Info Sekolah
Sabtu, 08 Feb 2025
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Polda Jawa Tengah Gelar FGD Pencegahan Kekerasan Remaja

Diterbitkan : - Kategori : Ayo Rukun / Berita / Instansi

Semarang – Dalam rangka merespons semakin tingginya kasus kenakalan remaja di Jawa Tengah, Polda Jawa Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penanganan Pemetaan dan Pencegahan Kekerasan kepada Anak Sebagai Pelaku dan Korban” pada Rabu, 22 Januari 2025. Bertempat di Candi View Hotel, Semarang, acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari Kakesbangpol, Ketua DPRD, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dispermades, Kasatbinmas, hingga Kepala Sekolah dan Ketua OSIS dari berbagai kota di Jawa Tengah.

Dalam laporannya, Ketua Panitia sekaligus Kasubdit Diptisos AKBP Hasim Setiawan menekankan bahwa FGD ini bertujuan untuk menguatkan sinergi dalam mencegah dan menangani kenakalan remaja. “Melalui forum ini, kita ingin merumuskan langkah strategis agar masalah kenakalan remaja tidak hanya menjadi tanggung jawab pihak tertentu, tetapi dikelola bersama oleh kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat,” ujarnya.

Direktur Binmas Polda Jateng, Kombes Pol Larvi Prasetyanto, dalam sambutannya sekaligus membuka acara menegaskan pentingnya perhatian terhadap generasi muda. “Generasi muda adalah tulang punggung pembangunan bangsa. Namun, masalah kenakalan remaja menjadi ancaman nyata yang harus segera kita atasi. Dibutuhkan kerja sama lintas sektor untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang mereka secara positif,” tegas Larvi.

FGD ini dimoderatori oleh Ahmad Junaidi dari Universitas Stikubank (USM) Semarang dan menghadirkan sejumlah narasumber ahli. Perwakilan dari Biro Operasional Polda Jateng memulai sesi dengan memaparkan data kenakalan remaja di Jawa Tengah. “Kenakalan remaja atau istilah lokalnya ‘kreak’ sering kali terkait dengan kekerasan, kriminalitas, atau penyalahgunaan zat. Faktor penyebab utamanya meliputi kurangnya pengawasan orang tua, pengaruh teman, kesulitan ekonomi, hingga pengaruh media sosial,” ungkapnya. Berdasarkan data, Kabupaten Magelang, Kota Semarang, dan Kabupaten Batang mencatat kasus kenakalan remaja tertinggi di Jawa Tengah sejak Juni 2024 hingga Januari 2025.

Sesi kedua diisi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, yang memaparkan program unggulan “Ayo Rukun.” Program ini, yang merupakan implementasi dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023, bertujuan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari kekerasan. “Ayo Rukun adalah akronim dari Aksi Gotong Royong Berantas Kekerasan dan Perundungan. Saat ini, program ini telah diterapkan di 19 sekolah dan terus diperluas,” jelasnya.

Narasumber dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil menyoroti peran kepala desa dan lurah dalam mencegah kenakalan remaja di komunitas lokal. Sementara itu, akademisi dari Universitas Negeri Semarang, Rodiyah Tangwun Arie, memberikan pendekatan pendidikan sebagai solusi pencegahan kekerasan. “Pendidikan karakter dan kesehatan mental, kolaborasi orang tua dan guru, serta lingkungan sekolah yang aman adalah kunci untuk mengatasi kekerasan remaja,” paparnya.

Berbagai rekomendasi strategis berhasil dirumuskan dalam FGD ini, termasuk menyusun peraturan daerah sebagai turunan dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023, menginisiasi program Jogo Tonggo untuk memberantas kenakalan remaja, serta optimalisasi peran lembaga kemasyarakatan dan keluarga. Tak hanya itu, penguatan program aktualisasi remaja juga menjadi prioritas.

Melalui forum ini, harapannya adalah tercipta sinergi yang lebih baik antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan untuk menekan angka kenakalan remaja. “Jika kita mampu menyelamatkan generasi muda dari kekerasan dan kenakalan, maka kita sedang membangun fondasi kuat untuk masa depan bangsa,” tutup Larvi Prasetyanto.

Penulis : Helmi Yuhdana, Waka Kesiswaan SMKN 10 Semarang

Artikel ini memiliki

4 Komentar

Helmi Yuhdana H., S.Pd., M.M.
Rabu, 22 Jan 2025

Mantaaabbb’s . . .

Balas
Ilham Agum Fitra Anggesa
Rabu, 22 Jan 2025

Sangat menginspirasi

Balas
Suparman, S.Pd
Rabu, 22 Jan 2025

Semangat💯👍

Balas
Digna Palupi
Rabu, 22 Jan 2025

Mantap👍

Balas

Beri Komentar