Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Peran Guru untuk Membangun Minat Bisnis Body Repair yang Sederhana bagi Siswa Jurusan TKR

Diterbitkan :

Kombinasi antara mata pelajaran pilihan berbasis minat dan bakat dengan bidang kewirausahaan di SMK Negeri 10 Semarang dapat memberikan landasan kuat bagi siswa untuk memulai usaha sejak dini. Bagi siswa kelas 11 Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 10 Semarang, pendekatan ini sangat relevan karena mempersiapkan mereka tidak hanya sebagai tenaga kerja yang terampil di industri otomotif, tetapi juga sebagai wirausahawan di bidang body repair. Bisnis body repair, yang mencakup perbaikan bodi kendaraan seperti memperbaiki penyok, goresan, atau pengecatan, menawarkan peluang usaha yang bisa dijalankan secara sederhana namun berpotensi berkembang.

Mata pelajaran pilihan yang dirancang berdasarkan minat dan bakat siswa berfungsi untuk memperdalam keterampilan teknis yang spesifik. Di kelas 11 Jurusan TKR SMK Negeri 10 Semarang, siswa dapat mempelajari terkait body repair yang meliputi perbaikan penyok, pendempulan, pengecatan, dan finishing body repair. Dengan fokus pada keterampilan ini, siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi bakat mereka lebih lanjut. Proyek praktik yang relevan dengan minat siswa juga dapat meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan mereka dalam kelas, sehingga setelah lulus dari SMK, siswa sudah di bekali keterampilan dan siap bersaing di dunia kerja atau memulai usaha sendiri.

Lalu bagaimana cara untuk memulai bisnis body repair yang sederhana ?

Peluang bisnis body repair sederhana ini dapat dimulai dengan perbaikan ringan seperti mendeteksi kepenyokan dengan hanya menyediakan ligthing reflector (PDR) yang bisa dibeli di toko online dan pekerjaan memperbaiki penyok kecil pada kendaraan dengan hanya modal Glue Gun Refill (isi lem tembak). Dengan menggunakan peralatan sederhana dan keterampilan yang terus diasah selama proses pembelajaran, siswa dapat mulai menjalankan usaha dari rumah atau bengkel kecil. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan magang di salah satu bengkel sebagai Service Advisor (SA), penulis sering berhadapan dengan pelanggan yang hanya ingin terima beres atau terima jadi. Banyak dari mereka yang merupakan orang awam cenderung tidak ingin repot memahami detail teknis. Hal ini mendorong penulis untuk menyampaikan kepada para siswa bahwa terdapat banyak peluang bisnis di bidang ini.Dengan strategi yang tepat  dan pengalaman yang terus berkembang, bisnis ini bisa tumbuh dan memberikan penghasilan bagi para siswa, baik sebagai pekerjaan sampingan selama belajar maupun sebagai usaha penuh waktu setelah lulus dari SMK Negeri 10 Semarang.

Dalam konteks body repair, siswa Jurusan TKR dapat belajar bagaimana mengubah keterampilan teknis mereka menjadi layanan yang berpotensi menghasilkan pendapatan. Murid diperkenalkan dengan konsep dasar bisnis seperti pengelolaan modal, biaya operasional, dan keuntungan. Selain itu, melalui studi kasus, siswa belajar mengidentifikasi peluang usaha di sekitar mereka, misalnya, membuka layanan body repair sederhana di lingkungan rumah dengan modal awal yang terjangkau.

Untuk mempraktikkan teori yang telah dipelajari, siswa dilibatkan dalam praktek perbaikan body di mana mereka membentuk tim kecil (kelompok) yang bertindak sebagai mekanik body repair. praktek ini melibatkan aspek teknis seperti memperbaiki bodi kendaraan (kepenyokan plat), pengamplasan dan pendempulan. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis mereka, tetapi juga membekali mereka dengan pengetahuan praktis mengenai dunia bisnis.

Menumbuhkan pola pikir kewirausahaan sejak dini merupakan langkah strategis agar siswa mampu melihat peluang usaha yang ada di sekitar mereka. Dengan memperkenalkan konsep ini, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja setelah lulus. Body repair, sebagai salah satu layanan yang selalu dibutuhkan dalam industri otomotif, menawarkan prospek yang baik. Guru memiliki peran penting dalam mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan inovatif serta menyediakan berbagai contoh nyata dari wirausahawan sukses di bidang otomotif.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Rizal Ardiyanto, Mahasiswa Lantip Unnes 2024

Penyunting: Tim Humas dan Literasi

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar