Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Filosofi Seiri Membentuk Pribadi Berkarakter Industri

Diterbitkan :

Filosofi Seiri Membentuk Pribadi Berkarakter Industri

Seiri “整理” sebagai salah satu konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitshuke) yang dikembangkan oleh Hiroyuki Hirano di Jepang pasca perang, telah digunakan oleh Toyota, dengan “Toyota Production System” TPSnya sebagai penerapan prinsip5S untuk kerangka manufaktur produksinya. Hal ini memperoleh ketenaran secara internasional sebagai produsen kendaraan bermotor berkualitas tinggi yang produktif.

HP, Boeing, Harley-Davidson, Nike, Caterpillar, dan Ford merupakan perusahaan-perusahaan besar yang mengikuti kesuksesan Toyota dalam mengintegrasikan konsep 5S. Dalam bahasa Indonesia konsep ini diadaptasi dengan sebutan 5R ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Sedangkan dalam bahasa Inggris menjadi 5S yakni sort, set in order, shine, standardize, dan sustain.

Tujuan Konsep ini adalah memaksimalkan efektivitas tempat kerja dengan mengatur penggunaan alat, perawatan alat, dan memastikan proses kerja berjalan rapi. Area kerja yang berantakan dan kotor cenderung membuat orang melakukan kesalahan, memperlambat proses produksi, bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Pada akhirnya akan berdampak buruk bagi citra perusahaan.

Seiri yang berarti ringkas atau sortir adalah memastikan setiap barang diletakkan pada tempatnya. Sementara itu barang yang tidak diperlukan dapat disingkirkan agar tidak mengganggu pekerjaan.

Konsepatauprinsipseiribertujuan :

  1. Mengurangi waktu yang terbuang karena mencari
  2. Mengurangi barang yang tidak
  3. Mengurangi gangguan karena adanya barang yang tidak
  4. Mempermudah pencatatan
  5. Memperluas area kerja yang dapat
  6. Memastikan keselamatan

Sebuah contoh gambaran dalam dunia mekanik sangat membuang-buang waktu jika memiliki 3 obeng identik/ sama yang berserakan di tempat kerja, padahal hanya 1 obeng yang dibutuhkan, oleh karena itu prinsip mensortir diperlukan untuk memastikan 1 obeng yang digunakan dan obeng yang lain disimpan ditempat yang tepat.

Industri dengan konsep budaya industrinya sangat berkaitan dengan prinsip Seiri. Budaya Industri sendiri adalah untuk mengubah sikap dan juga perilaku sumber daya manusia agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.

Pembentukan budaya kerja memerlukan proses yang panjang, dimulai dari karakter kerja individu yang baik yang menjadi kebiasaan dan akhirnya membentuk karakter kerja secara kolektif yang disebut budaya Industri. Oleh karena itu mempersiapkan budaya industry sejak Siswa menempuh belajar di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan perlu dilakukan melalui proses belajar yang harus dirancang agar menyerupai tempat kerja di dunia industri dan dunia usaha, baik peralatannya, sarana prasarana pendukungnya, keterampilan penggunaan alat kerja dan mesin produksi, maupun habit-nya.

Siswa SMK dalam penerapan budaya industry begitu sangat penting, agar lebih berkualitas, berkompeten, serta siap bekerja sesuai kebutuhan industry sebagai bekal ketika nantinya masuk di dunia kerja maupun berwirausaha serta melanjutkan studi.

Penerapan budaya industry ini agar membiasakan Siswa memiliki soft skill yang baik sehingga Siswa SMKN 10 Semarang memiliki budaya kerja yang sesuai dengan tuntutan Dunia Industri dan Dunia Kerja atau lebih dikenal IDUKA dan memiliki kemampuan beradaptasi yang cepat terhadap situasi kerja di IDUKA.

Salah satu penerapan konsep seiri dalam program budaya industri yang sudah diterapkan di SMK Negeri 10 Semarang adalah:

  1. Memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja,
  2. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta
  3. Bagaimana cara menyimpannya supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi

Prinsip Seiri dalam 5S yang diintegrasikan dalam budaya industry menjadi kunci membentuk Siswa SMK menjadi pribadi yang diinginkan oleh dunia industri.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Johan Hanifah, S.Pi., Guru Produktik Teknik Kendaraan Ringan

Editor: Tim Humas

Artikel ini memiliki

6 Komentar

Helmi Yuhdana H
Kamis, 21 Mar 2024

Kereennn

Balas
Suwarni
Kamis, 21 Mar 2024

Mantab 👍👍👍

Balas
Suparman, S.Pd
Kamis, 21 Mar 2024

Mantap💯👍👍

Balas
Antar Subandono
Jumat, 22 Mar 2024

Wah budaya industri dr Jepang perlu di perkenalkan di sekolah terhadap siswa.. bagus itu..

Balas
Hikma Nurul Izza
Jumat, 22 Mar 2024

Keren pak metode yang sangat baik dengan mengedepan softskill untuk memasuki dunia industri

Balas
Muslim Anwar
Sabtu, 23 Mar 2024

Mantap dan luar biasa

Balas

Beri Komentar