Ketua Takmir Masjid Baitul Iman SMKN 10 Semarang, Muslim Anwar, menyampaikan bahwa pembangunan masjid yang dimulai sejak tahun 2022 telah mencapai 75%. “Kami akan terus melanjutkan pembangunan agar masjid ini dapat menampung lebih banyak jamaah dari kalangan siswa, guru, dan karyawan,” ujarnya dengan nada optimis. Pembangunan masjid ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas kapasitas jamaah, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan ibadah yang nyaman dan kondusif bagi seluruh warga sekolah.
Untuk mewujudkan visi tersebut, beberapa langkah konkret telah dilakukan. Pertama, melibatkan semua unsur warga sekolah dalam program pemberdayaan masjid. Keterlibatan siswa, guru, karyawan, bahkan orang tua siswa sangat penting untuk menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama. Dengan demikian, masjid Baitul Iman tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan dan kepedulian terhadap nilai-nilai religius.
Kedua, manajemen masjid yang baik menjadi prioritas utama. Takmir masjid aktif menggalang dana wakaf dan sumbangan dari berbagai pihak untuk mendukung pembangunan serta operasional masjid. Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan kontribusi melalui amal jariyah mereka. “Berkat bantuan para donatur, masjid Baitul Iman saat ini sudah bisa digunakan untuk sholat berjamaah. Target kami ke depan adalah masjid ini bisa digunakan untuk Sholat Jumat, sehingga daya tampung jamaah perlu diperluas,” ungkap Ardan.
Langkah ketiga adalah mengadakan kajian keagamaan secara rutin. Majelis taklim dan pengajian menjadi agenda penting yang diharapkan dapat menarik lebih banyak jamaah untuk datang ke masjid. Selain itu, istighosah bersama orang tua siswa juga menjadi bagian dari program keagamaan di masjid ini. Besok pagi, misalnya, akan diadakan istighosah bersama untuk mendoakan siswa-siswa yang akan mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Doa bersama ini diharapkan dapat memberikan motivasi spiritual bagi siswa dalam menghadapi tantangan akademik.
Keempat, pemanfaatan media sosial menjadi salah satu strategi efektif untuk meningkatkan partisipasi jamaah. Melalui platform digital, informasi tentang kegiatan masjid dapat disebarkan secara luas kepada seluruh warga sekolah. Media sosial juga menjadi sarana untuk mengajak lebih banyak siswa, guru, dan karyawan untuk terlibat dalam kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di masjid Baitul Iman.
Selain itu, pembenahan fasilitas masjid juga menjadi fokus utama. Memastikan bahwa masjid dalam kondisi bersih, nyaman, dan layak pakai adalah bagian dari upaya memakmurkan masjid. Ke depan, jamaah putri yang selama ini menggunakan mushola di ruang 6 akan dipindahkan ke masjid Baitul Iman. Langkah ini bertujuan untuk memperbanyak jumlah jamaah serta mengefektifkan ruang 6 untuk kegiatan belajar mengajar.
Muslim Anwar menambahkan bahwa rencana pemindahan jamaah putri ke masjid Baitul Iman merupakan langkah strategis untuk memaksimalkan fungsi masjid. “Dengan memindahkan jamaah putri ke masjid, kami berharap masjid ini dapat menampung lebih banyak jamaah dan menjadi pusat kegiatan spiritual yang lebih inklusif,” jelasnya.
Program-program yang telah dijalankan oleh takmir masjid Baitul Iman mendapat apresiasi positif dari warga sekolah. Salah satu guru, Beni Legowo, menyampaikan bahwa keterlibatan siswa dalam kegiatan masjid sangat penting untuk membentuk karakter religius mereka. “Melalui kegiatan seperti sholat berjamaah, kajian keagamaan, dan istighosah, siswa tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga belajar tentang nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab,” katanya.
Sementara itu, salah satu siswa kelas XP 1, Aditya Bagus Sajiwo, mengaku senang dengan suasana masjid yang semakin ramai. “Saya merasa lebih termotivasi untuk sholat berjamaah karena banyak teman-teman yang ikut. Suasana masjid juga sangat nyaman, jadi saya betah berlama-lama di sini,” ujar Bagus dengan senyum lebar.
Masjid Baitul Iman SMKN 10 Semarang bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun karakter siswa yang religius, peduli, dan beretika. Dengan dukungan penuh dari seluruh warga sekolah, masjid ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan spiritual yang mampu menginspirasi generasi muda untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ke depan, harapan besar tertumpu pada masjid Baitul Iman untuk menjadi ikon religius di lingkungan SMKN 10 Semarang. Dengan terus memperbaiki fasilitas, mengadakan kegiatan keagamaan, dan melibatkan seluruh elemen sekolah, masjid ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam memakmurkan rumah ibadah. Semoga langkah-langkah yang telah diambil dapat membawa manfaat besar bagi seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar.
Beri Komentar