Semarang-SMKN 10 Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri melalui kegiatan “Workshop Bersama Komite Penguatan Kerjasama dengan Industri.” Acara yang digelar pada Jumat, 29 November 2024, berlangsung di Ruang Baita Adiguna SMKN 10 Semarang dengan menghadirkan narasumber dari PT Cipta Anya Nugraha (CAN Creative), Della Andriani, S.Tr.A.B. Workshop ini diikuti oleh seluruh guru SMKN 10 Semarang.
Dalam paparannya, Della Andriani menjelaskan betapa pesatnya perkembangan digitalisasi dan dampaknya terhadap berbagai sektor kehidupan. “Era Digitalisasi 4.0 telah membawa perubahan besar, mulai dari transformasi industri hingga cara kita berkomunikasi. Teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan komputasi awan menjadi pilar utama perubahan ini,” ujar Della.
Della memaparkan beberapa dampak utama dari digitalisasi. Di sektor industri, teknologi digital telah memungkinkan terciptanya pabrik pintar yang mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas melalui otomatisasi dan data real-time. Di sisi lain, komunikasi manusia kini lebih cepat dan efisien dengan kehadiran ponsel pintar, media sosial, dan aplikasi pesan instan.
“E-commerce dan fintech juga tumbuh pesat, mengubah cara masyarakat berbelanja dan bertransaksi. Pendidikan tidak ketinggalan, dengan platform pembelajaran online yang memperluas akses pendidikan secara fleksibel. Bahkan, beberapa kota besar telah memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan konsep smart city,” tambahnya.
Lebih lanjut, Della mengingatkan bahwa digitalisasi tidak hanya soal adopsi teknologi, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, ia juga menggarisbawahi tantangan yang harus diatasi, seperti keamanan siber dan kesenjangan digital.
Sebagai bagian dari materinya, Della juga membahas proyeksi kebutuhan tenaga kerja di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), kebutuhan tenaga kerja di sektor TIK diperkirakan meningkat signifikan dari 1,23 juta orang pada tahun 2022 menjadi hampir 2 juta orang pada tahun 2025. Posisi seperti software engineer, network operation access, dan network operation backbone menjadi yang paling dicari, sementara kebutuhan untuk network engineer diperkirakan menurun seiring peralihan ke infrastruktur cloud.
“Peluang kerja di sektor TIK sangat luas. Posisi seperti software developer, administrator jaringan, spesialis keamanan informasi, dan analis data menawarkan gaji yang kompetitif, mulai dari 8 juta hingga 40 juta rupiah per bulan. Bahkan, lulusan TIK juga memiliki potensi besar untuk menjadi wirausaha di bidang pengembangan perangkat lunak atau layanan keamanan informasi,” ungkap Della.
Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan industri untuk menciptakan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja. “Kerjasama dengan industri terus diperkuat melalui berbagai program, seperti guru magang, praktisi mengajar, sinkronisasi kurikulum, dan praktik kerja siswa. Ini adalah bentuk nyata upaya kami mempersiapkan generasi yang kompeten di era digital,” jelas Ardan.
Workshop ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para guru SMKN 10 Semarang untuk memahami tren terbaru di dunia industri, khususnya dalam menghadapi era digitalisasi. Dengan pemahaman ini, para guru dapat mengintegrasikan kebutuhan industri ke dalam proses pembelajaran, sehingga menciptakan lulusan yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman.
Penulis : Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Ketua Pokja PK SMKN 10 Semarang
Selalu berusaha menyesuaikan perkembangan industri untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada.
Mantap memperkuat kerja sama dengan industri👍💯
Mantaaabbb’s
👍👍👍🥰
Jaya SMKN 10 Semarang terus bersinergi industri menambah peluang lulusan bekerja 👍
Beri Komentar