Info Sekolah
Senin, 25 Nov 2024
  • Guru SMKN 10 Semarang Juara 1 Lomba Guru Inovatif dan Dedikatif Tingkat Jawa Tengah ##SMKN 10 Semarang Juara 3 Jambore GTK Hebat 2024 Kategori Kepala SMK Inovatif

Sosial Emosional dalam Pembelajaran

Diterbitkan :

Sosial Emosional merupakan salah satu aspek penting dalam praktik kehidupan sehari-hari. Sosial Emosional turut berperan penting dan dibutuhkan dalam konteks pembelajaran dan pendidikan. Pembelajaran sosial-emosional merupakan satu proses yang dapat membantu individu yang dalam konteks ini adalah anak dan remaja khususnya untuk mampu mengembangkan kemampuan dasar sehingga mampu hidup dengan baik. Komponen yang menjadi subjek penting dalam sosial-emosional tidak hanya berfokus pada diri sendiri atau kemampuan dan keterampilan dari seorang individu saja, tetapi juga kemampuan untuk menjalin relasi, baik dengan orang lain dan lingkungannya.

Kompotensi yang ada pada pembelajaran sosial emosional terdiri dari komponen yang berjenjang dan berkelanjutan sebagai langkah peningkatan kompetensi sosial-emosional. Komponen tersebut yaitu:

  1. Self-awareness (kesadaran diri)
  2. Self-management (manajemen diri)
  3. Responsible decision making (keputusan yang bertanggung jawab)
  4. Social awereness (kesadaran sosial)
  5. Relationship skill (keterampilan sosial).

Fungsi utama adanya pembelajaran sosial dan emosional yaitu untuk membantu individu baik anak maupun dewasa untuk dapat mengenali diri dan emosi sekaligus mampu mengelola emosinya untuk dapat menyelesaikan masalah, dapat beradaptasi dalam kehidupan sosial dan mampu berempati serta membuat keputusan yang bertanggung jawab. Seorang Guru perlu memahami dan menerapkan pembelajaran sosial emosional sehingga Guru dapat mengajak Peserta Didik untuk menyadari, melihat, mendengarkan, merasakan, dan mengalami sejumlah pengalaman yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif peserta didik.

Praktik pembelajaran sosial dan emosional di SMK Negeri 10 Semarang

Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional atau yang kemudian disebut PSE, dapat dimulai dengan berbagai cara. Salah satu cara yang telah dipraktikan yaitu dengan membagikan pertanyaan-pertanyaan melalui google form. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan dengan biodata peserta didik, kondisi peserta didik, apa yang sedang dirasakan, dan apa impian peserta didik. Dengan pertanyaan yang disajikan tersebut, Peserta Didik diajak untuk mampu mengungkapkan apa yang tengah dirasakan, menggali kembali apa keinginan Peserta Didik sehingga Peserta Didik mampu memiliki kesadaran mengenai dirinya sendiri. Diharapkan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan tersebut, Peserta Didik memiliki kemampuan untuk memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang dapat mempengaruhi perilaku dalam situasi yang dialami. Langkah tersebut, menjadi langkah pertama bagi Peserta Didik untuk dapat meningkatkan kompetensi PSE.

“SMK Negeri 10 Semarang, dari Semarang untuk Indonesia”

Penulis: Fajar Fitra Dewi, S.Pd., Guru PPG Prajabatan Mapel Bahasa Indonesia

Editor: Tim Humas

Artikel ini memiliki

1 Komentar

Jumat, 5 Mei 2023

Didalam dunia pendidikan disaat proses pembelajaran perlu diajarkan secara teoritis dan nantinya disaat sudah bekerja self controling perlu untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan.

Balas

Beri Komentar