Semarang-Seminar Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dengan tema “Peluang dan Tantangan Bekerja di Luar Negeri” sukses digelar oleh DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 18 Desember 2024. Kegiatan yang diadakan secara hybrid, bertempat di Wisma Perdamaian Semarang dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube, menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten dari berbagai instansi terkait.
Dalam seminar ini, Abdul Kadir Karding, S.PI., M.SI., Menteri P2MI yang menjadi keynote speaker, menyoroti tiga tantangan utama yang dihadapi calon pekerja migran Indonesia (PMI): skill and language gap, sertifikasi kompetensi, dan pembiayaan penempatan. “Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah mendorong perluasan kerja sama penempatan PMI di negara-negara potensial, bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk menyiapkan calon PMI, serta menghadirkan sertifikasi kompetensi seperti Prometric dan NCLEX di Indonesia,” ungkapnya.
Beliau juga menyebutkan adanya perubahan mendasar dalam proses perizinan kantor cabang P3MI yang kini menjadi kewenangan pemerintah provinsi. “Perubahan ini menciptakan efisiensi proses perizinan, memperkuat sinergi pemerintah daerah dan P3MI, serta meningkatkan pelayanan penempatan PMI secara lebih baik,” tambahnya.
Pembukaan acara dilakukan oleh Eny Lestari, ST., MT., Plh. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan hambatan yang dihadapi, seperti kurangnya informasi masyarakat terkait perlindungan PMI dan minimnya partisipasi pemerintah desa. “Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus melakukan berbagai upaya, termasuk bekerja sama dengan BP2MI dan lembaga swasta, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang peluang dan tata cara penempatan PMI yang benar,” ujarnya.
Sementara itu, Pujiono, SH., MH., Kepala BP2MI Wilayah Semarang, mengajak masyarakat mengubah cara pandang terhadap PMI. “Stigma negatif terhadap pekerja migran harus dihilangkan. Tata kelola P2MI yang baru memastikan pekerja migran Indonesia menjadi lebih mandiri, kompeten, dan bermartabat. Ini adalah langkah nyata dalam menghapus paradigma PMI sebagai pekerja level rendah,” tegasnya.
Dari sisi perlindungan sosial, Isnavodiar Jatmiko, SE., MM., Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah dan DIY, menegaskan pentingnya jaminan sosial bagi PMI. “Sesuai Permenaker 4 Tahun 2023, calon PMI wajib terdaftar dalam program JKK dan JKM. Ini adalah bagian dari amanat konstitusi untuk melindungi seluruh rakyat, termasuk pekerja migran,” jelasnya.
Ahmat Azis, SE., M.Si., Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, juga menyampaikan berbagai program perlindungan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. “Kami menyediakan pendidikan dan pelatihan kerja, memfasilitasi pelatihan vokasi, serta membentuk layanan terpadu satu atap untuk PMI. Semua ini bertujuan memastikan perlindungan yang optimal bagi pekerja migran sebelum, selama, dan setelah bekerja,” ujarnya.
Selain itu, Prof. Agus Riyanto, ST., M.Sc., PhD., Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Undip Semarang, menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan pasar tenaga kerja internasional. “Peluang kerja di luar negeri sangat terbuka, namun keberhasilannya bergantung pada sinergi antara pelatihan, perekrutan, perlindungan, dan pengembangan pasar tenaga kerja,” katanya.
Seminar ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk SMKN 10 Semarang. “Informasi dari seminar ini sangat berguna bagi kami untuk mempersiapkan alumni dengan pemahaman yang benar tentang prosedur bekerja di luar negeri. Kami juga akan memperkuat kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja untuk memastikan para lulusan dapat bekerja secara prosedural dan bermartabat,” ujar salah satu perwakilan lembaga pendidikan kejuruan yang hadir dari SMKN 10 Semarang.
Melalui seminar ini, DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah berhasil membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya penyiapan calon PMI secara profesional dan prosedural. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan pekerja migran Indonesia dapat terus meningkatkan daya saing dan kualitas mereka di pasar internasional.
Penulis : Arimurti Asmoro, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 10 Semarang
Mantaabbb’s . . .
Mantap💯👍
Semoga bermanfaat.keren.
Mantaabbb
Mantab, 👍
Beri Komentar