Semarang – SMKN 10 Semarang kembali menyelenggarakan acara tahunan “Gelar Karya P5 dan Expo Education” yang digelar dengan meriah di kampus sekolah. Acara yang berlangsung pada Senin, 10 Juni 2024 ini difasilitatori oleh Bu Susanti dan Bapak Slamet Adi, menampilkan berbagai karya siswa yang berkaitan dengan budaya dan pendidikan.
Salah satu highlight dari acara tersebut adalah penyelenggaraan Festival Upacara Adat Budaya Jawa, yang mengangkat tema siklus hidup manusia dari lahir, tumbuh, menikah, hingga meninggal dunia. Festival ini berhasil menarik perhatian banyak pengunjung, termasuk para siswa, guru, dan masyarakat sekitar.
Selain menampilkan upacara adat, acara ini juga menyertakan Expo Education yang menampilkan pameran beberapa jurusan yang ada di SMKN 10 Semarang. Jurusan memamerkan karya-karya terbaik mereka, memberikan gambaran nyata tentang keterampilan dan pengetahuan yang diajarkan di sekolah tersebut. Para siswa dan pengunjung bisa melihat langsung berbagai inovasi dan proyek yang telah dikerjakan oleh siswa, mulai dari teknologi, seni, hingga bisnis.
Tidak hanya itu, pameran ini juga dilengkapi dengan berbagai stan kuliner yang menyajikan aneka makanan. Pengunjung bisa menikmati beragam kuliner khas yang lezat, menambah pengalaman budaya yang komprehensif dalam acara tersebut.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mendalam mengenai kearifan lokal masyarakat dalam budaya Jawa kepada generasi masa kini. Melalui festival ini diharapkan siswa dapat memahami dan mengapresiasi makna simbolik dari upacara-upacara adat Jawa, sehingga dapat mengambil hikmah dan kearifan yang relevan dalam menghadapi tantangan kehidupan masa kini.
Bapak Slamet Adi, yang merupakan fasilitator acara, menambahkan bahwa festival ini menunjukkan kemampuan siswa SMKN 10 Semarang dalam menyelenggarakan kegiatan budaya dengan baik. “Siswa kami telah menunjukkan dedikasi dan kreativitas mereka dalam menghidupkan kembali tradisi Jawa. Kami berharap generasi milenial tidak melupakan jati diri budaya leluhur yang adiluhung,” katanya.
Selain itu, melalui acara ini, diharapkan generasi masa kini dapat mengambil hikmah dari kearifan lokal yang tercermin dalam upacara-upacara adat Jawa. “Kami ingin generasi muda memahami dan menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Susanti.
Kepala SMKN 10 Semarang, Bapak Ardan, turut memberikan pernyataan mengenai keberhasilan acara ini. “Sebagai pimpinan SMKN 10 Semarang, saya merasa sangat senang dan bangga melihat kesuksesan acara Gelar Karya P5 yang berlangsung dengan meriah. Kesuksesan ini merupakan buah dari kerja keras dan kerja sama yang solid antara guru, siswa, dan orang tua. Dalam acara tersebut, anak-anak menunjukkan potensi luar biasa dalam upaya melestarikan budaya Jawa atau yang sering kita sebut dengan nguri-nguri budaya Jawa. Melihat antusiasme dan kreativitas siswa dalam menampilkan berbagai seni dan budaya tradisional membuat saya yakin bahwa nilai-nilai luhur dan tradisi kita masih dapat terus diwariskan kepada generasi muda. Ini tidak hanya penting untuk melestarikan budaya, tetapi juga untuk membentuk karakter baik di kalangan siswa SMKN 10 Semarang”.
Dengan suksesnya acara ini, SMKN 10 Semarang menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal dan membekali siswa dengan nilai-nilai yang berharga dari warisan leluhur. Harapan besar tertanam agar generasi milenial tidak hanya mengenal, tetapi juga menghargai dan melestarikan kekayaan budaya Jawa yang adiluhung.
Penulis : Humas SMKN 10 Semarang
Mantaab’s
Kreasi dan pentas seni yang hebat,,,bisa dilaksanakan tiap gelar karya P5
Josss 🔥
Sukses utk anak anak, kalian hebat.
Seruuuu!
Salut Untuk panitia dan OSIS SMKN 10 SEMARANG.
👍👍👍👍
Beri Komentar