Semarang, 7 November 2024 – SMKN 10 Semarang telah meluncurkan Program Penanaman Karakter Siswa yang dikenal dengan konsep 5S: Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun. Program ini merupakan inisiatif sekolah untuk membangun budaya interaksi sosial yang positif di lingkungan sekolah. Menurut Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd, program 5S ini bertujuan untuk menciptakan suasana sekolah yang hangat dan ramah serta melatih siswa agar berperilaku penuh hormat. “Program ini tidak hanya tentang kesopanan atau keramahan, tetapi juga tentang membentuk iklim pendidikan yang kondusif bagi perkembangan karakter mereka,” ungkap Ardan.
Setiap elemen dalam 5S memiliki arti mendalam yang diharapkan dapat menjadi panduan sikap siswa dalam keseharian mereka. Elemen pertama, Senyum, mengajarkan siswa untuk menyambut orang lain dengan wajah yang ramah, menciptakan suasana yang menyenangkan. Tindakan sederhana ini memiliki efek positif yang langsung terasa bagi kedua belah pihak. “Senyum mungkin terlihat sepele, tetapi dampaknya luar biasa dalam membangun keakraban di antara siswa dan guru,” lanjut Ardan.
Berikutnya adalah Salam, yang mengajarkan siswa untuk menghargai orang lain melalui sapaan yang tulus. Salam bukan hanya sekedar kata, tetapi merupakan bentuk penghormatan yang membuat hubungan antarindividu menjadi lebih dekat. Diikuti dengan Sapa, elemen ini mengajak siswa untuk membuka percakapan ringan yang mempererat hubungan antar teman maupun dengan guru. Sapa menjadi pembuka interaksi yang membantu menciptakan suasana akrab di lingkungan sekolah.
Elemen Sopan mengajarkan siswa untuk berbicara dan berperilaku dengan hormat, memperhatikan kata-kata dan tindakan mereka agar tidak menyakiti perasaan orang lain. “Sikap sopan adalah dasar yang penting dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui sikap sopan, siswa diajarkan untuk menghormati siapa pun yang ada di sekitarnya,” ujar Ardan, menekankan pentingnya sikap saling menghargai di lingkungan sekolah.
Terakhir, Santun menekankan sikap lembut dan penuh hormat dalam setiap interaksi. Siswa dilatih untuk bersikap lembut dalam berbicara dan bertindak, yang diharapkan menjadi bagian dari karakter mereka tidak hanya di sekolah, tetapi juga di kehidupan sehari-hari.
Program 5S ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan interaksi yang ramah, tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan belajar secara keseluruhan. Dengan kebiasaan senyum, salam, dan sapa, siswa merasa diterima dan dihargai, sehingga suasana sekolah menjadi lebih nyaman. Sikap saling menghargai yang tercipta dari program ini membuat hubungan sosial antar siswa dan guru semakin erat, mendorong terciptanya suasana belajar yang kondusif dan kolaboratif. “Melalui interaksi positif, suasana sekolah menjadi lebih menyenangkan dan nyaman untuk belajar,” kata Ardan.
Selain meningkatkan suasana sekolah, program 5S ini juga berdampak pada kualitas komunikasi di antara siswa dan guru. Mengawali komunikasi dengan senyum dan salam menciptakan suasana hangat yang mengurangi potensi kesalahpahaman. Kebiasaan saling menghargai ini menanamkan sikap hormat yang akan memperkuat kerja sama di dalam maupun di luar kelas. “Sikap saling menghargai ini akan sangat membantu siswa dalam membangun relasi di masa depan,” tambah Ardan.
Pelaksanaan Program 5S ini dilakukan melalui rutinitas pagi, di mana guru-guru berdiri di gerbang sekolah untuk menyambut para siswa dengan senyuman, salam, dan sapaan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Helmi Yuhdana, yang turut mengarahkan program ini, menyampaikan bahwa menyambut siswa dengan ramah setiap pagi dapat membangkitkan semangat mereka untuk menjalani hari. “Ketika siswa disambut dengan hangat, mereka akan merasa lebih bersemangat dan termotivasi untuk bersikap positif,” ujar Helmi.
Dengan Program 5S, SMKN 10 Semarang berharap para siswa dapat mengembangkan sikap saling menghargai yang kuat, tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Program ini menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter siswa yang diharapkan mampu berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar mereka. Kepala Sekolah menambahkan bahwa program ini dapat menjadi dasar bagi perkembangan karakter siswa dalam menghadapi dunia kerja dan kehidupan bermasyarakat. “Kami berharap kebiasaan baik ini akan terus mereka bawa dalam kehidupan mereka, menjadikan mereka pribadi yang penuh hormat dan peduli terhadap orang lain,” tutup Ardan.
Dengan inisiatif ini, SMKN 10 Semarang berkomitmen untuk menciptakan generasi yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga dalam karakter, mempersiapkan mereka menjadi pribadi yang berintegritas tinggi di tengah masyarakat.
Penulis : Muhammad Yunan Setyawan, S.Pd, Guru Pengelasan SMKN 10 Semarang
Beri Komentar