Pada 29 Mei 1953, Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Tenzing Norgay dari Nepal menjadi manusia pertama yang mencapai puncak Everest. Mereka adalah bagian dari tim ekspedisi Inggris yang dipimpin oleh John Hunt. Mereka mengambil jalur baru melalui Air Terjun Khumbu, Lhotse Face, dan South Col. Tim pendaki harus menghadapi tantangan cuaca ekstrem, ketinggian yang menyebabkan hipoksia, dan bahaya longsor salju.
Hillary dan Tenzing berangkat dari kamp terakhir pada pukul 6.30 pagi dan mencapai puncak pada pukul 11.30 siang. Mereka hanya berada di puncak selama 15 menit, karenaΒ harus kembali sebelum gelap. Mereka mengibarkan bendera Inggris, Nepal, India, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa di puncak, dan memeluk satu sama lain dengan gembira.
Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan yang menarik bagi banyak orang. Selain menawarkan pemandangan alam yang indah, mendaki gunung juga memberikan pengalaman dan tantangan yang berbeda-beda. Namun, mendaki gunung bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi dan diatasi oleh para pendaki gunung, baik dari segi fisik, mental, maupun teknis.
Mengelola SMKN 10 Semarang penuh tantangan seperti pendaki gunung. Sekolah ini memiliki karakteristik yang unik dengan permasalahan yang luar biasa. Mulai dari kekurangan guru, input siswa yang kurang bagus, orang tua murid yang rendah kepedulian dengan pendidikan, karakter anak yang rentan dengan kekerasan, banjir, dan kekurangan ruang dan peralatan praktek. Semua masalah ini membuat sekolah ini sulit untuk berkembang dan bersaing dengan sekolah lain.
Mengelola SMKN 10 Semarang memang bukan hal yang mudah. Kepala sekolah harus memiliki pikiran dan tenaga yang luar biasa untuk menangani berbagai masalah yang muncul setiap hari. Mulai dari mengurus administrasi hingga mengatasi masalah siswa, semuanya memerlukan ketelitian dan keberanian. Tidak hanya itu, daya tahan juga sangat diperlukan dalam menghadapi tekanan yang terus menerus.
Untuk menghadapi kondisi tersebut saya mengikuti saran dari buku yang berjudul “Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang”. Buku ini ditulis oleh Paul G. Stoltz, seorang pengajar entrepreneurship di beberapa universitas terkenal seperti Carnegie Mellon, Stanford, dan Harvard. Buku ini pertama kali terbit pada tahun 1997 dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Buku ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan seseorang dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup. Penulis mengatakan bahwa kesuksesan bukan hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual (IQ) atau kecerdasan emosional (EQ), tetapi juga oleh kecerdasan mengatasi kesulitan (AQ).
AQ adalah kemampuan seseorang untuk beradaptasi, bertahan, dan berkembang dalam menghadapi hambatan atau rintangan yang menghalangi pencapaian tujuannya.
Penulis menggunakan analogi mendaki gunung untuk menjelaskan konsep AQ. Dia membagi orang-orang menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat AQ mereka, yaitu:
Untuk mengelola SMKN 10 Semarang dibutuhkan kepala sekolah dengan kategori “Climbers”. Cara untuk meningkatkan AQ menjadi Climbers di SMKN 10 Semarang dilakukan dengan jalan pertama mengidentifikasi masalah secara jelas dan tepat, serta menentukan tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, masalah kekurangan guru dapat diidentifikasi dengan menghitung jumlah guru yang ada dan yang dibutuhkan, serta menentukan tujuan untuk merekrut guru yang kompeten dan sesuai dengan jurusan yang ada.
Kedua merumuskan strategi dan rencana aksi yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah. Misalnya, strategi untuk merekrut guru dapat meliputi mengadakan seleksi, menggandeng perguruan tinggi melalui program kampus mengajar dan Praktek Pengalaman Lapangan, mengajukan bantuan ke dinas pendidikan.
Ketiga melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rencana, serta melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala. Misalnya, tindakan untuk merekrut guru dapat meliputi mengumumkan lowongan, mengadakan tes, mengadakan wawancara, mengadakan pelatihan, atau mengadakan kontrak kerja.
Keempat mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap masalah yang dihadapi, serta mengubahnya menjadi peluang dan tantangan baru. Misalnya, pelajaran dari masalah kekurangan guru dapat meliputi pentingnya menghargai dan mengapresiasi guru, pentingnya meningkatkan kualitas dan kuantitas guru, atau pentingnya mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.
