Info Sekolah
Jumat, 22 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Bedah Kurikulum Menyesuaikan Kebutuhan Industri

Diterbitkan :

Kurikulum yang implementatif adalah suatu konsep dalam pendidikan yang merujuk pada penerapan atau pelaksanaan kurikulum secara efektif dan efisien di lapangan. Ini melibatkan serangkaian proses yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran kurikulum dapat dicapai dengan sukses.

Dalam konteks ini, kurikulum yang implementatif bukan hanya tentang apa yang diajarkan di kelas, tetapi juga bagaimana materi tersebut disampaikan, bagaimana penilaian dilakukan, dan bagaimana feedback diberikan kepada siswa. Ini mencakup semua aspek pengajaran dan pembelajaran, termasuk metode pengajaran, strategi belajar, penilaian, dan evaluasi.

Implementasi kurikulum yang efektif memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kurikulum itu sendiri, serta pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkannya di kelas. Ini juga memerlukan pemahaman tentang siswa dan cara mereka belajar, serta kemampuan untuk menyesuaikan pengajaran dan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa.

Secara keseluruhan, kurikulum yang implementatif adalah tentang membuat kurikulum menjadi ‘hidup’ di kelas. Ini tentang memastikan bahwa kurikulum tidak hanya menjadi dokumen yang statis, tetapi menjadi alat yang dinamis dan responsif yang dapat membantu siswa belajar dan berkembang.

Kurikulum yang diterapkan di sekolah memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswa untuk pasar tenaga kerja. Sebagai guru, kita perlu memahami bahwa kurikulum harus dirancang dan diimplementasikan dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Pertama, kurikulum harus mencakup keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan industri dan profesi masa depan. Ini berarti bahwa kurikulum harus mencakup konten akademik yang kuat, serta pelatihan keterampilan teknis dan profesional yang relevan. Misalnya, jika industri teknologi informasi sedang berkembang, maka kurikulum harus mencakup pelajaran tentang pemrograman, analisis data, dan keterampilan teknologi lainnya.

Kedua, kurikulum harus fleksibel dan adaptif terhadap perubahan di pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja terus berubah dan berkembang, dan kurikulum harus dapat beradaptasi dengan perubahan ini. Ini berarti bahwa kurikulum harus secara teratur ditinjau dan diperbarui untuk memastikan bahwa kontennya tetap relevan dan up-to-date.

Ketiga, kurikulum harus mencakup peluang untuk belajar berbasis pengalaman, seperti magang atau proyek berbasis industri. Ini memberikan siswa kesempatan untuk menerapkan apa yang mereka pelajari di kelas ke situasi dunia nyata, dan memberi mereka pengalaman praktis yang berharga.

Akhirnya, kurikulum harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan minat individu siswa. Setiap siswa memiliki kekuatan, minat, dan tujuan karir mereka sendiri, dan kurikulum harus dapat mendukung dan memfasilitasi ini.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, kita sebagai guru dapat membantu memastikan bahwa kurikulum yang kita ajarkan di sekolah tidak hanya memberikan pendidikan yang berkualitas, tetapi juga mempersiapkan siswa kita untuk sukses di pasar tenaga kerja.

Sebagai guru, kita mungkin merasa bahwa kurikulum yang kita sajikan di SMKN 10 Semarang hampir sama setiap tahunnya. Namun, kita juga menyadari bahwa industri terus berkembang dan berubah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memastikan bahwa kurikulum kita tetap relevan dan up-to-date dengan kebutuhan industri.

Untuk memastikan bahwa kurikulum sekolah kita relevan dan up-to-date dengan kebutuhan industri, penting bagi kita untuk melakukan diskusi dan evaluasi bersama. Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, ketua jurusan, dan guru produktif perlu duduk bersama untuk membedah kompetensi yang ada di kurikulum sekolah.

Pertama, kita perlu memahami apa saja kompetensi yang sudah ada di kurikulum kita. Ini melibatkan peninjauan mendalam terhadap materi pelajaran, metode pengajaran, dan penilaian yang kita gunakan. Kita perlu mempertanyakan apakah kompetensi ini masih relevan, apakah ada yang perlu ditingkatkan, atau apakah ada yang perlu ditambahkan.

Kedua, kita perlu memahami kebutuhan industri. Ini bisa melibatkan melakukan riset tentang tren industri terkini, berbicara dengan profesional industri, atau bahkan mengundang mereka untuk berbicara di sekolah kita. Dengan memahami kebutuhan industri, kita dapat memastikan bahwa siswa kita mendapatkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk sukses di dunia kerja.

Ketiga, kita perlu menyesuaikan kurikulum kita dengan kebutuhan industri. Ini bisa melibatkan memperbarui materi pelajaran, mengubah metode pengajaran, atau merancang penilaian baru. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kurikulum kita mencerminkan kebutuhan pasar tenaga kerja dan membantu siswa kita untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja.

Sebagai kepala sekolah, saya melontarkan wacana bagaimana pendidikan harus disesuaikan untuk mempersiapkan siswa dengan baik untuk dunia kerja. Saya melihat bahwa jurusan Teknik Pengelasan, Konstruksi Kapal Baja, dan Teknik Permesinan Kapal di SMKN 10 Semarang memiliki potensi besar untuk mempersiapkan siswa untuk karir yang sukses di industri.

Saya mengusulkan untuk mengubah materi yang diberikan kepada siswa. Saya berpikir bahwa kurikulum nasional saja tidak cukup. Saya ingin memastikan bahwa siswa juga mendapatkan materi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Salah satu keterampilan yang Saya lihat sangat penting adalah menjadi drafter engineering, khususnya penguasaan CAD (Computer-Aided Design).

