Semarang-SMK Nusaputera 2 Semarang berhasil meraih status sebagai SMK Pusat Keunggulan Reguler Baru tahun 2024. Untuk memaksimalkan capaian tersebut, sekolah ini menggelar kegiatan Workshop Penguatan P5 dan Pembelajaran Proyek pada Senin, 14 Oktober 2024. Bertempat di kampus sekolah di Jalan Medoho III no. 2 Semarang, acara ini diikuti oleh 32 guru dengan menghadirkan Hikma Nurul Izza, S.Pd, Guru IPAS dari SMKN 10 Semarang sebagai narasumber.
Kepala SMK Nusaputera 2 Semarang, Fery Noorhendi, dalam sambutan pembukaannya, menekankan pentingnya memanfaatkan status SMK Pusat Keunggulan ini sebagai peluang untuk belajar lebih banyak dan meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. “Dengan lolos sebagai SMK Pusat Keunggulan, kita harus belajar banyak. Salah satunya adalah implementasi P5 dan penguatan project-based learning,” ujar Fery.
Workshop ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan guru dalam melaksanakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan metode pembelajaran berbasis proyek. Hikma Nurul Izza dalam paparannya menyampaikan bahwa Kurikulum Merdeka, yang menjadi landasan utama P5, memberikan banyak fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang pembelajaran yang lebih bermakna. “Kurikulum ini tidak hanya fokus pada konten, tetapi juga pada pengembangan kompetensi seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif,” jelas Nurul.
Nurul juga menyoroti tantangan yang kerap dihadapi oleh lulusan SMK ketika terjun ke dunia kerja. Menurutnya, beberapa pengguna tenaga kerja masih mengeluhkan lulusan SMK karena kurang mampu menghadapi tekanan kerja, kurang bisa bekerja sama dalam tim, serta kurang inisiatif dan mudah merasa bosan. “Hal ini menjadi tantangan bagi kita sebagai pendidik untuk memastikan lulusan memiliki ketangguhan dan kemampuan komunikasi yang baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nurul menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengatasi kendala tersebut dengan pendekatan yang lebih adaptif dan berpusat pada siswa. Salah satu upaya untuk mencapainya adalah melalui P5, yang mendorong siswa untuk terlibat dalam proyek-proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. “Proyek ini tidak hanya menanamkan keterampilan teknis, tetapi juga mengasah karakter siswa sesuai nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kemandirian, dan kreativitas,” tambahnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman para guru tentang penerapan P5 dan pembelajaran berbasis proyek, yang pada akhirnya akan membawa perubahan positif dalam proses pembelajaran di SMK Nusaputera 2 Semarang. Para guru diharapkan dapat lebih kreatif dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam materi pelajaran, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan dunia kerja atau melanjutkan studi.
Selain memberikan wawasan tentang P5, workshop ini juga menjadi ajang bagi para guru untuk berdiskusi mengenai tantangan dan solusi dalam penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah mereka. Diskusi ini berjalan dinamis, dengan para peserta berbagi pengalaman dan bertukar pikiran terkait metode yang efektif dalam pembelajaran proyek. Salah satu peserta, Apt. Imamulatifah, S.Si, KKK Layanan Penunjang Kefarmasian Klinis dan Komunitas, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat baginya dalam mengelola pelaksanaan P5 di sekolah. “Workshop hari ini memberikan banyak insight bagi saya untuk memperbaiki diri sebagai guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas,” ujarnya.
Keberhasilan SMK Nusaputera 2 Semarang sebagai SMK Pusat Keunggulan Reguler Baru tahun 2024 menjadi kebanggaan sekaligus tantangan untuk terus berinovasi dan memberikan yang terbaik bagi siswa. Dengan dukungan penuh dari para pendidik dan partisipasi aktif siswa, diharapkan SMK Nusaputera 2 mampu membuktikan diri sebagai sekolah yang unggul, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga siap bersaing di kancah nasional.
Penulis : Anni Rahayuningsih, S.Hum, Kepala Perpustakaan SMKN 10 Semarang
Beri Komentar