Kelima menjaga sikap positif, optimis, dan percaya diri dalam menghadapi masalah, serta tidak mudah menyerah atau putus asa. Misalnya, sikap positif dapat meliputi bersyukur atas apa yang sudah ada, berharap akan ada perubahan yang lebih baik, atau berani mengambil risiko dan tantangan baru.
Keenam mencari dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait, seperti guru, staf, siswa, orang tua, komite sekolah, dinas pendidikan, dan lain-lain. Misalnya, dukungan dan bantuan dapat meliputi memberikan saran, masukan, kritik, atau pujian, memberikan bantuan finansial, materiil, atau moral, atau memberikan motivasi, inspirasi, atau apresiasi.
Ketujuh menjalin komunikasi yang baik, terbuka, dan harmonis dengan semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian masalah. Misalnya, komunikasi yang baik dapat meliputi memberikan informasi yang jelas, akurat, dan relevan, mendengarkan dan memahami sudut pandang yang berbeda, atau menyelesaikan konflik dengan cara yang bijaksana dan adil.
Tantangan yang dihadapi oleh SMKN 10 Semarang dapat dibandingkan dengan tantangan yang dihadapi oleh para pendaki gunung. Seperti pendaki gunung, pengelola sekolah harus memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas, serta strategi dan rencana yang matang untuk mencapainya.
Selain itu, pengelola sekolah juga harus memiliki keterampilan, kekuatan, dan stamina yang baik untuk mengatasi berbagai rintangan dan hambatan yang ada di depan mata.
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh Kepala SMKN 10 Semarang dalam mengelola sekolahnya, dan bagaimana cara mengatasinya sebagai berikut : Pertama kurangnya kepedulian orang tua. Seperti pendaki gunung yang membutuhkan dukungan dari tim, pemandu, dan keluarga, pengelola sekolah juga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk menjalankan program-program sekolah. Namun, seringkali dukungan tersebut tidak didapatkan secara penuh, baik karena keterbatasan anggaran, perbedaan visi, atau kurangnya komunikasi. Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan membangun hubungan yang baik dan harmonis dengan orang tua, serta menyampaikan visi, misi, dan tujuan sekolah secara jelas dan transparan.
Kedua keterbatasan sarana dan prasarana. Seperti pendaki gunung yang membutuhkan peralatan yang memadai, pengelola sekolah juga membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar. Namun, kenyataannya, sarana dan prasarana di SMKN 10 Semarang masih kurang, baik itu yang berupa gedung, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, maupun alat-alat pembelajaran. Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan mengajukan bantuan, atau bermitra dengan pihak-pihak yang dapat menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
Ketiga kurangnya kualitas dan kuantitas guru. Seperti pendaki gunung yang membutuhkan pemandu yang berpengalaman, pengelola sekolah juga membutuhkan guru yang berkualitas dan berkompeten untuk mengajar siswa. Namun, kenyataannya, guru di SMKN 10 Semarang masih mengalami berbagai masalah, seperti kurangnya kualifikasi, keterampilan, motivasi, dan inovasi. Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan melakukan perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penghargaan bagi guru.
Keempat kurangnya minat dan bakat siswa. Seperti pendaki gunung yang membutuhkan semangat dan keberanian, pengelola sekolah juga membutuhkan siswa yang berminat dan berbakat. Namun, kenyataannya, banyak siswa yang masuk ke SMKN 10 Semarang tanpa memiliki minat dan bakat yang sesuai, baik karena faktor ekonomi, sosial, atau budaya. Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan melakukan sosialisasi dan konseling bagi siswa, serta memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengembangkan minat dan bakat mereka melalui ekstrakurikuler.
Kelima kurangnya keterkaitan dengan dunia kerja. Seperti pendaki gunung yang membutuhkan tujuan dan manfaat, pengelola sekolah juga membutuhkan keterkaitan dengan dunia kerja untuk menjamin lulusan sekolah dapat terserap di pasar kerja. Namun, kenyataannya, banyak lulusan SMKN 10 Semarang yang mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan, baik karena kurangnya keterampilan, pengetahuan, atau jaringan. Cara mengatasi tantangan ini adalah dengan melakukan kerjasama dengan dunia usaha dan industri, perguruan tinggi, dan stakeholders lainnya, serta menyelenggarakan Kawal Bekerja melalui Kelas Industri yang dapat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan jaringan siswa.