CAD adalah alat yang sangat penting dalam banyak bidang teknik, termasuk Teknik Pengelasan, Konstruksi Kapal Baja, dan Teknik Permesinan Kapal. Dengan CAD, siswa dapat membuat dan memodifikasi desain teknik dengan presisi yang tinggi, memvisualisasikan desain dalam 3D, dan melakukan simulasi untuk menguji desain sebelum mereka dibuat.

Dengan menambahkan materi CAD ke kurikulum, kita tidak hanya memberikan siswa keterampilan yang sangat dicari oleh industri, tetapi juga memberi mereka pengalaman praktis yang akan sangat berharga ketika mereka memasuki dunia kerja.

Namun, perubahan ini memerlukan perencanaan, sumber daya, dan pelatihan untuk guru. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk duduk bersama dan merencanakan bagaimana kita bisa membuat perubahan ini terjadi.

Dengan kerja sama dan dedikasi, kita dapat memastikan bahwa kurikulum kita tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga mempersiapkan siswa kita untuk sukses di dunia kerja. Ini adalah langkah besar, tetapi dengan komitmen dan kerja keras, kita dapat membuatnya terjadi.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

20 Komentar

Drs. Mustofa, M.Si.
Rabu, 17 Jan 2024

Sudah saatnya kurikulum secara periodik menghadirkan industri nyata di kampus sekolah dan bengkel kejuruan.

Balas
Mohammad Yunan
Rabu, 17 Jan 2024

Kurikulum Merdeka memberikan kreativitas guru dalam mengeksplorasi bakat dan minat siswa dalam mempersiapkan Life skillnya 👍

Balas
Helmi Yuhdana H
Rabu, 17 Jan 2024

Luaarr Biasaaa …. Mantaabb

Balas
Muslim Anwat
Rabu, 17 Jan 2024

Mantap dan luar biasa

Balas
Noor Achmat
Rabu, 17 Jan 2024

Boleh juga

Balas
Nindar
Rabu, 17 Jan 2024

Luar biasa

Balas
Suginah
Rabu, 17 Jan 2024

Mantap dan luar biasa 👍👍

Balas
Rodhatin
Rabu, 17 Jan 2024

Mempersiapkan life skillnya

Balas
Af'idatin
Rabu, 17 Jan 2024

Luar biasa 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍

Balas
Mardiyanto
Rabu, 17 Jan 2024

Semoga teman2 produktif bisa mensikapi dengan baik

Balas
Joko m
Rabu, 17 Jan 2024

Link and match , pembaharuan kurikulum sesuai kebutuhan Industri.
Kesesusian ketrampilan siswa di sekolah yg nge link dgn pekerjaan yg ada di Industri.
Syarat kecil : 1. Sekolah memiliki peralatan yg sesuai dgn yg di gunakan di industri.
2. Memiliki pengampu yg mumpuni di bidang masing2 jurusan.
3. Memiliki Persediaan bahan yg cukup utk melatih siswa agar sesuai dgn harapan Industri
4. Ada anggaran/ transport jika mau mendatangkan instruktur dari Industri.

Kebanyakan Industri tdk mau rugi waktu dan finansial utk kegiatan kerjasama dgn Sekolah.(kecuali industri2 besar seperti Jarum, gudang garam dll)
Utk sementara: 1.Didik Siswa dgn maksimal menggunakan materi yg ada dan mengacu pada kegiatan yg dibutuhkan di Industri.
2. Jika dimungkinkan ngesub pekerjaan dari industri.
3.membekali Siswa yg akan melaksanakan prakerin dgn materi yg bakal di hadapi di industri.
Sisipkan materi tanggungjawab, tekun, jujur dan mau bekerja keras.

Jerbasuki mowobeyo
Sehingga link and match dapat tercapai InSyaAllah.

Balas
Agus Sby
Rabu, 17 Jan 2024

Perkembangan IPTEK saat ini menjadikan industri selalu update, oleh Krn itu sekolah terutama SMK perlu segera utk menyesuaikan ketrampilan atau skill yang dibutuhkan oleh industri dengan menyinkronkan kurikulum dengan industri

Balas
Digna Palupi
Kamis, 18 Jan 2024

Kurikulum SMK mempersiapkan siswa untuk sukses di dunia kerja.👍

Balas
Suhermawan
Kamis, 18 Jan 2024

Setuju dengan Pak Joko Miranto, “Link and Match” harus selalu diterapkan secara berkesinambungan.

Balas
Landung jati ismoyo
Selasa, 23 Jan 2024

Sangat setuju sekali .semoga smkn 10 semarang semakin lebih baik

Balas
Dwi Palupi
Minggu, 28 Jan 2024

Excellent

Balas
Dra.Warni
Minggu, 28 Jan 2024

Semoga dengan berbagai cara yg ditempuh akan membuahkan hasil yg terbaik untuk kemajuan sekolah ini.

Balas
Nyaminah, S.Pd
Minggu, 28 Jan 2024

Mantap…bener aku suka menjadikan SMKN 10 semakin hebat dan jaya… semangat terus Mambawa perubahan untuk SMK tercinta. Makasih banyak Bapak…🙏🙏🙏🙏💪💪💪

Balas
Suparyati
Minggu, 28 Jan 2024

Mantap 👍👍👍

Balas
Tri Hartutik
Jumat, 2 Feb 2024

Sukses selalu

Balas

Beri Komentar