Senin, 10 Maret 2025, SMK Negeri 10 Semarang resmi menerima lima mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula). Penyerahan mahasiswa ini dilakukan dalam sebuah acara formal di ruang MS, yang dihadiri oleh Dosen Pembimbing Meilan Arsanti, S.Pd., M.Pd., Kepala SMKN 10 Semarang Ardan Sirodjuddin, S.Pd., M.Pd., jajaran manajemen sekolah, serta guru pamong yang akan mendampingi mahasiswa selama pelaksanaan praktik.
Seremoni penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Meilan Arsanti kepada Ardan Sirodjuddin, dengan didampingi oleh tim manajemen sekolah. Lima mahasiswa yang akan menjalani PPL II di SMKN 10 Semarang adalah Dwi Ika Widianingtyas, Dyah Wiyati Kusumaningtyas, Ermy Dara Yuspa, Fajar Puji Charisma, dan Nihayatul Karimah. Mereka akan menjalani masa praktik mulai 10 Maret hingga awal Mei 2025 dengan bimbingan dari guru pamong Digna Palupi, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMKN 10 Semarang.
Dalam sambutannya, Meilan Arsanti menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada SMKN 10 Semarang atas penerimaan yang baik terhadap mahasiswa PPG. “Kami sangat berterima kasih kepada SMKN 10 Semarang yang telah membuka pintu lebar-lebar bagi mahasiswa kami untuk melaksanakan praktik pengalaman lapangan ini,” ujarnya. Meilan menegaskan bahwa program PPL merupakan bagian krusial dari pendidikan profesi guru, di mana mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang telah dipelajari dalam lingkungan sekolah yang nyata.
Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, menyambut baik kehadiran mahasiswa PPL dari Unissula. Menurutnya, keberadaan mahasiswa ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga bagi mereka, tetapi juga menjadi solusi atas tantangan yang dihadapi sekolah. “Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Unissula dalam program PPL PPG ini. Saat ini, SMKN 10 Semarang memang sedang kekurangan guru Bahasa Indonesia, sehingga kehadiran mahasiswa PPL ini menjadi jawaban atas kebutuhan sekolah,” ungkap Ardan.
Ardan juga menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam mencetak calon pendidik yang berkualitas. “Melalui program ini, kami berharap mahasiswa dapat belajar banyak dari pengalaman langsung di lapangan, sementara sekolah juga mendapatkan manfaat berupa tambahan tenaga pengajar yang berkualitas,” tambahnya.
Selama dua bulan ke depan, mahasiswa PPL akan terlibat dalam berbagai kegiatan akademik, mulai dari menyusun rencana pembelajaran, mengajar di kelas, hingga berinteraksi langsung dengan siswa. Mereka akan mendapatkan bimbingan intensif dari guru pamong serta dukungan penuh dari pihak sekolah untuk memastikan praktik berjalan dengan optimal.
Program PPL PPG ini tidak hanya menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi solusi bagi SMKN 10 Semarang dalam mengatasi kekurangan guru. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi institusi pendidikan lain dalam menciptakan kemitraan yang bermanfaat bagi semua pihak.
Meilan Arsanti menutup sambutannya dengan harapan besar terhadap kelancaran program ini. “Semoga kerja sama ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal, baik bagi mahasiswa maupun SMKN 10 Semarang. Kami percaya bahwa melalui kolaborasi seperti ini, kita bisa bersama-sama membangun pendidikan yang lebih baik,” tuturnya.
Di sisi lain, Ardan Sirodjuddin menegaskan komitmen sekolah untuk mendukung penuh pelaksanaan PPL. “Kami akan memberikan fasilitas dan dukungan yang dibutuhkan agar mahasiswa dapat menjalankan tugasnya dengan optimal. Ini adalah investasi bagi masa depan pendidikan kita,” ucapnya dengan optimis.
Kehadiran mahasiswa PPL PPG di SMKN 10 Semarang menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan. Tidak hanya bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan profesi guru, tetapi juga bagi sekolah yang membutuhkan tenaga pengajar tambahan. Dengan semangat gotong-royong dan komitmen bersama, program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
“Kami berharap, melalui program ini, mahasiswa tidak hanya menjadi guru yang profesional, tetapi juga agen perubahan yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi dunia pendidikan,” pungkas Ardan Sirodjuddin dengan penuh keyakinan.
Penulis : Anni Rahayuningsih, Kepala Perpustakaan SMKN 10 Semarang
Beri Komentar