Membangun karakter generasi muda merupakan hal penting karena generasi muda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan panjang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Banyak tantangan di era globalisasi ini, generasi muda mudah terpengaruh dengan perkembangan teknologi, bertingkah laku tidak sesuai dengan nilai sila-sila Pancasila. Sehingga perlu adanya usaha atau upaya pembentukan siswa berkarakter melalui suatu pembiasaan sederhana yang bisa dilaksanakan berulang-ulang setiap hari di sekolah. Pembentukan karakter merupakan upaya pembimbingan perilaku siswa agar mengetahui, mencintai, dan melakukan kewajiban. Fokusnya pada tujuan-tujuan etika melalui proses pendalaman apresiasi dan pembiasaan. Karakter sesungguhnya bukan sekadar mendidik benar dan salah tetapi mencakup proses pembiasaan tentang perilaku yang baik sehingga siswa dapat memahami, merasakan dan mau berperilaku baik sehingga terbentuklah tabiat yang baik.
Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan, tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki kompetensi profesional yaitu kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang berguna membimbing siswa dalam menguasai materi yang diajarkan. Salah satu faktor pendukung untuk mencapai tujuan tersebut adalah pembentukan siswa berkarakter dengan budaya 5 (lima) S: SENYUM, SALAM, SAPA, SOPAN, SANTUN
Lima kata yang sangat lembut dirasakan dan sangat indah apabila dilaksanakan dengan baik maka menciptakan suasana tenang, damai dan tentram di kalangan siswa, guru dan warga SMK Negeri 10 Semarang. Membiasakan siswa untuk disiplin, taat terhadap tata tertib sekolah, sehingga siswa bertingkah laku baik, masuk sekolah tepat waktu, membiasakan siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru kepadanya, dan membiasakan siswa untuk melaksanakan budaya 5 (lima) S.
Langkah-langkah pembentukan siswa berkarakter dengan budaya 5 (lima) S dalam kehidupan sehari-hari berinteraksi dengan sesama di SMK Negeri 10 Semarang, yaitu (1).Senyum , dengan tutur kata bahasa yang menyenangkan, dengan kecerdasan maka akan muncul menjadi sosok yang sangat luar biasa. (2). Salam pada setiap orang yang dijumpai di sekolah, karena semua warga di SMK adalah saudara, apalagi siswa ketemu bapak ibu guru mengucapkan salam dengan senyum manis serta bersalaman dan menjunjung tinggi tradisi cium tangan, (3).Sapa teman-teman dengan sapaan yang halus dan menyenangkan, tulus akan membuat bahagia karena merasa dihargai (4). Sopan bermakna beradap, tahu adat, dan baik budi bahasanya, sopan juga meliputi tertib tingkah laku, tutur kata, pakaian rapi dan bersih (5). Santun bermakna halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya, sopan, sabar dan tenang menaruh belas kasihan, suka menolong, membantu, memperhatikan kepentingan orang lain.
Budaya 5 (lima) S mengandung nilai religius, nilai cinta damai, nilai bersahabat, nilai komunikatif, dan nilai semangat kebangsaan yang mengajarkan penghormatan hubungan tingkah laku etika dan kesopanan yang mengangkat harkat dan martabat manusia. Pembiasaan budaya 5 (lima) S senantiasa dilakukan berulang-ulang oleh siswa maka akan terwujud suatu hubungan yang selaras, serasi dan berkesinambungan antara siswa, guru dan warga SMK. Sehingga siswa terbiasa berbuat baik karena suatu pembiasaan yang lebih baik. “5 Kebiasaan kecil yang memiliki manfaat luar biasa” yaitu budaya 5 (lima) S.
Kebiasaan yang membudaya inilah yang akan berdampak positif sehingga mempengaruhi siswa untuk bersikap ramah, saling menghormati, toleran, peduli, suka menolong, gotong royong, nasionalis, dan mengutamakan kepentingan umum.
Dengan demikian budaya 5 (lima) S itulah yang akan membentuk kepribadian siswa, karena proses berulang-ulang yang merupakan kebiasaan sepanjang masa di sekolah mampu menciptakan generasi bangsa yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga unggul secara karakter. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mampu memberikan kontribusi bagi pembentukan karakter siswa melalui pembiasan.
“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”
Penulis: Dra. Sami, Guru Mapel PPKn
Editor: Tim Humas dan Literasi
Pembentukan kepribadian siswa supaya berkarater baik,,,semangat Bu👍👍👍
Karakter siswa dapat dibentuk dengan pembiasaan diri dengan perwujudan pelaksanaan 5 S di sekolah dan dirumah.
mantap
Membentuk generasi berkarakter
Beri Komentar