Semarang-Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas pengajaran, SMKN 7 Samarinda melakukan kunjungan studi komparasi ke SMKN 10 Semarang pada Kamis, 28 November 2024, pukul 10.30 WIB. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari sistem pembelajaran, pengelolaan sekolah, serta inovasi yang diterapkan di SMKN 10 Semarang.
Rombongan yang terdiri dari delapan orang dipimpin oleh Wakil Kepala Kurikulum, Nanang Dwi Hendratmo, S.Pd.T, bersama tim manajemen lainnya, yaitu Deti Atriana Yahya, S.Hut (Waka Kesiswaan), Agus Kastiawan, M.Pd (Waka Sarpras), Midiaty, S.Kom., M.Pd (Waka Humas), Hendra Yuni Irawan, ST, M.Kom (Kaprodi PPLG), Pahruddin, SE (Koordinator TU), Siti Zurai (Staf Kepegawaian), dan Dewi Ratna Rahimi (Operator ARKAS).
Rombongan diterima langsung oleh Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd, didampingi oleh Wakil Kepala Humas serta Wakil Kepala Sarana dan Prasarana. Dalam sambutannya, Ardan menyampaikan rasa senang atas kunjungan tersebut. “Kami sangat senang mendapatkan kunjungan ini untuk saling berbagi praktik baik yang telah diterapkan di sekolah,” ujar Ardan.
Sementara itu, Nanang Dwi Hendratmo mewakili SMKN 7 Samarinda menyampaikan rasa terima kasihnya. “Kami berterima kasih atas kesediaan SMKN 10 Semarang menerima kunjungan kami. Tujuan utama kami adalah untuk mempelajari manajemen sekolah, komunikasi sekolah, serta pengelolaan hubungan dengan dunia industri. Kami juga ingin mengetahui praktik terbaik dalam pengelolaan media sosial, promosi prestasi siswa, serta strategi hubungan masyarakat yang efektif,” katanya.
Pertemuan berlangsung di ruang MS SMKN 10 Semarang dengan suasana hangat. Paparan disampaikan oleh Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Plt Kepala Tata Usaha sekaligus Ketua Pokja PK SMKN 10 Semarang. Dalam pemaparannya, Yunan menjelaskan perjalanan transformasi SMKN 10 Semarang yang kini dikenal sebagai “Sekolah Langganan Juara”.
“Kami memulai dari kondisi awal di mana reputasi sekolah kurang baik, orang tua enggan mendaftarkan anaknya ke SMKN 10 Semarang, pola pikir tenaga pendidik yang cenderung ‘fix mindset’, dan kualitas input siswa yang rendah. Transformasi dilakukan melalui strategi Pimpro Berbantuan Lidi, yaitu perbaikan input dan penguatan proses pembelajaran yang didukung oleh literasi dan digitalisasi,” jelas Yunan.
Yunan juga memaparkan berbagai upaya peningkatan kapabilitas guru dan tenaga kependidikan melalui kegiatan seperti In-House Training (IHT), program magang guru, serta pelatihan upskilling dan reskilling di balai besar. “Hasilnya luar biasa, kami berhasil mengubah citra sekolah menjadi salah satu sekolah unggulan dengan berbagai prestasi,” tambahnya.
Setelah paparan, sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan tanya jawab mengenai pengembangan sekolah. Rombongan kemudian diajak mengunjungi laboratorium komputer untuk melihat fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki SMKN 10 Semarang.
Acara ditutup dengan serah terima cinderamata sebagai simbol apresiasi atas kunjungan tersebut. Seluruh peserta juga mengabadikan momen dengan foto bersama di depan gedung sekolah. Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih erat antara SMKN 7 Samarinda dan SMKN 10 Semarang.
Penulis : Arimurti Asmoro, M.Pd, Waka Humas SMKN 10 Semarang
Mantaaabbb’s. . .
SMKN 10 Semarang terus maju memberikan manfaat bagi instansi lain. Luar Biasa.
Smkn 10 semakin menyala
Beri Komentar