Meski demikian, tantangan-tantangan ini tidak menyurutkan semangat dan tekad pengelola sekolah untuk terus berbenah dan berinovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan, keterampilan, dan kesiapan kerja siswanya. Dengan visi, misi, dan tujuan yang jelas, serta strategi dan rencana yang matang, SMKN 10 Semarang dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dan menjadi sekolah yang unggul dan berdaya saing.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang dan Penulis Buku Membangun Sekolah Biasa Menjadi Luar Biasa.
Menginspirasi, semoga bisa belajar menjadi climbers, bismillahirrahmanirrahim.
Terima kasih, tulisan yang memotivasi dan menginspirasi.
SEPAKAT!! Potensi dan berpikir positif, akan membangkitkan kekuatan untuk pengembangan diri dan kemampuan melihat ‘kesempatan dalam kesempitan’.
Bismillahirahmanirrahim….. matur nuwun untuk support dan dukungan yang tiada henti dari pimpinan kami bapak Ardan sirodjuddin S.Pd yang selalu menginsiparsi teman.. Teman guru sukses selalu …menjadi semakin semangat untuk menjadi “CLIMBERS”
Bismillahirahmanirrahmi…. Matur muwun untuk support dan motivasi dari pimpinan Kami Bapak Ardan Sirodjuddin,S.Pd…. Yang selalu menginsiparasi teman….teman Guru.. Untuk menuju sukses
Menjadi lebih Semangat belajar untuk menjadi ” CLIMBERS”
semoga ada perubahan yg positif dibawah pimpinan bapak Ardan Siradjuddin, S.Pd K.10 …. maju terus K.10 dan tetap semangat serta sehat selalu bwt bapak
Luaarrr biasaa … Hebaatt
Menginspirasi,,,memotivasi,,sukses selalu Pak Ardan
Alhamdulillah πππ
Suatu motivasi yang sangat luar biasa
Dengan semangat , kerja sama dan dukungan serta kerja keras dari semua warga sekolah , insya Alloh Akan tercapai SMK N10 naik kelas.
Support dan motivasi dengan contoh itulah yang akan menjadikan Hebat….
Terus optimis dan positive thinking SMKN 10 Semarang akan semakin maju ke depannya. Pasti!
Pendidikan karakter siswa perlu di sisipkan pada setiap materi pelajaran, untuk memotivasi siswa agar mampu menerima segala beban yg di kenakan padanya yg dengan sadar demi kepentingan siswa itu sendiri nantinya. Harapanya siswa menjadi semangat,mau berusaha keras,tahan uji dan jujur.
Semoga SMK N 10 mampu mendaki sampai kepuncak InSyaaAllah. Aamiin.
Mantap , luar biasa, tetap semgat
Perlu penyisipan pendidikan karakter di setiap mata pelajaran untuk membangkitkan minat dan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran, supaya siswa memiliki kekuatan,kemampuan serta kemauan untuk maju dan menemukan bakat”nya, sehingga dpt memmunculkan rasa senang terhadap segala kegiatan yg di hadapi di sekolah.
Tanamkan percaya dori siswa dan kejujuran dalam segala tindakan.
Semoga SMK N 10 dapat mendaki sampai ke puncak dengan aman dan menikmati keinbahan panorama Ciptaan Tuhan Allah.
Aamiin.
TOP ππ
Alhamdulillah
Semangat dalam merubah dan meningkatkan yang lebih baik.. sehingga image masarakat akan mengakuinya perlu terobisan yang kuat.
Semangt terus, manu terus tiada henti…
Semoga apa yang diusahakan dapat segera tercapai, serta semoga sehat dan semangat selalu untuk segenap warga sekolah π€²
Mantab, terbaik πππ
Luar biasa, semangat n sukses SMK N 10
Sangat memotivasi dan menginspirasi pak Ardan hebat
πππππ
Alhamdulillah…mantap dan lyar biasa
Alhamdulillah..Mantap dan luar biasa
Terus berpikir positif untuk perkembangan SMKN10 yang lebih baik
Artikel motivasi
Mantap, semoga yang kita upayakan dapat terwujud dengan sukses.
Terima kasih Bapak Ardan atas Semangat yang luar biasa selalu menginspirasi seluruh warga SMKN 10 Semarang yang selalu berjuang mengatasi tantangan-tantangan ini dan menjadi sekolah yang unggul dan berdaya saing.
Semangat terus maju
Luar Biasa Pak Ardan, siiiiiipl
Sukses selalu pak Ardan
Luar biasa, tetap semangat memajukan SMKN 10 Semarang
Trima kasih atas dedikasi yg luar biasa dan hebat untuk kemajuan smkn 10 semarang.
Semoga sehat ,selamat dan sukses selalu untuk pak ardhan .πππ€²π€²
Beri Komentar