Info Sekolah
Senin, 28 Apr 2025
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Tradisi Bersalam-salaman Warnai Hari Pertama Masuk Sekolah di SMKN 10 Semarang

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Semarang-Suasana hangat dan penuh kekeluargaan tampak menyelimuti halaman depan SMKN 10 Semarang pada Selasa pagi, 08 April 2025. Tepat di hari pertama masuk sekolah setelah libur Idulfitri, seluruh guru dan karyawan SMKN 10 Semarang memulai aktivitas dengan menggelar tradisi bersalam-salaman sebagai bentuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi. Tradisi yang telah mengakar kuat ini menjadi simbol kebersamaan dan semangat baru untuk kembali menjalankan tugas di dunia pendidikan.

Setelah Sholat Dhuha dan Kultum di Masjid Baitul Iman, Bapak dan Ibu Guru Karyawan bergeser ke halaman depan sekolah. Acara bersalam-salaman dimulai dengan barisan rapi dan senyum yang tak henti terukir di wajah masing-masing. Ucapan “mohon maaf lahir dan batin” terdengar berulang kali diiringi pelukan hangat dan jabat tangan penuh ketulusan.

Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, terlihat berada di barisan paling depan, menyambut satu per satu guru dan karyawan dengan senyum hangat. Ardan menegaskan bahwa tradisi ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata dari semangat kebersamaan dan budaya saling menghargai.

“Tradisi saling memaafkan ini adalah bagian dari budaya sekolah yang selalu kami jaga. Ini bukan hanya soal momen Idulfitri, tetapi juga tentang membangun kembali energi positif di lingkungan kerja setelah sebulan penuh menjalani ibadah Ramadan,” ujar Ardan.

Ia juga menambahkan bahwa suasana seperti ini penting untuk membangun sinergi antarkaryawan dan guru. “Ketika hati kita bersih, maka kerja kita pun akan lebih ringan dan saling mendukung. Di sinilah letak kekuatan dari sebuah komunitas pendidikan,” lanjutnya.

Acara berlangsung khidmat namun tetap cair dengan gelak tawa dan cerita-cerita ringan seputar pengalaman liburan dan momen lebaran di kampung halaman masing-masing. Pelaksana Tugas Kepala Tata Usaha, Muhammad Yunan Setyawan, mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali ke sekolah dengan atmosfer yang begitu hangat. “Kangen juga suasana seperti ini. Setelah lebaran, ketemu lagi dengan teman-teman kerja, saling sapa, saling minta maaf. Rasanya benar-benar seperti pulang ke rumah kedua,” katanya.

Sementara itu, Waka Kesiswaan SMKN 10 Semarang, Helmi Yuhdana, menyebutkan bahwa tradisi bersalam-salaman seperti ini juga akan ditularkan kepada para siswa saat mereka mulai masuk pada hari berikutnya. “Kita ingin menanamkan nilai-nilai silaturahmi dan saling menghargai ini sejak dini kepada peserta didik. Mereka juga akan kita ajak untuk saling memaafkan dan menjadikan momentum Idulfitri ini sebagai titik balik untuk memperbaiki diri,” ujarnya.

Dengan tradisi bersalam-salaman ini, SMKN 10 Semarang tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai kultural dan spiritual bisa dihidupkan di dalam institusi pendidikan. Di tengah tantangan dunia pendidikan yang terus berkembang, semangat kebersamaan seperti inilah yang menjadi fondasi kuat dalam membentuk sekolah yang berkarakter dan humanis.

Penulis : Husna Amalana, S.Pd., Guru IPAS SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar