Semarang – SMKN 10 Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan vokasi dengan menyelenggarakan workshop bertema “Komite Sekolah Perluas Kerjasama Industri” pada Jumat, 6 Desember 2024. Bertempat di Ruang Baita Adiguna, kegiatan ini diinisiasi sebagai upaya mempererat hubungan antara sekolah, komite, dan dunia usaha/industri (DU/DI) untuk meningkatkan kualitas lulusan.
Dalam sambutan pembukaan, Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd., menekankan pentingnya sinergi antara sekolah dan komite dalam menciptakan program-program yang mendukung perkembangan siswa. “Peran komite sekolah sangatlah penting, bukan hanya sebagai pendamping, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam memajukan sekolah. Kerjasama yang solid antara sekolah dan komite akan membuka lebih banyak peluang bagi lulusan untuk bersaing di dunia kerja,” ujarnya.
Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Ketua Komite SMKN 10 Semarang, Zainal Abidin Petir, dan perwakilan dari Can Creative. Dalam paparannya, Zainal Petir menjelaskan empat peran utama komite sekolah dalam mendukung pendidikan. “Komite sekolah memiliki fungsi sebagai pemberi pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan mediator. Kami memberikan masukan pada kebijakan, membantu penyelenggaraan pendidikan secara finansial maupun tenaga, mengawasi transparansi, serta menjadi penghubung antara sekolah dan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Zainal memaparkan pentingnya komite sekolah dalam menjalin hubungan kerjasama dengan DU/DI. “Kerjasama ini meliputi penyusunan kurikulum bersama, pelaksanaan prakerin, hingga kegiatan seminar. Semua dilakukan dengan dasar kesepakatan yang jelas melalui MoU agar kedua belah pihak memiliki panduan dalam menjalankan program,” tambahnya.
Can Creative, sebagai narasumber lainnya, berbagi pengalaman dan memberikan wawasan tentang bagaimana dunia industri dapat berkontribusi lebih besar terhadap pendidikan vokasi. Mereka menyoroti pentingnya sinkronisasi antara kebutuhan industri dan kompetensi yang diajarkan di sekolah.
Workshop ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan kerjasama antara SMKN 10 Semarang dan DU/DI. Zainal Abidin Petir menegaskan bahwa komitmen bersama dari seluruh pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, hingga tenaga kependidikan, sangat menentukan keberhasilan program kerjasama. “Keterlibatan semua elemen sekolah dalam penyusunan regulasi dan profil sekolah sangat penting. Hanya dengan demikian, kompetensi lulusan dapat meningkat sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Zainal.
Di akhir acara, Ardan Sirodjuddin mengingatkan pentingnya keberlanjutan kerjasama dengan DU/DI. “Kerjasama yang telah terjalin harus terus dibina. Program yang dilaksanakan berdasarkan MoU perlu disosialisasikan secara luas agar memberi manfaat optimal bagi siswa, sekolah, dan mitra industri,” pungkasnya.
Workshop ini diharapkan memperkuat langkah strategis berikutnya dalam memperluas jaringan kerjasama SMKN 10 Semarang dengan berbagai sektor industri. Dengan demikian, lulusan sekolah ini tidak hanya siap kerja tetapi juga memiliki daya saing di pasar global.
Penulis : Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Ketua Pokja PK SMKN 10 Semarang
Beri Komentar