Doa Bersama untuk Siswa Eligible SNBP SMKN 10 Semarang

Semarang, 21 Februari 2025 – Sebuah momen penuh harapan digelar di lingkungan SMKN 10 Semarang. Rangkaian Program Kawal Kuliah yang dirancang khusus untuk mendampingi siswa eligible mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) mencapai puncaknya dengan kegiatan doa bersama. Kegiatan ini dilaksanakan hari ini, Jumat, mulai pukul 08.00 WIB, sebagai bentuk dukungan spiritual bagi para siswa yang tengah berjuang menuju pintu gerbang perguruan tinggi negeri. Bagi siswa muslim, doa bersama dilakukan di Masjid Baitul Iman, sementara siswa non-muslim melaksanakan kegiatan serupa di ruang agama sekolah.

Acara yang sarat makna ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk kepala sekolah, Tim Kawal Kuliah, wali kelas, serta orang tua dari siswa eligible. Pembukaan acara dipimpin oleh Mohammad Suparjo, S.Ag, yang membuka rangkaian kegiatan dengan kata-kata inspiratif. Selanjutnya, sambutan diberikan oleh Yohanan, perwakilan orang tua siswa. Dalam sambutannya, Yohanan menyampaikan apresiasi mendalam kepada pihak sekolah, terutama atas fasilitasi Program Kawal Kuliah yang telah memberikan pendampingan penuh sejak tahap pengisian PDSS hingga finalisasi pendaftaran jurusan di perguruan tinggi negeri.

“Kami sebagai orang tua sangat bersyukur atas inisiatif dan kerja keras SMKN 10 Semarang dalam mendampingi anak-anak kami. Program Kawal Kuliah bukan hanya membantu secara administratif, tetapi juga memberikan motivasi dan keyakinan bahwa mereka mampu meraih impian akademik,” ujar Yohanan dengan nada penuh rasa syukur.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Kepala SMKN 10 Semarang, Ardan Sirodjuddin. Dalam pidatonya, Ardan menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, orang tua, dan siswa dalam mempersiapkan masa depan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Tim Kawal Kuliah yang telah bekerja keras selama proses pendaftaran SNBP. “Program ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung siswa eligible agar dapat bersaing di kancah nasional. Kami percaya bahwa pendidikan adalah jembatan menuju kesuksesan, dan kami ingin memastikan setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk meraihnya,” tegas Ardan.

Setelah sambutan, acara inti dimulai dengan istighosah yang dipimpin oleh Ketua Takmir Masjid Baitul Iman, Muslim Anwar. Istighosah adalah bentuk doa atau permohonan kepada Allah SWT yang biasanya dilakukan dalam situasi penting seperti ini. Dalam suasana khidmat, para siswa, guru, dan orang tua berkumpul untuk berdoa bersama, memohon pertolongan dan ampunan dari Allah SWT.

Istighosah kali ini diisi dengan berbagai bacaan dzikir dan doa yang bertujuan untuk memperkuat keyakinan dan harapan. Di antaranya adalah istighfar, shalawat, doa-doa khusus seperti doa qunut dan doa Nabi Yunus, serta ayat-ayat Al-Qur’an yang memiliki keutamaan seperti Surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Surah Yasin. Suasana semakin syahdu ketika seluruh peserta bergandengan tangan, berharap agar usaha dan doa mereka diijabah oleh Allah SWT.

Di ruang agama, siswa non-muslim juga melaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh Ribka Tri Muryani. Doa yang dibacakan merujuk pada Kitab Yeremia 17:7, yang berbunyi, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!” Pesan dari ayat tersebut menjadi penyemangat bagi siswa untuk tetap teguh dalam keyakinan dan berharap sepenuhnya kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan seleksi SNBP.

Program Kawal Kuliah sendiri merupakan inovasi SMKN 10 Semarang yang bertujuan untuk memberikan pendampingan holistik kepada siswa eligible dalam mengikuti SNBP. Proses ini tidak hanya mencakup aspek teknis seperti pengisian PDSS dan pemilihan jurusan, tetapi juga memberikan dukungan psikologis dan spiritual. Melalui kegiatan doa bersama ini, sekolah ingin menunjukkan bahwa perjalanan menuju perguruan tinggi tidak hanya soal prestasi akademik, tetapi juga tentang kekuatan iman dan keyakinan.

Bagi para orang tua, kegiatan ini menjadi momentum untuk menenangkan hati dan pikiran sekaligus memperkuat tekad. Salah satu orang tua siswa eligible, Yuni Kustyaningsih, mengungkapkan perasaannya setelah mengikuti istighosah. “Saya terharu, karena perhatian sekolah yang besar terhadap proses melanjutkan kuliah anak kami. Semoga anak-anak lancar sukses segala cita-citanya tercapai,” ujarnya dengan senyum optimis.

Kehadiran orang tua dalam kegiatan ini juga menjadi simbol dukungan tak tergantikan. Banyak orang tua yang hadir merasa lega karena anak-anak mereka tidak hanya didampingi secara akademik, tetapi juga secara spiritual. Hal ini menunjukkan bahwa SMKN 10 Semarang tidak hanya fokus pada pencapaian prestasi, tetapi juga pada pembentukan karakter dan nilai-nilai religius siswa.

Kegiatan doa bersama ini ditutup dengan pesan-pesan terkait SNBP dari  Tim Kawal Kuliah. Mereka mengingatkan para orang tua untuk menjaga anak-anaknya dan memperhatikan jadwal pengumuman SNBP tanggal 18 Maret 2025. “Pengumuman SNBP akan dilaksanakan tanggal 18 Maret 2025. Apa pun hasilnya nanti, kalian tetap memiliki potensi besar untuk berkontribusi kepada masyarakat,” pesan Ketua Tim Kawal Kuliah.

Melalui Program Kawal Kuliah dan kegiatan doa bersama ini, SMKN 10 Semarang membuktikan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Sekolah, keluarga, dan masyarakat harus bersinergi untuk mendukung anak-anak meraih mimpi mereka. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, siswa eligible diharapkan dapat melewati seleksi SNBP dengan hasil terbaik dan melangkah menuju masa depan yang gemilang.

Sebagai penutup, kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari proses seleksi SNBP, tetapi juga menjadi pengingat bahwa doa dan usaha harus selalu berjalan beriringan. Semoga langkah-langkah kecil yang dilakukan hari ini menjadi pijakan kuat bagi para siswa untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Penulis : Dini Riyani, S.Pd., Guru Bahasa Indonesia SMKN 10 Semarang