Surakarta-Lima guru dari SMKN 10 Semarang, Suhermawan, Muhammad Yunan Setyawan, Arimurti Asmoro, Andhika Wildan Krisnamurti dan Hikma Nurul Izza berpartisipasi dalam Webinar Series Pengembangan Kompetensi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah (KS, PS) Episode 29 dengan tema Deep Learning: Menciptakan Pembelajaran Bermutu untuk Semua. Acara ini diselenggarakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah pada Kamis, 23 Januari 2025, pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.
Webinar yang dipandu oleh moderator Indah Cahaya ini menghadirkan Yuli Cahyono, seorang Widyaiswara dari BBGP Jawa Tengah, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Yuli menegaskan bahwa tujuan utama webinar ini adalah memberikan pemahaman mendalam tentang pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), mendorong pengembangan kompetensi Higher Order Thinking Skills (HOTS), serta membahas implementasi strategis Pembelajaran Mendalam di sekolah. “Kami ingin mendorong guru dan kepala sekolah untuk mampu menciptakan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses yang bermakna, holistik, dan menyenangkan,” ujar Yuli.
Yuli juga menjelaskan tantangan utama yang dihadapi oleh siswa di Indonesia, yaitu kecenderungan untuk fokus pada Lower Order Thinking Skills (LOTS) atau kemampuan dasar, sementara kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan analitis (HOTS) masih kurang terlatih. “Dampaknya adalah siswa kita kurang siap menghadapi tantangan global yang membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu, guru perlu memperbaiki strategi pembelajaran mereka melalui pendekatan Pembelajaran Mendalam,” jelasnya.
Pendekatan Pembelajaran Mendalam, lanjut Yuli, adalah sebuah transformasi pendidikan yang melibatkan siswa dalam isu-isu nyata dan bermakna, dengan fokus pada pengembangan enam kompetensi global: karakter, kewarganegaraan, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan pemikiran kritis. “Deep learning menekankan proses pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan dengan mengintegrasikan aspek intelektual, etika, estetika, dan kinestetik secara holistik,” tambahnya.
Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin, M.Pd., yang turut menggerakkan guru-gurunya untuk mengikuti webinar ini, menilai bahwa pendekatan deep learning adalah kebutuhan mendesak bagi para pendidik. “Pembelajaran mendalam adalah pendekatan yang sangat relevan dengan perubahan pendidikan saat ini. Guru tidak lagi hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai activator, collaborator, dan culture builder. Ini adalah langkah besar menuju pendidikan yang lebih bermakna,” ungkap Ardan.
Ardan juga menegaskan bahwa SMKN 10 Semarang siap untuk mengimplementasikan Pembelajaran Mendalam di lingkungan sekolah. “Kami mempersiapkan guru-guru kami agar mampu menerapkan pendekatan ini. Ketika Kemendikbudristek secara resmi meminta sekolah-sekolah menerapkannya, SMKN 10 Semarang sudah siap,” ujarnya dengan optimis.
Webinar ini memberikan refleksi penting bagi para peserta, termasuk guru-guru dari SMKN 10 Semarang, untuk terus mengembangkan kompetensinya. Dengan pemanfaatan teknologi digital, kolaborasi antarpendidik, dan transformasi peran guru, pendekatan deep learning diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang bermutu untuk semua, menjadikan siswa tidak hanya kompeten secara akademik tetapi juga unggul dalam keterampilan global.
Penulis : Hikma Nurul Izza, S.Pd, Waka Pengembangan SDM SMKN 10 Semarang
Semoga bermanfaat
Semangat menambah ilmu baru, demi penyempurnaan pembelajaran untuk anak bangsa.
Semangat
Semangat belajar.
Beri Komentar