Cimahi – Sebanyak 20 guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dari seluruh Indonesia mengikuti Diklat Upskilling dan Reskilling yang diselenggarakan oleh BBPPMPV BMTI Cimahi. Diklat ini bertema “Lingkungan sebagai Sumber Energi” dan berlangsung selama tiga minggu, mulai dari tanggal 18 Februari hingga 9 Maret 2024.
Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan guru IPAS dalam mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek (PjBL) yang sesuai dengan kurikulum merdeka. Selain itu, diklat ini juga memberikan kesempatan kepada guru IPAS untuk magang di industri yang terkait dengan penerapan energi ramah lingkungan.
Pada minggu pertama, peserta diklat dibekali dengan cara membedah capaian pembelajaran (CP), merumuskan tujuan pembelajaran (TP) dan aktivitas pembelajaran (ATP), serta membuat modul dan asesmen berbasis PjBL dengan benar. Pada minggu kedua, peserta diklat berkesempatan membuat biodigester biogas dan solar home system sebagai proyek pembelajaran yang mengintegrasikan konsep IPAS dan lingkungan. Pada minggu ketiga, peserta diklat berkesempatan magang di industri yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Peserta diklat dibagi menjadi tiga rombongan belajar (rombel) yang magang di industri yang berbeda. Ada yang magang di PT Global Pratama Powerindo yang mempelajari solar home system, ada yang magang di PT Vokasi Nusantara yang mempelajari biogas, dan ada yang magang di PT ForIT Asta Solusindo yang mempelajari internet of things (IoT) dan robotik.
Salah satu peserta diklat yang magang di PT ForIT Asta Solusindo adalah Ibu Hikma Nurul Izza, S.Pd dari SMKN 10 Semarang. Ibu Hikma mengaku banyak mendapatkan ilmu baru dari magang di industri tersebut. Ia mempelajari cara membuat robot yang memanfaatkan gelombang sensor ultrasonik sebagai IoT bagi lingkungan sekitar. Ia juga dibekali dengan cara membuat konten pembelajaran yang menarik untuk bahan mengajar.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mengikuti diklat ini. Saya beruntung mendapat ilmu dari para widyaiswara yang hebat dan bertemu teman guru IPAS dari seluruh Indonesia. Semoga ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat. Sesuai dengan rencana tindak lanjut yang dipaparkan kepada BMTI, saya akan menyalurkan ilmu yang sudah didapat kepada guru dan masyarakat untuk dapat memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia,” ujar Ibu Hikma.
Prestasi Ibu Hikma tidak berhenti sampai di situ. Pada penutupan diklat yang diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2024 di industri masing-masing, Ibu Hikma berhasil meraih juara I sebagai peserta terbaik dengan nilai 95,34 dan predikat sangat memuaskan. Juara II diraih oleh Ibu Amma Husnul Khotimah, S.Pd dari SMKN 3 Tanah Grogot, Kalimantan Timur dengan nilai 93,56. Juara III diraih oleh Ibu Nur Haniya, S.Pd.,Si dari SMKN 2 Bawang, Banjarnegara dengan nilai 92,11.
Prestasi Ibu Hikma mendapat apresiasi dari Kepala SMKN 10 Semarang, Bapak Ardan Sirodjuddin, M.Pd. Beliau mengatakan bahwa hasil ini membuktikan bahwa sumber daya manusia SMKN 10 Semarang berkualitas. Beliau juga berharap bahwa prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi guru dan siswa SMKN 10 Semarang untuk terus berinovasi dan berprestasi.
“Selamat kepada Ibu Hikma yang telah meraih juara I diklat upskilling dan reskilling. Ini adalah bukti bahwa guru SMKN 10 Semarang memiliki kompetensi dan keterampilan yang tinggi. Saya berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi guru dan siswa SMKN 10 Semarang untuk menuju juara kelas,” tutur Bapak Ardan.
Penulis : Anni Rahayuningsih, S.Hum, Tenaga Perpustakaan SMKN 10 Semarang
Sungguh menginspirasi… hebat dan lanjutkan…
Beri Komentar