Semarang, 17 Maret 2025 – Dalam rangka memaknai bulan suci Ramadan dengan penuh keikhlasan, SMK Negeri 10 Semarang menggelar kegiatan sosial bertajuk “SMKN 10 Semarang Berbagi Takjil.” Kegiatan ini dilaksanakan di dua lokasi sekaligus, yakni Panti Asuhan Asmaul Husna dan di jalan depan sekolah. Kegiatan yang melibatkan anggota OSIS dan Rohis ini tidak hanya menjadi wujud berbagi kepada sesama, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan sikap kepedulian dan semangat berbagi di kalangan peserta didik.
Senja mulai merayap saat tim dari SMKN 10 Semarang tiba di Panti Asuhan Asmaul Husna. Tampak senyum bahagia terpancar dari wajah anak-anak panti ketika rombongan membawa kotak-kotak berisi makanan dan minuman takjil. Di sisi lain, di jalan depan sekolah, para siswa juga sibuk membagikan takjil kepada pengguna jalan yang sedang melintas. Ada yang berhenti sejenak di tepi jalan, ada pula yang melambaikan tangan sebagai bentuk apresiasi atas kebaikan tersebut.
Kegiatan ini dirancang secara kolaboratif oleh OSIS dan Rohis SMKN 10 Semarang, dengan pendampingan langsung dari dua guru senior, yakni Beny Legowo dan Muslim Anwar. Semua logistik yang dibagikan merupakan hasil penggalangan dana mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial belaka, tetapi betul-betul lahir dari kesadaran kolektif untuk berbagi.
“Saya sangat bangga dengan inisiatif anak-anak. Semua makanan dan minuman yang kita bagikan hari ini dikumpulkan secara sukarela oleh mereka,” ujar Beny Legowo, salah satu pendamping kegiatan. Ia menambahkan, “Dengan kerelaan hati yang ikhlas, OSIS dan Rohis SMKN 10 Semarang berhasil mengumpulkan takjil ini secara mandiri. Ini adalah bentuk nyata dari nilai-nilai kepedulian yang ingin kita tanamkan pada generasi muda.”
Menurut Muslim Anwar, kegiatan ini memiliki tujuan mendidik yang sangat penting. “Selain untuk mengisi bulan Ramadan dengan amal kebaikan, kegiatan ini juga bertujuan melatih tumbuhnya sikap kepedulian peserta didik terhadap sesama,” ungkapnya. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum bagi siswa untuk belajar tentang arti berbagi, rela berkorban, dan empati terhadap orang-orang yang membutuhkan.
Di era modern seperti sekarang, di mana teknologi sering kali membuat hubungan antarmanusia menjadi lebih individualistis, kegiatan semacam ini menjadi sangat relevan. “Kami ingin mengajarkan kepada anak-anak bahwa hidup tidak hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa membantu orang lain,” tambah Muslim.
Hal senada juga disampaikan oleh Adhinda Kurniawati, Ketua Rohis SMKN 10 Semarang yang bertugas sebagai koordinator lapangan. “Ini pertama kalinya saya terlibat langsung dalam kegiatan sosial seperti ini. Rasanya sangat menyenangkan bisa membantu orang lain, apalagi di bulan Ramadan. Semoga tahun depan kita bisa melakukannya lagi dengan skala yang lebih besar,” harapnya.
Tidak hanya itu, momen ini juga menjadi ajang silaturahmi antara peserta didik dengan masyarakat sekitar. Para siswa tampak begitu akrab saat berinteraksi dengan penerima takjil. Ada yang bercanda ringan, ada pula yang berdoa bersama agar kebaikan ini dibalas oleh Allah SWT.
Beny Legowo menilai bahwa kegiatan ini sangat baik dan mendidik karena berhasil menumbuhkan sifat peduli dan rela berkorban pada diri peserta didik. “Anak-anak belajar bahwa berbagi itu tidak harus menunggu kaya atau punya banyak uang. Meskipun sedikit, jika diberikan dengan niat tulus, maka itu sudah bernilai ibadah,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk melatih rasa tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda. “Jika kita tidak mulai dari sekarang, kapan lagi? Generasi muda adalah tulang punggung bangsa. Jika mereka sudah memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap sesama, maka masa depan kita akan lebih cerah,” tegasnya.
Kegiatan SMKN 10 Semarang Berbagi Takjil ini tidak hanya sekadar agenda tahunan, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun tradisi berbagi di kalangan peserta didik. Para pendamping berharap bahwa ke depannya, kegiatan ini bisa melibatkan lebih banyak pihak, termasuk alumni dan mitra sekolah.
“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain. Kalau semua sekolah melakukan hal serupa, bayangkan betapa indahnya dunia ini,” kata Muslim Anwar dengan nada optimis.
Bagi para siswa, kegiatan ini bukan hanya soal membagikan takjil, tetapi juga tentang belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh Wafiq Hamidah, Ketua OSIS SMKN 10 Semarang, “Saya jadi sadar bahwa berbagi itu bikin hati kita lebih lega. Insyaallah, ini akan jadi motivasi buat saya untuk terus berbuat baik ke depannya.”
Kegiatan SMKN 10 Semarang Berbagi Takjil ini berhasil menciptakan momen kebersamaan yang penuh makna. Dengan semangat keikhlasan dan kepedulian, para peserta didik telah membuktikan bahwa berbagi kepada sesama adalah cara terbaik untuk memaknai bulan Ramadan. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi banyak orang untuk turut menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat.
Seperti yang disampaikan oleh Pak Beny Legowo, “Semoga apa yang kita lakukan hari ini bisa menjadi ladang pahala bagi kita semua. Amin ya rabbal ‘alamin.”
Penulis : Ifa Ludfiah, S.Pd., Guru Bahasa Indonesia SMKN 10 Semarang
Mantaaabbb’s
Semoga Berkah…
Sukses sukses sukses
Beri Komentar