rabu, 6 Nov 2024

Mantap👍💯

Balas
Nur kholifah
Rabu, 6 Nov 2024

Semangat mencerdaskan anak bangsa. Keren Pak

Balas
Mulyo S
Rabu, 6 Nov 2024

Kerenn Pak Ari..topp..👍

Balas
Antar subandana
Rabu, 6 Nov 2024

Sangat menginspirasi.. sangat bermanfaat

Balas
Muslim Anwar
Rabu, 6 Nov 2024

Mantap dan luar biasa. Sangat menginspirasi.

Balas
Wiler Upik
Rabu, 6 Nov 2024

Mantap Pak Ari. Berkontribusi mencerdaskan anak bangsa. Luar biasa.

Balas
danti
Rabu, 6 Nov 2024

sangat menginspirasi sekali mantap👍🏻

Balas
Nyaminah, S.Pd
Rabu, 6 Nov 2024

Mantab Bapak semangat trus njih 💪💪💪💪💪

Balas
Johan h
Rabu, 6 Nov 2024

Semangat literasi memberi manfaat dan menginspirasi… Jaya SMKN 10 Semarang.. 👍

Balas
Andhika Wildan Krisnamurti
Rabu, 6 Nov 2024

Mantap, Pak.

Balas

Beri Komentar