SEMARANG-Podcast Ramadhan bertajuk “Ramadhan Amanah: Menyeimbangkan Ibadah dan Tanggung Jawab” menghadirkan perbincangan inspiratif bersama Mulyo Subagyo, guru matematika sekaligus Kepala Kompetensi Keahlian (K3) Manajemen Logistik di SMK Negeri 10 Semarang. Podcast yang disiarkan secara langsung pada Senin, 17 Maret 2025, dipandu oleh Alya Nadhiffah Az Zahra sebagai host.
Acara ini mengangkat pentingnya menjaga keseimbangan antara ibadah dan tanggung jawab selama bulan suci Ramadhan. Mulyo Subagyo mengawali pembahasan dengan menekankan bahwa Ramadhan adalah amanah yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab. Ia mengingatkan bahwa tidak ada jaminan seseorang dapat bertemu kembali dengan Ramadhan di tahun berikutnya.
“Kita tidak mengetahui apakah tahun depan kita masih diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan. Maka dari itu, kita harus memanfaatkan bulan ini sebaik mungkin, baik dalam aspek ibadah maupun tanggung jawab kita sebagai pelajar atau pekerja,” ujar Mulyo Subagyo.
Dalam diskusi tersebut, ia juga menyoroti bagaimana Rasulullah SAW menjadi teladan dalam menyeimbangkan berbagai peran dalam hidupnya. “Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin umat, seorang suami, dan seorang ayah, tetapi beliau tidak pernah mengabaikan satu pun tanggung jawabnya. Ini menjadi contoh bagi kita untuk menjalani kehidupan yang seimbang,” tambahnya.
Mulyo Subagyo kemudian membagikan empat tips utama dalam menjaga keseimbangan antara ibadah dan tanggung jawab selama Ramadhan. Pertama, membuat prioritas. Ia menekankan bahwa ibadah harus menjadi prioritas utama, namun tanpa mengabaikan tugas-tugas akademik atau profesional.
“Prioritas pertama kita adalah ibadah. Setelah itu, kita dapat melanjutkan dengan menyelesaikan tugas atau proyek yang diberikan, baik oleh guru maupun atasan di tempat kerja,” jelasnya.
Kedua, manajemen waktu yang baik. Ia mengajak para pendengar untuk lebih bijak dalam menggunakan waktu, terutama dengan mengurangi kebiasaan yang tidak produktif seperti terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial.
“Jika biasanya kita menghabiskan waktu untuk scrolling media sosial, sekarang kita bisa menggantinya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat seperti mengaji atau memperbanyak ibadah,” katanya.
Ketiga, menerapkan multitasking yang efektif. Ia memberikan contoh bagaimana seseorang bisa tetap menjalankan ibadah sambil menyelesaikan tanggung jawabnya.
“Misalnya, ketika sedang mengerjakan tugas atau proyek, kita bisa menyetel lantunan murattal Al-Qur’an. Dengan begitu, kita tetap mendapatkan keberkahan di sela-sela kesibukan kita,” paparnya.
Keempat, menjaga kesehatan. Menurutnya, kesehatan yang terjaga akan membantu seseorang tetap produktif dalam menjalankan ibadah dan tanggung jawabnya.
“Jangan sampai kita terlalu fokus beribadah atau bekerja hingga mengabaikan kesehatan. Jika kita jatuh sakit, maka kita tidak bisa menjalankan ibadah maupun tanggung jawab dengan maksimal,” tegasnya.
Di penghujung sesi, Alya Nadhiffah Az Zahra merangkum diskusi dengan tiga poin utama. Pertama, Ramadhan adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Kedua, keseimbangan antara ibadah dan tanggung jawab adalah kunci produktivitas. Ketiga, Ramadhan merupakan momentum perubahan yang bisa membawa kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari.
“Jika kita bisa mempertahankan kebiasaan baik selama Ramadhan, insyaAllah kita bisa terus menjalaninya bahkan setelah bulan suci ini berakhir,” tutupnya.
Podcast Ramadhan “Inspirasi Menuju Hari Fitri” ini dapat disaksikan melalui kanal YouTube VHS 10 TV dan diikuti melalui akun Instagram @smkn10semarangofficial serta @vhs10tv. Para pendengar juga diajak untuk berpartisipasi dengan memberikan komentar dan membagikan tayangan inspiratif ini kepada lebih banyak orang.
Podcast ini tidak hanya memberikan wawasan tentang bagaimana menjalankan Ramadhan dengan penuh tanggung jawab, tetapi juga menginspirasi pendengar untuk menjadikan bulan suci ini sebagai ajang perbaikan diri menuju kehidupan yang lebih baik.
Penulis : Husna Amalana, S.Pd., Guru IPAS SMKN 10 Semarang
Beri Komentar