Info Sekolah
Senin, 28 Apr 2025
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Sholat Dhuhur Berjamaah dan Kultum di Masjid Baitul Iman SMKN 10 Semarang

Diterbitkan : - Kategori : Berita

Semarang – Senin, 03 Februari 2025, menjadi hari istimewa bagi keluarga besar SMKN 10 Semarang. Di hari pertama masuk sekolah pada bulan Ramadan, seluruh bapak dan ibu guru memulai aktivitasnya dengan melaksanakan sholat dhuhur berjamaah di Masjid Baitul Iman SMKN 10 Semarang. Tidak hanya sebagai bentuk ibadah rutin, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas spiritual di tengah kesibukan dunia pendidikan. Usai melaksanakan sholat, para guru mengikuti kegiatan Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang membahas materi keagamaan. Rencananya, kegiatan Kultum ini akan dilaksanakan setiap hari selama bulan Ramadan dengan penceramah bergantian dari bapak dan ibu guru.

Pada kesempatan pertama, pengisi Kultum adalah Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin. Beliau mengangkat tema yang sangat relevan, yaitu “Amal Jariyah dalam Membangun Masjid.” Tema ini dipilih karena membangun masjid merupakan salah satu amalan yang memiliki pahala jariyah, yaitu pahala yang terus mengalir meskipun pelakunya telah meninggal dunia.

“Amal jariyah adalah perbuatan baik yang dilakukan semasa hidup yang mendatangkan pahala bagi orang yang melakukannya, bahkan setelah ia meninggal dunia,” ujar Ardan Sirodjuddin saat memberikan tausiyah. “Salah satu contoh amal jariyah yang paling utama adalah membangun masjid. Mengapa? Karena masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan dakwah, pendidikan, dan silaturahmi umat Islam.”

Beliau menambahkan bahwa membangun masjid memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam. Salah satu hadis Rasulullah SAW menyebutkan, “Barangsiapa membangun masjid karena Allah, meski seukuran lubang tempat burung qatha bertelur, maka Allah membangun untuknya rumah di surga.” Hadis ini menunjukkan bahwa membangun masjid adalah investasi besar untuk kehidupan akhirat. Pahalanya tidak hanya berhenti ketika masjid selesai dibangun, tetapi terus mengalir selama masjid tersebut digunakan untuk beribadah.

Dalam tausiyahnya, Ardan Sirodjuddin juga menjelaskan beberapa keutamaan membangun masjid. Pertama, pahala jariyah yang tidak terputus. Setiap orang yang shalat di masjid yang kita bangun, kita juga akan mendapatkan bagian dari pahalanya. Bahkan, jika ada seseorang yang membaca Al-Qur’an atau berzikir di dalam masjid tersebut, pahalanya juga akan kembali kepada orang yang membangunnya.

Kedua, sedekah jariyah yang utama. Membangun masjid termasuk dalam kategori sedekah jariyah, yaitu sedekah yang manfaatnya terus dirasakan oleh banyak orang. Meskipun ada bentuk sedekah jariyah lain seperti membangun sekolah agama atau sumur wakaf, masjid memiliki keistimewaan karena menjadi tempat utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Selain keutamaan pahala, membangun masjid juga memiliki hikmah yang sangat besar. Pertama, masjid menjadi sarana dakwah yang ideal untuk menyebarkan ilmu agama dan mendidik masyarakat tentang nilai-nilai Islam. Dengan membangun masjid, kita turut andil dalam mencerdaskan umat.

Kedua, masjid menjadi pusat pertemuan umat Islam untuk saling bersilaturahmi, berdiskusi, dan bekerja sama dalam kebaikan. Hal ini memperkuat persaudaraan di antara kaum muslimin. Ketiga, membangun masjid adalah investasi akhirat yang abadi. Dunia adalah ladang akhirat, dan apa yang kita tanam di dunia akan kita tuai di akhirat. Membangun masjid adalah salah satu cara untuk mempersiapkan bekal terbaik menuju kehidupan abadi.

Kegiatan sholat dhuhur berjamaah dan Kultum ini mendapat sambutan positif dari para guru dan peserta didik. Salah satu guru, Muslim Anwar, menyampaikan apresiasinya terhadap program ini. “Saya sangat senang dengan adanya kegiatan ini. Selain mempererat silaturahmi antar sesama guru, kita juga bisa menambah ilmu agama yang sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Kegiatan sholat dhuhur berjamaah dan Kultum di Masjid Baitul Iman SMKN 10 Semarang ini menjadi langkah awal yang baik dalam menyongsong bulan Ramadan. Melalui kegiatan ini, seluruh warga sekolah diajak untuk meningkatkan ibadah dan memperkuat nilai-nilai keislaman.

Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Sekolah Ardan Sirodjuddin, spirit Ramadan tidak hanya tentang puasa, tetapi juga tentang bagaimana kita memperbanyak amal kebaikan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. “Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan berinvestasi untuk kehidupan akhirat. Salah satunya dengan beramal jariyah, seperti membangun masjid,” pungkasnya.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk meningkatkan kualitas spiritual, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menggelar program serupa. Dengan demikian, nilai-nilai keislaman dapat terus dilestarikan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Beri Komentar